Isu multikulturalisme adalah isu yang sangat viral di internet, sering disebut sebagai multikulturalisme digital, dan masih sangat relevan untuk dibahas sekarang ini. Generasi muda millennial saat ini memiliki keterbukaan terhadap aspek-aspek keagamaan dan sosial politik yang tidak tunggal dan mereka sangat kaya akan informasi yang sudah tersedia di ranah internet.
Masyarakat perlu memahami bahwa ada kebutuhan untuk membuat penikmat konten itu aware, di mana konten-konten yang dibuat harus visible atau mudah terlihat. Kemudian harus ada unsur appeal, yaitu konten dibuat harus relevan dan cukup layak untuk disukai.
Media sosial yang sangat populer di Indonesia juga sangat berbahaya menjadikan penggunanya terpapar pada pornografi, yaitu Facebook, Twitter, dan Instagram. Padahal dengan hadirnya media digital, kita mendapatkan peluang untuk memberi edukasi, berkolaborasi, dan beradaptasi.
Tingginya jumlah pengakses digital berdampak pada semakin tinggi juga pengguna layanan digital dan perubahan gaya hidup masyarakat. Kehadiran internet dan gadget tanpa sadar mengubah pola hidup dalam melakukan aktivitas, sehingga kita dapat online di mana saja, kapan saja.
Mengerti akan platform dan cara penggunaannya menjadi kunci nyaman bermedia sosial. Hal itu menjadi penting di tengah naiknya pengguna aktif media sosial Indonesia sebesar 6,3 persen.
Kemampuan untuk menyaring informasi, utamanya konten negatif, amat dibutuhkan di ranah digital. Untuk itu, penting menerapkan tata kelola etika digital. Hal itu mengemuka dalam webinar “Menegakkan Etika dalam Pergaulan Dunia Maya”, Rabu (16/6/2021).
Inovasi pendidikan berbasis teknologi digital menghadirkan banyak manfaat. Namun, orang tua perlu lebih terlibat dalam penggunaan media digital untuk anak. Hal itu terungkap dalam webinar “Literasi Digital untuk Pembangunan Inovasi Pendidikan” yang diadakan Rabu (16/6/2021).
Etika sangat dibutuhkan dalam berinteraksi di dunia digital. Meski revolusi digital membawa optimisme dalam perkembangan sains dan teknologi, masyarakat diingatkan untuk waspada terutama menghadapi hoaks yang banyak tersebar. Demikian antara lain cuplikan webinar “Kebebasan Berekspresi Di Dunia Digital”.