Etika sangat dibutuhkan dalam berinteraksi di dunia digital. Meski revolusi digital membawa optimisme dalam perkembangan sains dan teknologi, masyarakat diingatkan untuk waspada terutama menghadapi hoaks yang banyak tersebar. Demikian antara lain cuplikan webinar “Kebebasan Berekspresi Di Dunia Digital”  yang diselenggarakan Rabu (16/6/2021).

Webinar diselenggarakan khusus bagi 14 kabupaten/kota di wilayah DKI Jakarta dan Banten. Webinar mengundang narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, yaitu Indah Wenerda SSn MA (dosen Universitas Ahmad Dahlan dan Japelidi), Novita Sari (aktivis Kepemudaan Lintas Iman), Rusman Nurjaman (peneliti Lembaga Administrasi Negara), dan Nanik Lestari MPA (pengajar Fisipol Universitas Gadjah Mada).

Tema yang dibahas oleh masing-masing narasumber meliputi digital skills, digital ethics, digital culture, dan digital safety. Indah Wenerda SSn MA membuka webinar dengan menyampaikan, “Kita kini seakan dipaksa untuk menggunakan internet dikarenakan kita mengikuti protokol kesehatan yang diterapkan selama tahun 2020 sampai saat ini juga, sehingga kita dituntut untuk memiliki digital skills.”

Ia juga mengatakan, dengan digital skills, kita dituntut mampu untuk mengoperasikan teknologi digital sebagai tahapan awal sebelum menguasai digital ethics, culture, dan safety.

Pentingnya etika

Novita Sari kemudian menjelaskan, etika dan etiket juga sangat diperlukan dalam berinteraksi di dunia digital.

“Contoh etika, misalnya jangan selalu menggunakan huruf kapital, apabila mengutip dari internet kutiplah secukupnya, dan memperlakukan e-mail sebagai pesan pribadi dan hindari penggunaan link saja. Kalau etiket misalnya menulis e-mail dengan ejaan yang benar dan menggunakan kalimat sopan, menghargai hak cipta orang lain ketika menggunakan karya orang lain, dan menghargai privasi orang lain dengan tidak menyebarkan data pribadi orang lain ke orang banyak,” tuturnya.

Rusman Nurjaman memaparkan, ruang digital adalah ruang ekspresi untuk berkreasi dan juga untuk produktif.

“Ada optimisme yang muncul dengan adanya revolusi digital yang lahir karena perkembangan sains dan teknologi yang sangat mengubah hidup kita semua. Contohnya, terjadi demokratisasi pengetahuan dan informasi yang dapat dirasakan bagi seluruh lapisan sosial,” jelasnya.

Aman ekspresi

Nanik Lestari MPA melanjutkan webinar dengan pemaparan seputar pilar digital safety terkait kebebasan berekspresi di dunia digital.

“Keamanan digital dimaknai sebagai proses memastikan penggunaan layanan digital, baik secara daring maupun luring, dilakukan secara aman dan nyaman. Tidak hanya untuk mengamankan data yang kita miliki, tetapi juga dalam berekspresi di dunia digital,” paparnya.

Terkait itu, ia menekankan pentingnya membaca ketentuan dan kebijakan layanan yang ditetukan di masing-masing media sosial dan menyadari bahwa ketentuan layanan dan aplikasi gawai media sosial dapat diperbaharui sewaktu-waktu.

“Kita harus menyadari bahwa media sosial merupakan media publik dalam berbagi informasi yang tingkat akurasinya perlu dicermati dengan seksama,” ujarnya.

Saat sesi tanya jawab, para narasumber pun mengingatkan mengenai sebuah situs, yaitu www.turnbackhoax.com, yang dapat digunakan untuk mengecek sebuah link apakah termasuk hoaks atau tidak. Jika terbukti hoaks atau misinformasi, kita juga dapat menginformasikan orang-orang terdekat kita yang ikut men-share berita tersebut dan menasihati mereka untuk menghindari situs yang memublikasikan berita tersebut.

Seperti yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo, “Literasi digital adalah kerja besar. Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Perlu mendapatkan dukungan seluruh komponen bangsa agar semakin banyak masyarakat yang melek digital.”

Presiden juga memberikan apresiasi pada seluruh pihak yang terlibat dalam Program Literasi Digital Nasional. “Saya harap gerakan ini menggelinding dan terus membesar, bisa mendorong berbagai inisiatif di tempat lain, melakukan kerja-kerja konkret di tengah masyarakat agar makin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif,” ujar Presiden Joko Widodo.

Seri webinar Indonesia #MakinCakapDigital terbuka bagi siapa saja yang ingin menambah wawasan dan pengetahuan mengenai literasi digital, sehingga sangat diharapkan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Rangkaian webinar ini akan terus diselenggarakan hingga akhir 2021, dengan berbagai macam tema yang pastinya mendukung kesiapan masyarakat Indonesia dalam bermedia digital secara baik dan etis. Para peserta juga akan mendapatkan e-certificate atas keikutsertaan webinar. Untuk info lebih lanjut, silakan pantau akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.