Seseorang dapat dibilang bijak di dunia digital ketika menggunakan akal budinya dalam berselancar internet, mahir penggunakan perangkat/program, memahami dalam menentukan baik atau tidaknya dan bermanfaat
Internet hadir bagai pisau bermata dua yaitu dapat memberikan manfaat positif sekaligus memberikan dampak negatif sehingga diperlukan pengetahuan serta kedewasaan.
Sebagai pengguna media digital, kita harus ketahui risiko jika tidak berhati-hati menyebarkan berita. Hal tersebut bisa berdampak pada pencemaran nama baik, ujaran kebencian berlatar SARA
Berdasarkan temuan dari Katadata Insight Center, 30-60 persen warga Indonesia terpapar hoaks, tapi hanya 21-36 persen yang mampu mengenalinya. Bahayanya adalah terjadi kondisi digital anarchy
Arahkan Anak untuk Melihat Konten yang Positif Saja
Banyak Masyarakat Lebih Bangga Menggunakan Istilah Asing
Filter Konten yang Menjadi Konsumsi Anak
Manusia Tetap Menjadi Pemegang Kontrol Teknologi