Di tengah suasana elegan High Tea di La Moda, Plaza Indonesia pada Selasa (22/4/2025), secangkir teh menjadi simbol awal dari perubahan besar: air bersih untuk semua. Happy Hearts Indonesia resmi meluncurkan kampanye “Water For All”, sebuah inisiatif yang tak hanya menyentuh isu krusial tentang ketimpangan akses air bersih di sekolah-sekolah Indonesia, tapi juga menawarkan solusi nyata yang berkelanjutan.
Tak sekadar seremoni, acara ini menjadi panggung bagi cerita-cerita nyata dari lapangan—tentang anak-anak di Nusa Tenggara Timur yang harus meninggalkan kelas demi menimba air, tentang sekolah-sekolah yang kehabisan air bersih, dan tentang masa depan yang terancam hanya karena akses air yang tidak layak. Padahal, di abad ke-21, air bersih seharusnya bukan lagi sebuah kemewahan.
Air bersih bukan pilihan, tapi hak
Menurut data yang disampaikan, 71 persen sekolah di Indonesia masih menghadapi tantangan air bersih dan sanitasi, sementara 192 juta orang belum memiliki akses layak ke air bersih. Satu dari empat anak di bawah usia lima tahun menderita penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dengan air bersih.
“Air bersih adalah fondasi untuk pembelajaran, kesehatan, dan masa depan yang cerah. Kampanye ini bukan hanya soal membangun sumur, tapi soal memulihkan martabat, waktu, dan kesempatan bagi anak-anak,” ujar Sylvia Beiwinkler, CEO Happy Hearts Indonesia.
Kolaborasi untuk masa depan
Kampanye ini juga memperkenalkan kemitraan strategis dengan perusahaan global ABB yang akan menghadirkan teknologi berkelanjutan seperti sumur bor, sistem perpipaan, hingga pemanenan air hujan.
“Kolaborasi ini adalah contoh hebat bagaimana teknologi dan kasih sayang dapat bersatu untuk membangun masa depan yang lebih berkelanjutan,” ungkap Gerard Chan, Presiden Direktur ABB Indonesia.
Tak ketinggalan, Vania Herlambang, Puteri Indonesia Lingkungan 2018, turut menyuarakan pentingnya menjaga kelestarian air dan mendukung pendidikan anak-anak melalui keterlibatannya dalam proyek ini.
Target 20 sumur air untuk sekolah di NTT
Melalui Water For All, Happy Hearts Indonesia menargetkan pembangunan 20 sumur air di sekolah-sekolah Nusa Tenggara Timur pada 2025, dan terus meningkat selama 5 tahun ke depan. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi tentang memberdayakan komunitas lokal, menciptakan sistem yang bertahan, dan menciptakan generasi yang sehat dan siap belajar.
“Water For All bukan sekadar kampanye—ini gerakan. Kita semua memiliki tanggung jawab bersama untuk memastikan sumber daya paling berharga ini dapat diakses oleh semua orang,” kata Zamri Mamat, Deputy Chief Marketing Officer Plaza Indonesia.
Bergabung dalam gerakan
High Tea ini menjadi lebih dari sekadar acara sosial. Ia adalah panggilan untuk bertindak. Happy Hearts Indonesia mengundang individu, organisasi, dan perusahaan untuk ambil bagian dalam gerakan ini, membawa air bersih ke tempat-tempat yang paling membutuhkannya.
Karena sesungguhnya, masa depan yang sehat dan cerdas tidak dimulai dari ruang kelas, melainkan dari keran air bersih yang mengalir di sudut sekolah.
Perubahan besar bisa dimulai dari secangkir teh, jika kita menyeduhnya bersama niat baik dan aksi nyata. Anda setuju?