Menurut riset The Value of Education edisi Higher and Higher dari HSBC, 6 dari 10 orangtua mempertimbangkan menguliahkan anaknya ke luar negeri. Alasannya, pendidikan di luar negeri membantu anak untuk menjadi independen dan meningkatkan kesempatan kariernya. Namun, kerap kali biaya menjadi kendala untuk mewujudkan mimpi itu.

Negara seperti Amerika, Australia, Inggris, Kanada, Jerman, Perancis, Jepang, Singapura, Hongkong, dan Selandia baru menjadi tujuan favorit untuk melanjutkan kuliah. Rata-rata total biaya kuliah dari 10 negara tersebut mencapai Rp 1,85 miliar. Angka tersebut bukan tidak mungkin akan semakin bertambah dari tahun ke tahun.

Sebagai gambaran, di Inggris, misalnya. Untuk berkuliah S-1 di sana selama 4 tahun, biaya yang harus dikeluarkan mencapai Rp 2,44 miliar dengan asumsi kenaikan biaya pendidikan setiap tahunnya mencapai 3–5 persen. Jika anak Anda berumur 8 tahun, total biaya kuliah dan biaya hidup untuk anak Anda sepuluh tahun mendatang kira-kira membutuhkan Rp 3,2 miliar untuk bisa berkuliah di sana.

Walaupun terlihat besar, beberapa orangtua tetap bersikukuh untuk bisa memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak. Akhirnya, mereka banyak yang rela kehilangan hobi, bekerja lebih keras, dan mengorbankan liburan hanya untuk keberhasilan anak.

Solusi

Lalu, bagaimana caranya agar bisa mewujudkan hal ini? HSBC melihat hal ini sebagai bagian dari komitmen untuk memberikan yang terbaik untuk masyarakat agar anak-anaknya bisa meraih cita-citanya dan semakin sejahtera. HSBC dengan jajaran relationship manager yang berdedikasi akan mendampingi agar tujuan Anda, salah satunya menguliahkan anak ke luar negeri, bisa tercapai.

HSBC sudah menyediakan produk yang sesuai agar tujuan Anda, tidak hanya untuk menguliahkan anak ke luar negeri, bisa tercapai. HSBC memiliki produk reksa dana yang dikelola oleh manajer investasi independen dan profesional untuk memastikan pengembalian modal Anda maksimal, tetapi dengan risiko yang kecil.

Jika menggunakan reksa dana, hasil investasi ini tidak merupakan obyek pajak, bisa dicairkan kapan saja, dan investasi bisa dimulai dengan nilai yang terjangkau, yaitu minimal Rp 500 ribu. Selain itu, dukungan HSBC Investment Link memberikan fleksibilitas akses dana tunai kapan pun tanpa perlu mencairkan reksa dana Anda.

HSBC juga menyiapkan obligasi sebagai pilihan untuk investasi. Keuntungan menggunakan obligasi juga menarik. Anda bisa mendapatkan pendapatan reguler selama jangka waktu investasi, bebas mencairkan obligasi sebelum jatuh tempo, bebas memilih jangka waktu, dan berkesempatan menikmati keuntungan dari kenaikan harga obligasi.

Yang menarik, HSBC menyediakan asuransi College Care, sebuah asuransi yang membantu Anda memastikan realisasi mimpi putra dan putri Anda untuk bersekolah di luar negeri. Asuransi ini memiliki manfaat dana pendidikan hingga Rp 2,5 miliar saat dia mencapai usia 18 tahun. Anda bisa mendapatkan total manfaat hingga Rp 12,7 miliar saat anak mencapai 25 tahun.

Saat bersekolah di luar negeri, Anda pun bisa lebih tenang karena HSBC menyediakan kartu tambahan yang limitnya bisa disesuaikan. Gunanya, anak Anda bisa menggunakan emergency cash hingga 2.000 dollar AS per hari dan penggantian emergency card dalam 2 hari kerja.

Untuk memudahkan pemantauan akan investasi, HSBC menciptakan Global View untuk memantau semua rekening HSBC Anda dalam satu tampilan layar. Anda bisa memeriksa seluruh saldo di rekening HSBC Anda, bahkan rekening di luar negeri.

HSBC juga menyediakan wealth dashboard sebagai solusi layanan wealth management terpadu yang dioperasikan secara daring (online). Anda bisa memantau seluruh investasi dan menganalisis performanya. Anda pun bisa memantau riwayat transaksi dan informasi pasar terkini. [IKLAN/*/VTO]

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 24 Oktober 2017