Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menetapkan aksesibilitas Kepulauan Seribu sebagai salah satu dari 14 program unggulan dalam dua tahun kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan. Hal itu dilakukan dalam rangka menjadikan Kepulauan Seribu sebagai salah satu destinasi wisata pilihan.

Sektor pariwisata digadang-gadang menjadi salah satu prioritas untuk meningkatkan devisa dan investasi. Wajar saja karena Indonesia memiliki banyak destinasi dengan kekayaan alam dan budaya yang menawan. Untuk mencapai target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara hingga 2019, pemerintah menetapkan 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) atau 10 “Bali baru”, termasuk di antaranya Kepulauan Seribu.

Sebagai KSPN, salah satu tantangan yang dihadapi adalah aksesibilitas menuju lokasi. Terutama untuk Kepulauan Seribu yang berada di tengah laut Teluk Jakarta, dibutuhkan terobosan tersendiri untuk meningkatkan aksesibilitasnya. Sejumlah langkah dilakukan Pemprov DKI dalam dua tahun ini, antara lain menambah armada kapal antarpulau sejumlah enam unit kapal cepat fiber speedboat dengan rute utama meliputi, Muara Angke–Untung Jawa–Lancang (PP)–Tidung 2 kali sehari; Muara Angke–Pari–Pramuka (PP) 2 kali sehari; Muara Angke–Kelapa–Sabira (PP) 1 kali sehari dengan tarif Rp 40.000–Rp 70.000.

Penambahan armada di Kepulauan Seribu membuat akses antarpulau semakin mudah. Sebagai contoh, perjalanan dari Pulau Sebira ke Jakarta Utara yang biasanya dijangkau dalam 8 jam, saat ini, perjalanannya bisa dipangkas menjadi 2,5 jam saja. Selain itu, untuk kenyamanan penumpang, kapal milik Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta ini dilengkapi sejumlah fasilitas, yakni toilet, TV, AC dan kursi yang sesuai tiket pemesanan. Kelengkapan untuk aspek keselamatan (safety) juga lebih baik. Bahkan, akses penyandang disabilitas juga diperhatikan dengan tersedianya kursi roda.

Selain meningkatkan aksesibilitas, kelengkapan fasilitas di lokasi juga menjadi perhatian. Terkait hal itu, Pemprov DKI melalui Perumda Pasar Jaya melakukan pembangunan JakGrosir pertama di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Peresmian JakGrosir dilakukan Gubernur Anies Baswedan dalam Puncak Acara Festival Bahari Jakarta 2019, di Pulau Tidung Besar, Kepulauan Seribu, Minggu (22/9/2019).

Promosi

Hal lain yang tak kalah penting untuk menjadikan Kepulauan Seribu sebagai destinasi wisata pilihan tentu saja promosi. Berbagai potensi wisata yang dimiliki Kepulauan Seribu seyogianya diangkat dan disampaikan kepada masyarakat, baik melalui media maupun dengan aktif mengikuti pameran-pameran di dalam dan luar negeri, sehingga mereka mengetahui, tertarik dan mau berkunjung.

Pemprov DKI Jakarta melalui Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Sudin Parbud) Kepulauan Seribu antara lain gencar menggelar promosi wisata ke Kepulauan Seribu di sejumlah mal dan pusat perbelanjaan. Tingginya harga tiket pesawat belakangan ini menjadi momentum untuk menjadikan Kepulauan Seribu sebagai destinasi wisata alternatif.

Pada 28 Agustus–27 Oktober 2019, pameran dilangsungkan di sejumlah mal di Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Bandung. Selain agar masyarakat lebih mengenal produk-produk wisata di Kepulauan Seribu, melalui promosi diharapkan kunjungan wisatawan meningkat, terutama pada weekday. Untuk itu, diberikan penawaran menarik berupa diskon. Respons pengunjung ternyata cukup baik, antara lain setelah dijelaskan tentang transportasi dan akomodasi yang dapat digunakan wisatawan saat berkunjung ke Kepulauan Seribu.

Tak hanya di dalam negeri, promosi juga dilakukan hingga ke mancanegara. Sebelumnya, pada 18–20 Juni 2019, Sudin Parbud Kepulauan Seribu mengikuti event Beijing International Travel Expo (BITE) 2019. Promosi ini membidik wisatawan dari China yang kini menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia.

Dengan berbagai upaya dan terobosan yang dilakukan, masyarakat diajak untuk berkunjung ke Kepulauan Seribu dan menikmati salah satu destinasi wisata pilihan yang dapat dijangkau dengan mudah dari Ibu Kota. Ayo berlibur ke Kepulauan Seribu sekarang. [*]

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 5 November 2019.