Adanya pandemi Covid-19 dan pesatnya teknologi telah mengubah cara masyarakat beraktivitas dan bekerja. Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kebutuhan masyarakat semakin mempertegas wawasan terhadap teknologi. Kemampuan literasi digital adalah hal yang paling mendasar dan paling krusial dalam menghadapi perkembangan teknologi saat ini.

Dunia pendidikan menjadi sektor yang sangat berdampak di masa pandemi ini. Orang tua, siswa dan guru merupakan segitiga emas yang harus beradaptasi dalam kegiatan pembelajaran online. Kondisi tersebut mau tidak mau mendorong segitiga emas ini beradaptasi dengan teknologi.

Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Membangun Karakter dan Kecerdasan Anak di Era Digital”. Webinar yang digelar pada Jumat (15/10/2021), pukul 14:00-16:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Zainuddin Muda Z. Monggilo, S.I.Kom., M.A. (Dosen Ilmu Komunikasi UGM & Japelidi), Dr. Bambang Kusbandrijo, M.S. (Dosen UNTAG Surabaya & Pengurus DPP IAPA), Dr. Dwiyanto Indiahono (Dosen Kebijakan Universitas Jenderal Soedirman), Eko Sugiono (Digital Marketer Expert G Coach), dan Sony Ismail (Musisi Band J-Rocks) selaku narasumber.

 

Literasi digital

Dalam pemaparannya, Zainuddin Muda Z. Monggilo, S.I.Kom., M.A. menyampaikan, “Literasi digital sering didefinisikan sebagai kecakapan menggunakan internet dan media digital (dimensi teknologis). Tetapi, tidak saja mampu mengoperasikan berbagai perangkat digital, melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab. Kita tidak cukup hanya mampu mengoperasikan berbagai perangkat TIK dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga harus bisa mengoptimalkan penggunaannya untuk sebesar-besar manfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Khusus bagi anak yang sedang menjalankan pembelajaran online saat ini, adapun tips untuk menjaga kesehatan mental anak, seperti orang tua harus dapat kelola emosi anak, jangan lelah menemani anak, serta berusaha untuk agendakan aktivitas menarik di rumah saja.”

Sony Ismail selaku narasumber Key Opinion Leader menyampaikan, dengan adanya ruang digital, kita masih bisa untuk tetap produktif dengan membuat dan mengeksplorasi potensi yang ada dalam diri kita menggunakan platform yang tersedia di media digital. Sebisa mungkin kita dapat memaksimalkan dalam hal memanfaatkan media digital dengan baik. Media digital tak luput dengan dampak negatif juga seperti halnya dengan pembajakan musik; saat ini sangat marak terjadi pembajakan dan penggunaan situs ilegal dalam mengakses suatu karya orang lain, padahal seharusnya kita dapat menghargai karya orang lain dengan cara menggunakan platform yang legal. Media digital saat ini membantu mempermudah anak untuk dapat mengeksplor kemampuan dan hobi mereka melalui berbagai platform yang tersedia, dan tentunya orang tua di rumah mempunyai peranan yang penting dalam hal mengawasi dan memberikan pendampingan dalam anak bermedia digital.

Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Nathan Alghifar menyampaikan pertanyaan “Minimnya minat baca di Indonesia mungkin menjadi penyebab utama minimnya literasi digital. Bahkan seringkali hal ini terlihat dari kita sendiri yang baru membaca, dan melihat judul saja tanpa membaca narasi penjelas dan langsung berpendapat, berkomentar, mengkritik, bahkan membully atau melakukan hate speech. Bagaimana meminimalisir hal tersebut agar tidak hanya melihat artikel berita atau bacaan sekilas ataupun sepotong-sepotong dan sudah bisa berasumsi negatif? Adakah saran agar masyarakat lebih bijak lagi dalam meningkatkan literasi digital yang dimulai dari membaca?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Dr. Dwiyanto Indiahono. “Kita harus mendorong tingkat literasi digital kita agar kita bisa memanfaatkan dunia digital dengan baik. Perbanyaklah mencari ilmu pengetahuan yang baru yang tentunya bermanfaat dengan membaca; jangan hanya menjadi generasi yang menerima saja tanpa melakukan verifikasi terhadap suatu hal yang ditemui.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Barat. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.