Kecakapan digital adalah kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital. Ini termasuk pengetahuan dasar mengenai lanskap digital (baik dalam hal hardware dan software), pengolahan sumber informasi, serta platform media sosial dan transaksi digital.

Terkait dengan hal tersebut, kini seperti yang kita ketahui anak-anak di Indonesia sedang menjalankan blended learning; sebuah metode belajar yang mengkombinasikan praktik pendidikan konvensional (luring) dengan pendidikan berbasis digital (daring). Fenomena ini menunjukkan bahwa kemajuan teknologi mendorong lahirnya terobosan baru untuk memberikan solusi, terutama dalam mengatasi tantangan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Membangun Karakter dan Kecerdasan Anak di Era Digital”. Webinar yang digelar pada Jumat (15/10/2021), pukul 14:00-16:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Dewi Rahmawati M.Kom. (Product Manager Localin), Erista Septianingsih (Kaizen Room), Wulan Furrie, M.I.Kom. (Praktisi dan Dosen Manajemen Komunikasi Institut STIAMI), Ahmad Muam, M.A. (Dosen D4 Bahasa Inggris SV UGM), dan Dr. Endy Agustian, S.T., M.Eng. (Duta Pendidikan Indonesia) selaku narasumber.

 

Belajar online

Dalam pemaparannya, Wulan Furrie, M.I.Kom. menyampaikan, “Belajar online menuntut peran pendidik mengevaluasi efektivitas dan disesuaikan dengan kebutuhan belajar. Ini penting dilakukan untuk tetap memenuhi aspek pembelajaran seperti proses pengetahuan, moral, keterampilan, kecerdasan, dan estetika. Praktisi dan lembaga pendidikan dituntut mampu menyelaraskan antara perubahan zaman yang ditandai dengan kecanggihan teknologi dengan nilai-nilai budi pekerti. Dengan begitu maka sekolah bisa menjadi benteng moral bagi anak-anak sehingga mereka dapat tumbuh beriringan dengan teknologi dan memanfaatkannya untuk hal-hal yang positif.”

“Terkait itu, orang tua harus mampu membangun motivasi kepada anak untuk tetap optimistis, dan membangun situasi yang menyenangkan untuk anak belajar. Caranya, berpikir terbuka terhadap hal baru mengenai aplikasi atau sistem pendidikan online, termasuk dalam hal mengetahui pengembangan ilmu dan teknologi. Bantulah anak-anak menetapkan kesepakatan dan target sederhana dari tema pengetahuan yang diajarkan, termasuk kesepakatan penggunaan gawai dan belajar sosial, demi pengembangan life skill-nya.”

Dr. Endy Agustian, S.T., M.Eng. selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan bahwa hal yang penting adalah kita mulai dulu dan buat konten positif di dunia maya. Kalau ada konten negatif, jangan kasih panggung dan hindari hal tersebut; yang terpenting adalah jangan terlalu puas dan fokus pada diri kita sendiri agar kita dapat terus belajar sehingga menjadi semakin cakap digital. Banyak sekali yang bisa dilakukan agar kita dapat memfilter konten negatif, maka secanggih-canggihnya kita, harus mampu mengetahui cara membatasi dan memfilter diri kita sendiri saat berselancar di internet.

Para partisipan yang hadir juga dipersilakan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Ayesha Balqis menyampaikan pertanyaan “Bagaimana kita bisa membangun kecerdasaan dan digital skill dengan adanya keterbatasan fasilitas yang ada? Lalu skill apa yang harus kita miliki untuk bisa bersaing di dunia kerja nanti, khususnya bagi pelajar SMK supaya bisa bersaing di dunia kerja nanti meskipun hanya mengandalkan ijazah SMK saja?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Dewi Rahmawati M.Kom. “Untuk membangun kecerdasan dan digital skill adalah dengan cara meningkatkan kreativitas dan inisiatif. Ini dibutuhkan untuk beradaptasi dengan lanskap bisnis di masa yang akan datang, di mana pastinya para pelaku bisnis mengupayakan ekspansi bisnisnya lebih luas.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Pusat. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.