Saat ini, kita ketahui bahwa anak di bawah umur sudah pandai dalam mengoperasikan yang namanya teknologi internet dan medsos, di mana dengan internet apapun bisa dicari. Di sisi lain, kita sebagai orang tua harus menyadari bahwa hal ini akan berdampak sekali dengan karakter yang dibentuk.

Oleh karena itu, sebaiknya kita mengajarkan soal literasi digital kepada anak sedari dini, dan tidak lupa selalu mengawasi dan membimbing anak untuk tidak gagap dan sudah memiliki etika dan kemampuan digital agar mereka terarah ke hal yang positif.

Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Membangun Karakter dan Kecerdasan Anak di Era Digital”. Webinar yang digelar pada Jumat (15/10/2021), pukul 14:00-16:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Mathori Brilyan (Art Enthusiast), Dr. Santo Dewatmoko, S.T., M.M., M.A. (Pelaku Bisnis, Akademisi, Investor & Pemerhati Kebijakan Publik), Dr. Bevaola Kusumasari, M.Si. (Dosen Fisipol UGM & IAPA), Djaka Dwiandi Purwaningtijasa, S.T. (Digital Designer & Photographer), dan Jonathan Jorenzo (Content Creator & Entertainer) selaku narasumber.

 

Belajar era digital

Dalam pemaparannya, Dr. Bevaola Kusumasari, M.Si. menyampaikan, “Dari perspektif budaya, kadang banyak yang mengerti ketika menyelesaikan pendidikan formal maka waktu untuk belajar sudah berhenti. Belajar dilakukan untuk mengenal dan memahami hal yang baru, untuk mengingat sesuatu dengan proses pengulangan bermanfaat untuk memperkuat memori. Belajar tidaklah terbatas pada membaca buku pelajaran atau saat di sekolah, akan tetapi belajar bisa dari apapun dan di mana pun beserta siapa pun.”

“Sekarang semua hal memiliki kesempatan untuk bisa dipelajari, dengan masuknya TIK di ranah pendidikan. Pendidikan berkarakter adalah bagaimana usaha sadar yang terencana dan terarah melalui lingkungan pembelajaran untuk tumbuh kembangnya seluruh potensi manusia yang memiliki watak berkepribadian baik, bermoral berakhlak, dan berefek positif konstruktif pada alam dan masyarakat.”

Jonathan Jorenzo selaku narasumber Key Opinion Leader menyampaikan, perkembangan teknologi yang sangat pesat tentu membuat kehidupan saat ini berbeda dengan zaman dahulu. Media digital dapat membawa keuntungan, namun diperlukan kehati-hatian bagi tiap orang untuk mengamankan untuk segala aspek keamanan digital. Ruang digital dapat digunakan untuk dapat belajar jauh lebih mudah dan efisien. Tergantung dari kita sendiri kemauan untuk memanfaatkan peluang tersebut ke dalam kehidupan sendiri. Salah satu kekhawatirannya adalah kecanduan yang dapat berdampak pada kondisi fisik seperti kondisi mata yang memburuk hingga membutuhkan kacamata.

Orang tua harus dapat menjadi support system yang dapat menjadi panutan. Jangan lupa bekerja sama dengan pendidik dalam berkomunikasi mengenai anak, dan jadikan disiplin sebagai hal konsisten dalam pembatasan anak dalam penggunaan ruang digital dan perangkat yang terkait. Bisa juga ciptakan zona bebas perangkat misal ketika berkumpul bersama keluarga. Jadinya kita dapat membentuk karakter anak yang cakap di era digital.

Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Elma Nirmala menyampaikan pertanyaan, “Sebagai orang tua yang tidak bisa 24 jam melihat atau mengawasi anak, saat ini bisa dibilang kita harus memahami karakter anak untuk dapat berprestasi. Apa cara efektif dalam memahami karakter anak untuk dapat berprestasi di dunia digital, karena kebanyakan kaum millennial pasif menggunakan media online sebagai pembelajaran tapi lebih aktif dalam bersosial media dan bermain game online?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Mathori Brilyan, “Kita dapat belajar dari bahasan materi budaya digital, dengan mengetahui gaya dan cara belajar yang tepat bagi anak karena tiap anak memiliki preferensinya masing-masing dalam belajar dan memahami suatu materi. Salah satu titik pokoknya adalah bagaimana membuat anak senang belajar.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Timur. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.