Media digital sebagai ruang kultural yang baru menjadikan citra sebagai ukurannya. Agar menciptakan citra diri yang baik, perlu memahami cara mengontrol penggunaan gadget dengan baik agar kita tidak terseret dan menjauh dari realitas, serta dapat manfaatkan media digital sebagai media proses yang produktif. Cerdas dan pintar dalam bermedia digital dapat menumbuhkan kreativitas di dalam diri kita, serta dapat berdampak dalam menolong orang lain dan juga untuk bejalar. Namun sebelum itu, kita harus kenali diri dan apa yang menjadi passion kita, dan gunakan ruang digital untuk menyebarkan nilai-nilai dan paradigma positif.

Menyikapi hal itu, maka lembaga Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Hidup Pintar di Tengah Dunia Digital”. Webinar yang digelar pada Senin, 2 Agustus 2021 pukul 13:00-15:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Trisno Sakti Herwanto, SIP, MPA (IAPA), Abdul Rohman (Direktur Buku Langgar), Dr Bambang Kusbandrijo, MS (Dosen Untag Surabaya & Pengurus DPP IAPA), Mikhail Gorbachev Dom (Peneliti Institut Humor Indonesia Kini), dan Kevin Benedict (Putra Dirgantara Indonesia 2017) selaku narasumber.

Dalam pemaparannya, Dr Bambang Kusbandrijo, MS menyampaikan informasi penting bahwa “Pintar dan cerdas dalam menggunakan media digital itu wajib, tetapi kita juga harus berperasaan. Informasi digital memberikan tantangan baru, gaya hidup baru, dan juga dapat memberikan keahlian baru. Hal itu menjadi penting karena kalau kita tidak memiliki keahlian, maka kita akan larut dan tenggelam dan ketinggalan zaman. Teknologi yang cerdas akan menumbuhkan masyarakat yang cerdas, yang artinya masyarakat yang adaptif dan selektif terhadap perubahan, bersolidaritas yang etis, sadar ilmu pengetahuan dan teknologi, dan harus bertenggang rasa, saling menghargai dan menghormati, serta saling menguntungkan.”

Kevin Benedict selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan bahwa ia merasakan dampak positif dari adanya perkembangan dan penggunaan teknologi yang semakin intens, yaitu dapat work from home, dapat bekerja dengan jarak jauh secara aman, mudah mendapatkan informasi serta pelayanan pendidikan dan kesehatan secara online. Dampak negatifnya pun tetap ada, yaitu adanya hoaks dari berita-berita yang tersebar, membuat interaksi sosial menjadi tidak langsung, mudah untuk menyalin atau copy-paste karya orang lain, dan siapapun jadi bisa mengakses segala sesuatu tentang diri kita. Menurutnya, berbagai inovasi dari kemajuan teknologi benar-benar sangat bermanfaat, apalagi di saat seperti pandemi ini. Beberapa hal yang bisa kita lakukan misalnya kalau sedang di luar bisa mengontrol rumah dari jauh dan bisa memantau binatang peliharaan kita yang di rumah melalui handphone. Bisa juga otomatis mematikan dan menyalakan lampu dengan handphone. Baginya, semua kemajuan itu membuat kita menjadi lebih mudah dan nyaman.

Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Vira menyampaikan bahwa “Bagaimana cara menumbuhkan ide-ide yang kreatif dan produktif untuk membuat konten dengan tema budaya agar budaya kita tetap eksis di ruang digital tetapi tidak ketinggalan zaman?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Abdul Rohman, bahwa “Pada dasarnya kita harus cinta pada budaya kita sendiri. Selain itu, kita dapat mempelajari kebudayaan yang ada di masyarakat, termasuk preferensi masyarakat yang bisa dipelajari dari dunia luar. Cintai budaya sendiri dengan cara mempelajari dan mengkombinasikannya dengan platform-platform yang sering dipakai sekarang, sehingga akan ada konstruksi baru dan jadi lebih relevan.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Selatan. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.