Literasi media digital tidak hanya mengutamakan kecakapan dalam mengoperasikan alat atau aplikasi, melainkan juga tanggung jawab dan cakap dalam proses mediasi secara produktif. Ibarat kata, literasi media melatih kesiapan mental kita sebagai pengguna media digital, yang meliputi kemampuan kognisi, afeksi dan konasi. Kita jadi terlatih dan terbiasa untuk menghindari perilaku yang kurang beradab di media digital, seperti hoaks, fake news, bullying, ujaran kebencian, pelecehan terhadap kelompok marginal, dan misinformasi. Oleh karena itu, penting mensosialisasikan dan juga menerapkan Digital Civility; sebuah pemahaman bahwa masing–masing individu memiliki tanggung jawab untuk melindungi kebebasan yang diperoleh dengan mengakui bukan hanya perilaku kita akan berdampak pada orang lain, tetapi juga bagaimana kita perlu mendorong, edukasi mendukung yang menjadi mitra komunikasi online kita.

Menyikapi hal itu, maka lembaga Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Hidup Pintar di Tengah Dunia Digital”. Webinar yang digelar pada Senin, 2 Agustus 2021 pukul 13:00-15:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Panji Gentura (Project Manager PT WestmooreTech Indonesia), Athif Thitah Amithuhu (Media Sastra Online Ceritasantri.id), Achmad Uzair (Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Razi Sabardi (Pengamat Kebijakan Publik Digital), dan Ayu Rachmah (Automotive Enthusiast & Influencer) selaku narasumber.

Dalam pemaparannya, Razi Sabardi menyampaikan informasi penting bahwa “Sebagai pengguna media digital kita harus lincah yaitu cepat beradaptasi dan responsif terhadap perubahan. Era digital memang erupakan era disrupsi yang mudah berubah, tidak pasti kompleks, dan sulit dipahami. Oleh karena itu, kita harus menjadi masyarakat yang pintar memahami dengan bijak penggunaan internet of things serta data dan semua tentang kehidupan digital. Apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi masyarakat yang pintar dan berliterasi digital? Karakter yang bersifat kompetitif, adaptif dan juga inovatif.”

Ayu Rachmah selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan bahwa ia cukup tertarik dengan dunia otomotif, khususnya motor. Ia mengikuti kegemarannya itu sampai jadi hobby, dan akhirnya mendapatkan pekerjaan dari situ. Dari pengalaman itu, ia memahami bahwa tidak ada hal yang instan dan intinya kita harus ada keinginan untuk belajar untuk apapun itu. Secara mental kita harus yakin diri kita bisa dan tidak boleh malas, harus mau belajar dan dikritik, baik secara positif maupun negatif. Ia ingatkan bahwa jika kita kuat mental dengan segala masukan dan bahkan ejekan yang ada, kita jadi termotivasi dan hal itu menjadi poin plus bagi kita. Akhir kata, ia sampaikan pentingnya tahan banting, jangan malas, dan selalu ingin mencoba.

Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Shoimatul Fitriya menyampaikan bahwa “Dalam bermedia digital terdapat banyak keuntungan dan sebaliknya, tergantung pada penggunanya. Banyak netizen yang saling menghujat dan bahkan menimbulkan cyberbullying di media sosial. Bagaimana cara untuk mengurangi keburukan dalam bermedia sosial?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Athif Thitah Amithuhu, bahwa “Kita sebagai pengguna digital yang akan mengirim sesuatu di internet bisa mengurangi keburukan itu dengan kesadaran etika, dengan sopan santun di kehidupan nyata apalagi ada perkembangan di dunia digital. Kita harus kritis, yang dapat dilatih dengan suka membaca dan tidak mudah percaya. Dari situ kita dapat juga terlatih menjadi penerima pesan yang kritis pula dampak banyak membaca dan tidak mudah untuk percaya dengan informasi atau kabar yang ada, dan bisa mengerem untuk berkomentar yang tidak perlu dan menjauhi bullying.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Barat. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.