Saat ini internet menjadi gerbang untuk segala aktivitas, karena membuat aktivitas lebih praktis dan lebih aman serta nyaman saat dilakukan. Salah satu manfaat teknologi digital pada era ini membuat pembelajaran jarak jauh bisa semakin mudah untuk dilakukan, dan mendorong pertumbuhan bagi sektor usaha agar lebih luas untuk memasarkan produknya. Oleh karena itu, penting untuk menyebarkan informasi mengenai pentingnya cakap bermedia digital, bukan hanya dalam hal mampu mengoperasikan berbagai perangkat TIK dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga dalam mengoptimalkan penggunaanya untuk sebesar-besar manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Menyikapi hal itu, maka lembaga Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Peran Dunia Akademik dalam Proses Transformasi Digital”. Webinar yang digelar pada Kamis (8/7) diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Indah Wenerda, SSn, MA (Dosen Universitas Ahmad Dahlan & Japelidi), Ridwan Muzir (Peneliti & Pengasuh trabiyahislamiyah.id), Tutik Rachmawati, PhD (Director of Center for Public Policy & Management Studies Parahyangan Catholic University), Daniel J Mandagie (Kaizen Room), dan Safinaz Nachair (Influencer) selaku narasumber.

Dalam pemaparannya, Ridwan Muzir menyampaikan informasi bahwa “Konteks peran dunia akademis dalam transformasi digital penggunaan teknologi digital adalah untuk menciptakan hal baru atau untuk memodifikasi hal lama sehingga berdampak pada berbagai aspek kehidupan seperti budaya, politik, dan ekonomi. Dunia digital berperan penting dalam transformasi digital karena teknologi informasi dan komunikasi semakin mendekatkan akademisi dan masyarakat awam. Dengan semakin dekatnya dengan masyarakat awam, para akademisi dapat bantu berbagi wawasan dan informasi, terutama dalam hal literasi informasi, literasi digital, budaya dan pemberdayaan informasi, serta kemandirian informasi yang dapat diterapkan dalam keseharian pengguna media digital.”

Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Della Rania menyampaikan pertanyaan “Pada saat ini masih banyak akademisi yang belum bisa menggunakan teknologi digital sebagai alat mengajar. Bagaimana agar para akademisi ini paham cara berdigital?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Tutik Rachmawati, PhD, bahwa “Dengan lembaga atau layanan yang ada sekarang tentunya sudah lebih mudah untuk belajar memahami dunia digital. Para pengajar ini bisa juga mengikuti webinar pengetahuan untuk lebih mengenal dunia digital, atau meminta tolong kepada orang terdekat untuk mengajarinya agar lebih tahu.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Pusat. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.