Anak berinteraksi dengan media sosial bukan hal baru lagi. Interaksi tersebut bahkan semakin bertambah pada dua tahun belakangan ini, kala segala aktivitas semakin banyak dilakukan secara daring akibat pandemi Covid-19.
Salah satu akibat yang ditimbulkan dari penggunaan media sosial adalah ancaman keamanan terhadap penggunaannya, terutama anak-anak. Masih banyak di antara pengguna media sosial yang belum memahami bahwa mereka dapat meninggalkan rekam jejak digital yang dapat mengancam keamanan mereka di dunia maya, bahkan dunia nyata.
Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital menggelar webinar dengan tajuk “Digital Parenting Zaman Now”. Webinar yang digelar pada Jumat, 23 Juli 2021, ini diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.
Dalam forum tersebut hadir Rhesa Radyan Pranastiko (Kaizen Room), Agung Cahya Karyadi SPd MPd (Mekar Pribadi, praktisi pendidikan dan dosen), Fransiska Desiana Setyaningsih MSi (Dosen Unika Widya Mandira Kupang dan Japelidi), Supranoto (Dosen FISIP Universitas Jember dan Pengurus DPP IAPA), dan Putri Juniawan (presenter TV) selaku narasumber.
Agung Cahya Karyadi memaparkan, terdapat konsekuensi penting pada perilaku keluarga dan lingkungan dalam menggunakan media terhadap anak. Kita sebagai orangtua harus memahami beberapa bentuk pengasuhan dan karakter media digital, karena orangtua dan lingkungan yang ramah anak dapat mengembangkan pengasuhan digital bagi anak-anak.
“Ada beberapa tindakan yang perlu dilakukan orangtua dalam mengasuh anak berhadapan dengan media digital, yaitu mendampingi anak mengakses gawai, menyeleksi konten yang sesuai untuk anak, dan memahami informasi yang disediakan media digital. Ada empat hal utama yang perlu diperhatikan, yaitu pembuat pesan, sifat pesan, cara pesan disebarkan, dan dampak pesan,” terangnya.
Putri Juniawan juga menyampaikan, sebagai seorang perempuan dan ibu harus bisa melakukan apa saja. Berbicara mengenai dunia digital, sebaiknya jangan terlalu sering menyebarkan foto anak ke media sosial agar menghindari hal-hal yang negatif pada sang anak. Penting bagi para ibu untuk mengedukasi anak dalam menggunakan sosial media atau gadget untuk hal-hal yang positif, seperti gim yang melatih kecerdasan anak.
Salah satu peserta bernama Suwarti bertanya, “Bagaimana cara efektif menganjurkan agar anak-anak atau siswa-siswi menggunakan ponsel untuk hal yang lebih berguna? Juga apa yang harus dipersiapkan oleh generasi Y untuk menjadi panutan ataupun sebagai contoh yang baik untuk generasi selanjutnya?”
Supranoto menjawab, bagian paling penting dalam kehidupan adalah pembiasaan diri, minimal melakukan kebiasaan-kebiasaan yang baik. Pembiasaan diri harus dilakukan saat anak di dalam kandungan, dengan terlebih dulu melatih diri sendiri. Setelah itu, biarkan anak-anak belajar dengan caranya sendiri tanpa harus bergantung pada gadget.
Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kabupaten Pandeglang. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.
Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat. [*]