Di Indonesia, singkong bisa diolah jadi beragam kue tradisional. Contohnya adalah getuk dan mendut.
Meski sama-sama berbahan singkong, keduanya punya cita rasa berbeda. Getuk, misalnya, memiliki rasa manis netral berpadu gurih karena taburan parutan kelapa yang sudah dicampur sedikit garam di atasnya. Sementara itu, mendut punya tekstur kenyal dan isian yang manis melimpah.
Saat ini, keduanya mulai susah dicari. Tapi di Magelang, Anda bisa menemukan kudapan khas tersebut dengan mudah di Omah Singkong Borobudur yang mengeluarkan 2 produk dengan merk CassaLova Getuk Crispy dan CassaLova Mendut Singkong.
Tak hanya mempertahankan cita rasa khas, Omah Singkong Borobudur mengimprovisasi kudapan tersebut jadi camilan kekinian. Omah Singkong Borobudur
Getuk yang dijual, tak seperti getuk pada umumnya. Biar masuk pada segmen yang lebih muda, pemiliknya kreatif membuatnya jadi bola-bola mini krispi dengan isi manis ataupun gurih.
Tampilan getuk crispy memang menggoda. Getuk dibuat dengan ukuran one bite, bulat berbalut tepung roti. Lalu, ada gula merah sebagai filling untuk getuk crispy manis, dan filling ayam untuk getuk crispy gurih.
Getuk menjadi krispi karena digoreng sampai kuning keemasan. Saat digigit dalam keadaan hangat, gurihnya singkong berpadu dengan lumeran gula merah ataupun ayam. Enaknya.
“Semua menu kami berasal dari bahan pokok yang sama, yakni singkong. Selain itu, kami bangga menggunakan bahan-bahan lokal untuk menciptakan cita rasa yang otentik,” ujar pemilik Omah Singkong Borobudur, Rini Wijayanti.
Rini punya kisah sendiri yang berkaitan dengan bisnisnya. Kue-kue tradisional berbahan singkong yang ia jajakan, awalnya dibuat iseng-iseng belaka.
“Pada 2019 saat pandemi Covid-19 dan kebetulan diminta bekerja dari rumah atau work from home (WFH), kami sekeluarga mulai iseng buat camilan peneman kerja. Karena di rumah banyak singkong, maka camilan yang dibuat selalu berbahan baku singkong. Tak kasih tetangga buat coba, eh mereka malah pesan dan potensi jadi usaha,” ceritanya.
Mendut dari Omah Singkong Borobudur
Sementara mendut yang dijajakan Rini dibuat dengan bentuk bola-bola kecil berwarna menarik, yakni hijau dan merah.
Berbeda dengan mendut yang dibuat dari tepung ketan, ia menggantinya dengan bahan dasar singkong diisi dengan unti, dan disiram santan. Terakhir, dibungkus dalam daun pisang sebelum proses pengukusan.
Saat menggigit mendut, ada sensasi kenyal dan rasa khas singkong.
Menjejaki sejarahnya, mendut telah ada sejak zaman kerajaan Majapahit, di mana hidangan ini disuguhkan khusus untuk para bangsawan.
Mendut juga memiliki peran istimewa dalam upacara adat Jawa sebagai sesaji. Kini, mendut sudah jarang bisa ditemukan. Di Jawa Tengah pun, sajian ini biasanya ada di hari-hari istimewa, seperti lamaran atau pernikahan.
Rini menawarkan camilannya dengan harga Rp 12.000. Selain itu, ada pula produk lain mereka bernama CassaLova untuk opsi lain.
Ia juga menginformasikan alamat usahanya, yakni di Dusun Sodongan RT 13/05, Desa Bumiharjo, Borobudur.
Jika Anda tertarik untuk mencicipi kelezatan camilan berbahan dasar singkong ini, kunjungi Omah Singkong Borobudur atau hubungi mereka melalui Whatsapp dan Instagram @omah_singkong_borobudur.
Sebagai informasi, Omah Singkong Borobudur turut memeriahkan gelaran Borobudur Marathon 2023 Powered by Bank Jateng yang diselenggarakan pada Minggu (19/11/2023). Jika kebetulan hadir ke gelaran tersebut, jangan lupa mencicipinya ya. [Nirwana Hafizh]
Artikel ini merupakan kerja sama Bank Jateng dan Harian Kompas untuk Pawone dalam Borobudur Marathon 2023.