Slondok merupakan camilan khas Magelang, Jawa Tengah, yang terbuat dari singkong. Camilan ini memiliki rasa gurih dan manis yang khas, sehingga cocok dinikmati sebagai teman minum teh atau kopi. Berbeda dengan keripik singkong pada umumnya, slondok dibuat dari singkong yang sudah digiling ditambah bumbu.
Hal tersebut membuat tekstur slondok menjadi lebih renyah dan lembut. Selain itu, slondok juga memiliki bentuk yang unik, yaitu memanjang dan pipih.
Awalnya, slondok hanya memiliki satu rasa, yaitu gurih asin. Namun, seiring berkembangnya zaman, kini ditemukan pula slondok dengan kreasi rasa lainnya, mulai dari bawang, balado, hingga pedas.
Selain di Magelang, slondok juga populer di beberapa kawasan lain di sekitarnya, seperti Yogyakarta dan Purworejo. Bahkan, slondok juga menjadi salah satu oleh-oleh favorit wisatawan yang berkunjung ke Magelang.
Saat ini slondok yang dijajakan di Magelang ada dua pilihan. Pembeli bisa membawa pulang yang siap saji ataupun slondok kering atau belum matang. Opsi ini bisa jadi pilihan bagi mereka yang mau membawanya sebagai oleh-oleh.
Lebih dari sekadar camilan, slondok sudah menjadi bagian dari budaya Magelang. Camilan ini telah menjadi salah satu ikon kuliner Magelang yang digemari oleh masyarakat luas.
Selain rasanya yang lezat, slondok juga memiliki beberapa fakta unik yang menarik untuk diketahui. Berikut adalah beberapa di antaranya.
1. Tekstur terompet singkong
Slondok terbuat dari singkong yang diolah secara khusus. Proses penggilingan yang cermat menghasilkan tekstur yang unik, seperti terompet singkong yang rapuh. Rasanya yang gurih dan renyah membuat penggemarnya tak mau berhenti mengunyah sebelum habis.
2. Evolusi rasa
Slondok memulai perjalanan kulinernya dengan rasa gurih asin. Namun, kemudian bertransformasi dan tersedia dalam beragam rasa, mulai dari bawang, balado, hingga sensasi pedas yang memikat. Inilah contoh sempurna dari evolusi cita rasa yang mengikuti selera zaman.
3. Pesan oleh-oleh yang kreatif
Saat mengunjungi Magelang atau sekitarnya, tak lengkap rasanya jika tidak membawa pulang slondok sebagai oleh-oleh. Ini adalah bukti bagaimana slondok menjadi simbol dari daerah tersebut. Lewat oleh-oleh ini, slondok menjadi bagian dari cerita perjalanan Anda.
4. Kelezatan tahan lama
Slondok kering bisa jadi opsi buah tangan saat Anda berwisata ke Magelang. Keunggulannya adalah daya tahan slondok yang lama. Selain itu, slondok kering diklaim lebih praktis karena bungkusnya kompak. Membawanya sebagai opsi oleh-oleh membuat Anda bisa menyetok camilan satu ini sewaktu-waktu menginginkannya saat di rumah.
Slondok di Magelang
Dulu, hampir di seluruh sudut di Pulau Jawa, siapa pun dapat menemukan penjual slondok yang menjajakan camilan dengan etalase gerobakan bersama keripik singkong. Namun, seiring berjalannya waktu, jajanan ini mulai jarang ditemukan.
Butuh upaya untuk mendapatkan kembali slondok, salah satunya lewat jajanan yang dihadirkan salah satu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berbasis di Magelang, Anjar Snack.
Lewat jajanan yang dihadirkan Anjar Snack, pembeli bisa menikmati kembali makanan ringan tersebut. Apalagi, pemiliknya, Ginanjar Setiawan, terus melakukan inovasi dengan camilan tersebut.
“(Slondok yang kami tawarkan) di sini memiliki variasi bentuk rintik dan yang terbaru, slondok berbentuk seperti donat,” ujar Ginanjar.
Ginanjar memulai bisnis sejak 2010. Saat itu, ia melihat peluang karena peminat slondok masih tinggi.
Saat ini, Anjar Snack berlokasi di Klodran RT 01/02 Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Magelang. Cemilan slondok ini dibanderol dengan harga Rp 60.000 per 2,5 kilogram. Anda bisa datang langsung ke tokonya atau bisa juga melalui Whatsapp.
Sebagai informasi, Anjar Snack turut memeriahkan gelaran Borobudur Marathon 2023 Powered by Bank Jateng yang diselenggarakan pada Minggu (19/11/2023). Jika kebetulan hadir ke gelaran tersebut, jangan lupa mencicipinya ya. [Nirwana Hafizh]
Artikel ini merupakan bagian dari progam kerja sama antara Bank Jateng dan Harian Kompas untuk Pawone Borobudur Marathon 2023.