Tak dapat dimungkiri, perkembangan dunia digital telah menyasar ke segala sisi kehidupan. Saat ini, rasanya hampir tidak ada sisi kehidupan manusia yang tidak terpengaruh proses digitalisasi.

Namun, masih banyak pengguna internet yang hanya mampu menerima informasi tanpa kemampuan memahami dan mengolah informasi tersebut secara baik, sehingga masih banyak masyarakat terpapar oleh informasi yang tidak benar.

Menyikapi hal itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar seri webinar literasi digital #MakinCakapDigital dengan tema “Kreatif Lestarikan Nilai-Nilai Pancasila di Ruang Digital”. Webinar yang digelar pada Selasa (28/9/2021) di Kota Tangerang, diikuti oleh puluhan peserta secara daring.

Webinar ini mengundang narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, yakni Samuel Berrit Olam – Founder & CEO PT Malline Teknologi Internasional, Oetari Noor Permadi – Praktisi Pendidikan & Budaya, Alfan Gunawan – Praktisi Komunikasi/Senior Consultant Opal Communication dan Mikhail Gorbachev Dom – Peneliti di Institut Humor Indonesia Kini.

Etika

Tema yang dibahas oleh masing-masing narasumber meliputi digital skills, digital ethics, digital culture, dan digital safety. Samuel Berrit membuka webinar dengan mengatakan, masyarakat Indonesia paling banyak menggunakan internet untuk berkomunikasi

“Cara kita beretika sesuai Pancasila yakni pertama kita tidak boleh hina agama lain itu untuk sila pertama. Kedua, kita harus beradab atau etika kepada orang lain. Ketiga, Indonesia ini banyak suku agama adat istiadat yang harus dihormati dan patutnya saling membahagiakan satu sama lain. Keempat, setiap manusia punya kedudukan dan hak yang sama makanya ketika di sosial media ada pendapat harus saling menghargai,” tuturnya.

Oetari Noor Permadi menambahkan, etika merupakan tanggung jawab moral yang menentukan baik buruknya tingkah laku manusia, sendirian maupun bersama-sama, mengatur hidup ke arah tujuannya.

“Literasi digital diartikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas yang diakses melalui piranti komputer,” tuturnya.

Alfan Gunawan menjelaskan, perubahan teknologi komunikasi seiring berjalannya zaman, turut mengubah medium pengantar informasi dan interaksi antar sesama. Dampak positif penetrasi internet yakni menjadi instrument pendorong pertumbuhan ekonomi.

“Lalu menjadi sarana peningkatan kemampuan/skill, menciptakan interaksi sosial, penyebaran pengetahuan dan membangun jaringan,” ujarnya. Adapun kontribusi kita dalam menggunakan internet, yakni jangan menyebarkan berita/info tanpa mengecek kebenarannya. Pertimbangkan manfaat, jangan terpengaruh dan hati-hati dengan judul yang provokatif.

Oversharing

Dalam sesi KOL, Mowhid mengatakan, netizen-netizen Indonesia itu pintar-pintar, saking asyiknya sudah mengikut campur urusan orang lain dalam komentar yang bisa menyinggung.

“Jadi teman-teman harus hati-hati juga dalam berkomentar di konten orang, kalau bisa ya kita nikmati aja atau kita buat konten yang baik. Sekarang sudah banyak orang-orang melupakan poin-poin dari Pancasila itu sendiri. Menerapkan etika yang tepat dimulai dengan cara Whatsapp bertutur kata yang baik, komentar yang baik,” katanya.

Dalam webinar ini, para partisipan yang hadir juga dipersilakan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Jehan Rizky menanyakan, adakah cara jitu kita bisa merangkul teman atau keluarga yang berada di fase oversharing di media sosial agar berhenti dari kebiasaan tersebut?

“Caranya adalah kalau oversharing yang bagus ya gak papalah cuma masalahnya, kalau informasinya salah yang disharing, kalau kaya gitu caranya kasih berita yang menunjukan kalau itu hoaks. Kadang kebenaran yang disampaikan salah akan salah,” jawab Mikhail.

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Tangerang. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui Instagram @siberkreasi.dkibanten dan @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, terutama kepada Kominfo. Mengingat program literasi digital ini hanya akan berjalan dengan baik dan mencapai target 12,5 juta partisipan, jika turut didukung oleh semua pihak.