Pancasila harus menjadi lakon dan bukan sekadar jargon saat berinteraksi di dunia nyata maupun digital. Hal ini dapat dilakukan dengan memahami keragaman, mengajarkan kebaikan dan kasih sayang, menjunjung tinggi nasionalisme, dan selalu cocokkan perilaku dengan norma yang berlaku.

Selain itu, kita sebagai pengguna media digital juga harus selektif dalam berkomentar, dan ingat keberadaan orang lain yang ada di internet. Dengan terus mengimplementasikan hal-hal tersebut, kita akan berkontribusi pada melestarikan nilai-nilai Pancasila dan menjadikan ruang digital sebuah tempat yang aman dan nyaman bagi semua.

Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Kreatif Lestarikan Nilai-Nilai Pancasila di Ruang Digital”. Webinar yang digelar pada Selasa (28/9/2021), pukul 13:00-15:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Dipl. Kffr. Freesca Syafitri, S.E., M.A. (Tenaga Ahli DPR RI & Dosen UPN Veteran Jakarta), Erwan Widyarto (Mekar Pribadi, Penulis & Jurnalis), Eva Yayu Rahayu (Konsultan SDM & Praktisi Keuangan IAPA), Adetya Ilham (Kaizen Room), dan Ayonk (Aktor, Musisi & Host) selaku narasumber.

Nilai Pancasila

Dalam pemaparannya, Eva Yayu Rahayu menyampaikan, “Beberapa keuntungan yang bisa kita rasakan jika mampu positif melestarikan nilai-nilai Pancasila yaitu kita lebih muda membedakan berita hoaks dan berita benar, tidak gampang galau pada hal-hal sepele karena menyadari bahwa ada isu-isu serius di luar sana, serta kita akan menjadi lebih open minded, bijak dan dewasa dalam berpikir karena wawasan yang terbuka luas. Secara tidak langsung, semua hal itu akan membuat kita mampu berperan penting dalam memajukan bangsa ini.”

“Adapun beberapa cara menjadi netizen Indonesia yang cerdas dan kreatif di mata dunia. Pertama adalah dengan membuat konten media sosial yang bisa menjangkau semua orang. Kedua, pastikan konten yang dibuat membahas topik lengkap, dan menampilkan konsep baru atau inovasi. Jangan lupa untuk selalu memfokuskan pada pasar yang dibidik dan membuat unggahan yang menarik, seperti mengangkat nama besar bangsa Indonesia dan budaya kita.”

Ayonk selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan bahwa kemampuan yang harus kita kembangkan saat ini yaitu kemampuan untuk bisa beradaptasi. Menurutnya ada beberapa poin ketika di dunia maya yang harus kita sadari dan perhatikan.

Pertama, kita menjadi orang lain karena tidak terlihat, seperti memakai fake account. Kedua, kita harus selalu berpikir seribu kali sebelum kita memposting; banyak perusahaan besar yang melihat media sosial kita sebelum merekrut calon pegawai. Kemudian, selalu posting hal-hal yang baik dan jangan mencari dari satu sumber saja. Mulailah dengan berkomentar yang baik; beri waktu otak dan hati kita untuk berfikir dulu kira-kira apa dampaknya jika kita meninggalkan sebuah komentar.

Interaksi

Para partisipan yang hadir juga dipersilakan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Herlience menanyakan, “Perubahan interaksi sosial di era digital membawa dampak negatif dan positif seperti mulai hilangnya nilai Pancasila dan norma akibat media sosial. Namun di sisi lain, media sosial sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Bagaimana upaya yang dilakukan agar interaksi sosial di era digital tetap berjalan tanpa harus menghilangkan nilai Pancasila dan norma pada masyarakat?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Dipl. Kffr. Freesca Syafitri, S.E., M.A. “Kita tetap bisa berinteraksi di dunia digital, misalnya saling menghargai perbedaan yang ada. Secara culture, Indonesia termasuk salah satu negara yang paling ramah; kita dari dulu sudah terbentuk dengan kemajemukan dan itu yang membuat kita memiliki value. Justru nilai ini yang sudah ada di kita yang harus diimplementasikan; itu harus lebih diterapkan lagi di dunia digital.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Timur. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.