Tim aplikasi Analitica besutan mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) bertolak ke Bali untuk menerima penghargaan langsung dari Pertamina. Penghargaan tersebut didapat usai Analitica ditetapkan sebagai sebagai tiga terbaik kompetisi Pertamuda Seed and Scale 2021.

Dalam awarding night Pertamuda Jumat (1/10/2021), pencetus Analitica Hilmy Muktafi (S-1 Sistem Informasi) dan Wisnu Aditya (S-1 Ekonomi Islam) menerima penyerahan simbolis hadiah pendanaan Pertamina senilai Rp 100 juta. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh CEO Pertamina Nike Widyawati di Hotel Patra Jasa, Bali.

Bersama Ketua BPBRIN Unair Muhammad Nafik, ketiganya memperoleh penghargaan sebagai bentuk dana pembinaan dan permodalan bagi 3 bisnis terpilih yang menyingkirkan lebih dari 2025 kompetitor nasional lainnya. Analitica sendiri bersanding dengan dua ide bisnis terbaik lain, Tekpang dari Universitas Indonesia dan Chickin dari Universitas Brawijaya.

Dalam wawancara bersama tim Unair News sebelumnya, Hilmy selaku pengembang pun mengungkapkan bahwa pendanaan dari Pertamina tersebut nantinya akan mengembangkan jangkauan aplikasi mereka tidak terbatas pada daerah Jawa Timur, tetapi juga daerah-daerah lain di Indonesia.

“Kita akan menambah personil untuk mendukung beberapa proyek baru yang akan kita kembangkan lebih jauh. Kami juga ingin mengalokasikan pendanaan pada strategi marketing untuk mendukung perluasan jangkauan Analitica,” ungkapnya.

Perjalanan timnya meraih pendanaan itu pun tidak mudah. Hilmy mengungkapkan bagaimana ia dan tim harus berhadapan dengan waktu yang sangat singkat untuk menghadapi kompetisi tersebut. Namun, kerja keras mereka berhasil terbayar tuntas dengan kemenangan tersebut.

Hilmy sendiri menyebut bahwa ide bisnis aplikasi Analitica bermula dari kekhawatirannya akan situasi pembelajaran dan ujian daring yang banyak ditemui berbagai jenis kecurangan. “Sekarang, kan banyak ujian online, sayangnya banyak juga viral aksi kecurangan, seperti memakai joki, alat tambahan monitor, atau HP. Nantinya masalah itu bisa diminimalkan dengan teknologi yang kita bangun di Analitica,” jelasnya.

Oleh karena itu, Analitica dibangun sebagai aplikasi berbasis pendidikan untuk membantu pembelajran jarak jauh bagi pelajar yang akan menghadapi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Oleh karenanya, Analitica dirancang khusus untuk persiapan ujian seperti UTBK, SBMPTN, Mandiri, Kedinasan, hingga CPNS.

Hilmy mewakili timnya berharap agar kemenangan tersebut dapat mendorong Analitica dapat berkontribusi lebih banyak dan memberikan dampak positif pada ekosistem pendidikan di Indonesia.

Aplikasi Analitica sendiri dapat diakses pada berbagai platfrom seperti Android, iOS, serta situs web resminya www.analitica.id. Hingga kini, tercatat Analitica telah memperoleh lebih dari 20 ribu unduhan pengguna dan menduduki posisi 16 teratas aplikasi berbasis pendidikan di Indonesia. (*)