Transformasi digital membuat semuanya menjadi terhubung. Terkait itu, internet adalah ranah yang cukup baru dan ada banyak hal di dalamnya, sedangkan perlu diketahui bahwa level literasi digital Indonesia di peringkat 56 dari 63 negara. Untuk dapat memperbaiki ranking masyarakat digital Indonesia, kita harus memiliki nilai yang dipegang dan dijalani yaitu saling mencintai sesama manusia bahkan di dunia digital.

Selain itu, penting untuk menanamkan pengetahuan mengenai perlindungan data pribadi yaitu keamanan daring, khususnya terkait privasi individu seperti nomor ponsel, nomor rekening, tanggal lahir, nama orang tua, alamat, dan riwayat kesehatan. Bila tidak, dapat muncul potensi bahaya terhadap digital exposure, phishing, dan ancaman terhadap reputasi profesional.

Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Kreatif Lestarikan Nilai-Nilai Pancasila di Ruang Digital”. Webinar yang digelar pada Selasa (28/9/2021), pukul 13:00-15:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Krisno Wibowo (Pemimpin Redaksi Media Online: Swarakampus.com), Fachrurozi Majid (Direktur Eksekutif Nurcholish Madjid Society), Sugiyono, M.I.P. (Akademisi & Pemerhati Pendidikan, Sosial dan Keagamaan), Tomy Widiyatno (Pekerja & Pengembang Media Seni), dan Decky Tri (Travel Blogger & Content Creator deckytri.com) selaku narasumber.

Skill era digital

Dalam pemaparannya, Krisno Wibowo menyampaikan, “Skill yang dibutuhkan di era digital yaitu komunikasi lewat sosial media. Selain kemampuan dasar dalam memahami cara mengoperasikan gadget dan laptop, pengguna media digital Indonesia juga harus mempertajam skillskill lain seperti kemampuan promosi lewat internet, mengambil dan mengedit gambar lewat smartphone, dan aham dengan search engine optimization.”

“Walau begitu, mereka juga harus memahami bahwa kebebasan berekspresi di media sosial dapat menstimulasi hoaks dan ujaran kebencian. Oleh karena itu, kita tetap harus berprinsip Bhinneka Tunggal Ika; jangan memandang perbedaan keyakinan sebagai permusuhan, karena adanya politik identitas dan merebaknya provokasi isu SARA dapat berdampak negatif di internet.”

Decky Tri selaku narasumber Key Opinion Leader menyampaikan, ia merasa kita kini dapat melakukan apa saja di dunia digital, seperti membeli makan dan belanja online. Selain itu, kita harus dapat mengontrol diri sendiri saat sedang berselancar di internet dan menggunakan media sosial. Kita harus crosscheck lagi kalau mendapat informasi, menggali lagi apakah berita tersebut benar atau tidak, cek dulu di cek fakta Kominfo, atau browsing lagi. Intinya harus pintar-pintar mencari isu dan mencernanya.

Media sosial kita gunakan untuk bersosialisasi dan menambah relasi, sehingga menjadi penting untuk menjaga sopan santun saat komentar di postingan orang lain, karena jejak digital ini sangat kejam sekali. Selalu buat dan sebarkan postingan yang bermanfaat, karena sekarang jempolmu adalah harimaumu.

Produktivitas

Para partisipan yang hadir juga dipersilakan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Dwi Indri menyampaikan pertanyaan, “Bagaimana cara untuk mengoptimalisasi teknologi digital untuk menunjang produktivitas dan kreativitas di dunia digital bagi masyarakat agar mampu dimanfaatkan dengan baik, dan bagaimana cara mengedukasi masyarakat agar cakap digital, sedangkan masyarakat sekarang masih banyak yang awam tentang internet?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Krisno Wibowo, “Bisa menggunakan gadget untuk mengakses ruang digital, karena di hp ada banyak sekali hal yang bisa dilakukan. Hal yang paling penting adalah pemahaman dasar terhadap digital skill dan komunikasi dilakukan menjadi lebih mudah, mengakses informasi menjadi efektif di ruang digital, dan memahami bahwa banyak platform yang bisa digunakan. Literasi digital dimulai dari ruang lingkup yang kecil seperti di ruang lingkup keluarga, sekolah.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Selatan. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.