Para pengguna media digital harus selalu waspada terhadap cyberbullying yang mengganggu, intimidatif, tidak sopan, mengandung kekerasan, ancaman, menyakiti, dan menghina. Salah satu bentuknya adalah penyebaran berita kebohongan tentang seseorang atau bahkan meniru/mengatasnamakan seseorang dengan akun palsu.
Agar terhindar dari keinginan untuk melakukan hal-hal negatif tersebut, kita wajib lakukan hal-hal baik di ruang digital dengan hanya berbagi berita positif yang bermanfaat, bahkan jika ada perbedaan pendapat dengan pihak lain. Tetap harus ada etika saat bemedia digital, yang juga merupakan salah satu faktor yang didalami dalam literasi digital. Hal tersebut akan juga berpengaruh baik bagi reputasi on-line kita sebagai pengguna media digital.
Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Say No to Cyberbullying!” Webinar yang digelar pada Rabu (8/9/2021), pukul 13:00-15:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.
Dalam forum tersebut hadir Ali Elanshory (Account Executive MNC Group), Wulan Furrie, M.I.Kom. (Praktisi & Dosen Manajemen Komunikasi Institut STIAMI), Anggun Puspitasari, S.I.P., M.Si. (Dosen Hubungan Internasional Universitas Budi Luhur Jakarta), Ismita Saputri (CEO Kaizen Room), dan Ayonk (Aktor, Penyanyi & Host TV) selaku narasumber.
“Personal branding”
Dalam pemaparannya, Ali Elanshory menyampaikan, “Kita wajib perbaiki personal branding on-line kita agar terhindar dari cyberbullying. Cara membangun reputasi yang baik adalah dengan mempunyai kompetensi dan juga reputasi yang baik, dan hal ini juga termasuk di dunia on-line. Cara memperbaikinya adalah dengan mengetahui kelebihan kita masing-masing, mengikuti tren dan inovasi yang positif, dan memiliki manfaat untuk sekitar kita.”
“Tidak lupa pentingnya konsisten, melakukan networking, memiliki nilai, dan juga menjadi ahli di bidangnya. Personal branding juga membantu meningkatkan kemampuan atau skills kita, dan juga bisnis kita, dengan meningkatkan peluang kesuksesan dan jenjang karier,” ujarnya.
Ayonk selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan, terkait cyberbullying yang sering terjadi di media sosial, kita bisa menonaktifkan komentar dan juga mengaktifkan setting untuk memblokir kata-kata negatif. Ia mengakui bahwa banyak hal yang bisa membuat kita happy, jadi jangan hanya membaca komentar saja.
Menurutnya, yang namanya literasi digital sangat perlu karena itu sangat penting untuk diri kita dan orang sekitar kita. Kita tidak bisa mengharapkan orang berperilaku seperti yang kita inginkan, tetapi kita bisa berperilaku yang positif di setiap ruang digital. Tidak semua hal itu bisa di-share, karena ada yang namanya jejak digital. Sebelum kita posting benar-benar harus dipikirkan dan apakah berbalik lagi ke diri kita atau tidak.
Para partisipan yang hadir juga dipersilakan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Farhan Alvin Aqil menyampaikan pertanyaan, “Apa pentingnya personal branding bagi usaha di media sosial? Lalu apa manfaat yang kita dapat ketika kita membangun personal branding?”
Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Ali Elanshory. “Manfaatnya sangat, sangat banyak! Dari sisi masyarakat yang melihat, maka pribadi kita bisa semakin dipercaya. Kalau dari sisi bisnis, maka orang-orang akan percaya pada sisi personal kita juga, maka potensinya sangat besar pada penjualan. Memberikan manfaat untuk orang lain, serta memberikan nilai kepada orang lain dan lebih bermanfaat.”
Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Selatan. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.
Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.