Tak dapat dipungkiri, perkembangan dunia digital telah menyasar ke segala sisi kehidupan. Saat ini, rasanya hampir tidak ada sisi kehidupan manusia yang tidak terpengaruh proses digitalisasi.
Namun, masih banyak pengguna internet yang hanya mampu menerima informasi tanpa kemampuan memahami dan mengolah informasi tersebut secara baik, sehingga masih banyak masyarakat terpapar oleh informasi yang tidak benar.
Menyikapi hal itu, maka baru-baru ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar seri webinar literasi digital #MakinCakapDigital dengan tema “Hati-Hati dalam Menyebar Data Pribadimu!”. Webinar yang digelar pada Selasa, 9 November 2021 di Kabupaten Lebak, diikuti oleh puluhan peserta secara daring.
Webinar ini mengundang narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, yakni Dr Nia Sarinastiti, MA – Accenture Devt Partnerships Lead Indonesia, Dosen Senior Ilmu Komunikasi Unika Atmajaya, Septa Dinata, AS, MSi – Peneliti Paramadina Public Policy Institute, Sani Widowati – Princeton Bridge Year On-site Director Indonesia dan Ragil Triatmojo – Blogger & SEO Specialist.
Tema yang dibahas oleh masing-masing narasumber meliputi digital skills, digital ethics, digital culture, dan digital safety. Dr Nia Sarinastiti membuka webinar dengan mengatakan, kefasihan digital adalah sejauh mana perempuan dan laki-laki merangkul dan menggunakan teknologi digital untuk menjadi lebih berpengetahuan, terhubung, dan efektif.
“Data pribadi adalah setiap data tentang seseorang baik yang teridentifikasi dan atau dapat diidentifikasi secara tersendiri atau dikombinasi dengan informasi lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung melalui sistem elektronik dan/atau nonelektronik,” tuturnya.
Maka perlu bijak menggunakan media sosial, apalagi media sosial saat ini sudah menjadi tempat berbagi setiap detail kehidupan penggunanya. Bahkan informasi yang menurut Anda aman untuk dibagikan, misalnya tanggal ulang tahun atau sebuah lokasi bisa saja disalahgunakan oleh orang atau kelompok yang tidak bertanggung jawab.
Untuk menghindari hal tersebut, atur personalisasi keamanan di akun jejaring sosial Anda. Pastikan Anda telah melakukan pengaturan sebelum Anda mengunggah sesuatu yang berisi informasi pribadi.
Sebelum Anda menjual atau memberikan perangkat tersebut kepada orang lain, pastikan bahwa drive telah sepenuhnya bersih dan Anda telah melakukan factory reset agar perangkat kembali seperti pengaturan pertama saat Anda membelinya.
Septa Dinata menambahkan, internet telah memberikan berbagai kemudahan bagi kita saat ini dalam membantu mempermudah menjalani aktivitas sehari-hari. Dengan adanya perkembangan teknologi saat ini pun mau tidak mau kita harus dapat beradaptasi dengan perubahan yang ada.
“Tentunya tidak meninggalkan kebudayaan terdahulunya, kita bisa menerima budaya baru selagi itu bermanfaat dan tidak merusak etika dan norma yang telah ada di masyarakat,” katanya.
Media digital memberikan kemudahan bagi kita untuk dapat berkomunikasi dengan banyak orang di penjuru dunia tanpa dibatasi jarak dan waktu lagi. Media digital juga menyediakan banyak platform yang dapat kita manfaatkan untuk dapat mengembangkan potensi atau bakat yang ada dalam diri kita untuk itu maka penting bagi kita dalam menguasai literasi digital dengan baik.
Sani Widowati turut menjelaskan, mindfulness atau kesadaran penuh adalah keadaan pikiran yang berfokus pada pengenalan tentang apa yang dirasakan pada saat ini, tanpa melalui penilaian.
“Tiga prinsip Mindfulness yakni penuh kesadaran, yang diwujudkan dalam keadaan fokus, mengamati pikiran/perasaan, melakukannya dengan tujuan. Masa lalu adalah sejarah dan masa depan merupakan angan-angan. Tidak menghakimi atau memihak, karena kita terbiasa untuk memaknai/berekspektasi/menilai, kita menjadi pribadi yang reaktif terhadap keadaan,” jelasnya.
Sebagai pembicara terakhir, Ragil Triatmojo mengatakan, jejak digital adalah rekaman atau bukti yang ditinggalkan setelah beraktivitas di internet. Jejak digital pasif ditinggalkan secara daring dengan tidak sengaja dan tanpa sepengetahuan kita.
“Jejak digital aktif mencakup data yang dengan sengaja kita kirimkan di internet atau di platform digital. Walaupun memang dibutuhkan, kadang kita harus pertimbangkan kembali apakah data pribadi yang kita inputkan terlalu detail atau tidak dan selalu perhatikan batas wajar,” pesannya.
Hati-hati dengan informasi yang kita bagikan ke publik maupun pihak tertentu. Jangan sampai kita menjadi korban karena kebocoran data. Kejahatan siber tidak hanya mengancam perangkat namun juga bisa mengancam individu. Kebocoran data pribadi dan privasi bisa berakibat fatal.
Dalam sesi KOL, Mohwid mengatakan bahwa internet memberikan banyak dampak positif, untuk membantu memberikan kemudahan bagi kita dalam melakukan kegiatan sehari-hari, di internet juga banyak terdapat informasi-informasi bermanfaat yang kita butuhkan.
“Kita dapat memanfaatkan internet dalam artian positif dalam menambah ilmu dan pengetahuan baru tentang berbagai hal. Internet juga rawan dengan dampak negatif seperti halnya dalam kejadian kebocoran data, maka dari hal itu penting bagi kita untuk berhati-hati dalam memberikan data pribadi kita,” pesannya.
Dalam webinar ini, para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Mona Ratuliu menanyakan, bagaimana cara kita sebagai anak muda untuk meningkatkan minat literasi digital?
“Perlu dimulai dari diri sendiri untuk punya keinginan dalam menguasai literasi digital dengan baik, jika ingin memanfaatkan waktunya dengan productif maka tentunya kita pasti punya keingintahuan yang kuat juga dalam mempelajari hal baru tentunya dalam artian yang positif,” jawab Nia.
Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kabupaten Lebak. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui Instagram @siberkreasi.dkibanten dan @siberkreasi.
Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, terutama kepada Kominfo. Mengingat program literasi digital ini hanya akan berjalan dengan baik dan mencapai target 12,5 juta partisipan, jika turut didukung oleh semua pihak.