Pendidikan online merupakan kekuatan dan peluang, dan dalam hal pendidikan. Metode online diciptakan sebagai solusi dan inovasi. Walau begitu, pendidikan online juga memiliki beberapa kelemahan dan ancaman, terutama soal koneksi dan kuota internet. Juga adanya ketimpangan karena masih cukup banyak guru dan tenaga pendidikan yang bekerja dari sekolah dengan jadwal masuk secara bergantian.

Bagi orang tua pun ada hambatan dalam mendampingi anak yaitu tidak dapat berinteraksi langsung dengan guru. Bila hambatan-hambatan tersebut tidak segera diatasi, dampak negatifnya adalah anak bisa putus sekolah, penurunan capaian belajar, dan bahkan dapat terjadi kekerasan pada anak dan risiko eksternal.

Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Saatnya Peserta Didik dan Guru Terampil Belajar Daring (Online)”. Webinar yang digelar pada Senin (16/8/2021) pukul 09:00-11:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Aidil Wicaksono (Kaizen Room), Bathara Saverigadi Dewandoro (Mekar Pribadi, Seniman & Motivator), Anang Dwi Santoso, S.I.P., M.P.A. (Dosen Universitas Sriwijaya & IAPA), Fakhriy Dinansyah, S.I.Kom., M.M. (Co-Founder Localin), dan Fadhil Achyari (2nd Runner Up The New L-Men of The Year) selaku narasumber.

Pola baru

Dalam pemaparannya, Aidil Wicaksono menyampaikan, “Belajar daring membuat pola dan kehidupan yang baru. Sudah banyak platform online untuk membantu aktivitas kita, dan kita jadi terlatih untuk belajar mandiri, bukan dari instruksi. Banyak skill baru yang bisa terus diasah untuk mengelola diri sendiri yang dapat kita pelajari dari internet.”

Menurut Aidil, nilai utama dunia digital adalah kreativitas, kolaborasi, dan kritis. Walau begitu, dalam menggunakan media digital yang begitu terbukanya kita juga harus dapat mengkontrol diri dan mengatur emosi menjadi lebih baik. Dengan adanya teknologi digital, proses belajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja.

“Ingat, belajar itu harus menyenangkan; tidak ada keterpaksaan, tetapi harus ada keinginan. Kita harus sadar bahwa siapapun bisa mendapatkan peluang di media digital,” ujarnya.

Fadhil Achyari selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan, dengan adanya webinar literasi digital membuat kita bisa saling sharing di ruang digital. Dengan adanya pandemi, kita menjadi melek digital dan memaksimalkan dunia digital menjadi lebih baik. Baginya, terkait pembelajaran daring, harus ada orang tua dan kebijakan yang berpartisipasi di dalam pendidikan online pada anak. Salah satu sisi positif dari adanya kemajuan teknologi digital adalah kita bisa bekerja di mana pun dan kapan pun.

Oleh karena itu, penting untuk memahami benar soal digitalisasi di era sekarang, karena bisa membantu proses pendidikan secara umum. Sehingga, para penyelenggara harus bisa melek digital dan bisa mengoperasikan perangkat lunak maupun perangkat keras dalam rangka melancarkan proses belajar-mengajar daring. Pembelajaran soal literasi digital dapat menjadi pembelajaran sekunder dalam rangka mengembangkan kapasitas yang ada pada diri sendiri.

Para partisipan yang hadir juga dipersilakan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Nur Faida Sholihat menyampaikan, “Di situasi saat ini anak-anak belajar secara daring dan interaksi bertemu secara langsung antar anak berkurang. Apakah ada dampak interaksi sosial nantinya, seperti jadi kurang bisa bergaul atau berkomunikasi? Bagaimana caranya agar anak-anak tetap memiliki interaksi sosial yang tinggi?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Anang Dwi Santoso, S.I.P., M.P.A. “Hal ini bisa di lihat dari dampak jangka pendek dan jangka panjang. Memang hal yang bisa terjadi antara lain kehilangan cara berkenalan dengan orang lain dan susah berinteraksi. Untuk mengatasi semua itu, kembali lagi kepada orang tua. Hal yang dapat dilakukan adalah mengikuti forum didik antar guru dan orang tua, karena peran orang tua dan guru adalah untuk memfasilitasi perkembangan anak.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Selatan. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.