Di tengah upaya Kabupaten Cianjur melakukan pemulihan pascagempa, kegiatan penguatan ekonomi tetap harus berjalan, khususnya bagi para pelaku usaha yang terdampak gempa.

Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) turut memberikan dukungan atas proses rehabilitasi pascagempa. Salah satunya dengan melakukan pendampingan bagi para pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) melalui Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi UMKM Cianjur.

Pendampingan tersebut sejalan dengan Program Insentif Pengabdian Masyarakat Terintegrasi dengan MBKM berbasis IKU bagi Perguruan Tinggi Swasta tahun 2022 yang didanai Kemendikbudristek. Unpar pun bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM. Selain Cianjur, pendampingan juga dilakukan di dua kabupaten lainnya di Jawa Barat.

Menggagas ide “Penumbuhan Jiwa dan Keberhasilan Wirausaha Berbasis Pendampingan UMKM di PLUT KUMKM”, program ini mempertemukan mahasiswa Unpar dari berbagai program studi, yaitu Teknik Industri, Ekonomi Pembangunan, dan Manajemen Perusahaan dengan para pelaku UMKM untuk saling belajar dan mengembangkan media maupun konten pemasaran digital dari produk dan jasa para pelaku UMKM di 3 kabupaten, yaitu Cianjur, Tasikmalaya, dan Subang.

Ketua Tim Abdimas Catharina Badra Nawangpalupi mengatakan, program pendampingan tersebut menjadi salah satu program efektif bagi mahasiswa untuk mempraktikkan ilmu yang diperoleh di kampus.

“Diharapkan program ini mampu menguji kemampuan mahasiswa untuk menerapkan teori secara efektif dan pelaku UMKM mampu mendapatkan manfaat dari pendampingan untuk penguatan usaha mereka,” ujarnya, Rabu (28/12/2022).

Catharina menambahkan, ragam pengetahuan dan kemampuan literasi pemasaran digital yang dimiliki pelaku UMKM digali oleh para mahasiswa. Selanjutnya, mahasiswa mengidentifikasi kebutuhan penguatan pemasaran digital.

“Mahasiswa membantu juga penguatan kanal pemasaran digital yang telah dimiliki UMKM untuk menciptakan kanal pemasaran digital bagi produk mereka. Mulai dari pemanfaatan Instagram, Tiktok, maupun Facebook Shop bagi yang belum mengenal kanal tersebut. Mahasiswa membantu UMKM memahami peran dan pengembangan konten,” ujarnya.

Mahasiswa juga mendampingi pelaku UMKM untuk memulai penjualan melalui marketplace, seperti Shopee atau Tokopedia, khususnya bagi yang sudah siap masuk pasar digital.

“Pemilihan kanal pemasaran merupakan hal krusial untuk efektivitas strategi pemasaran. Penentuan luas jangkauan dan sasaran serta mengidentifikasi konten yang tepat, baik secara teks, audio, maupun visual menjadi hal penting bagi pelaku usaha,” imbuh Catharina.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Industri Kabupaten Cianjur, Wahyu Ginanjar, menyatakan program pendampingan ini bagus dan sesuai dengan program Pemkab Cianjur yang mengedepankan pengembangan UMKM.

“Kegiatan seperti ini harus tetap berlanjut dan akses digital marketing perlu diperluas. Sifat pendampingan satu-satu, di mana satu mahasiswa mendampingi satu UMKM secara berkelanjutan dan mampu memberikan pemanfaatan kanal digital yang sesuai dengan kemampuan para pelaku UMKM tersebut,” katanya.

Universitas Katolik Parahyangan adalah salah satu universitas swasta pertama di Indonesia berdiri sejak 1955. Unpar berkomitmen untuk menjadi komunitas akademik yang humanum untuk dibaktikan kepada masyarakat. Situs web www.unpar.ac.id.