Pengelolaan keuangan yang benar dan disiplin menjadi salah satu kunci bagi merchant Tokopedia untuk terus berkembang meningkatkan omzet. Hal ini melengkapi kemampuan digital marketing yang dibutuhkan dalam berjualan di marketplace.

Personal Finance Enthusiast Dani Rachmat mengatakan salah satu kesulitan bagi merchant marketplace adalah memisahkan uang pribadi dengan uang usaha. Seringkali merchant perorangan melakukan kesalahan menggunakan uang usaha untuk kebutuhan pribadi.

“Akhirnya modal usaha menjadi tidak cukup untuk membayar tagihan maupun untuk membeli bahan baku,” ujar Dani dalam Workshop “Makin Jago Jualan di Tokopedia”, Kamis (6/10/2022).

Untuk itu, dia menyarankan agar merchant menentukan bagaimana pembayaran upah untuk diri sendiri. Bentuknya bisa dua, yakni sistem gaji atau dividen.

“Selain itu, yang penting disoroti adalah pencatatan usaha dan kategorisasi pencatatan secara rinci dan detail. Catatan keuangan sangat penting untuk menentukan nilai dan potensi sebuah usaha. Catatan keuangan ini juga bisa digunakan apabila kita mau meminjam uang ke bank,” ujar Dani Rachmat.

Workshop “Makin Jago Jualan di Tokopedia” merupakan kolaborasi Bank Jago x Tokopedia yang didukung oleh Harian Kompas. Event yang dihadiri sekitar 100 merchant Tokopedia ini merupakan upaya edukasi untuk meningkatkan manajemen keuangan dan marketing bagi para merchant Tokopedia.

Product Manager Senior Lead Tokopedia Hatta Bagus Himawan mengatakan pihaknya melakukan berbagai program membantu UMKM naik kelas serta memiliki literasi keuangan dan digital. “Pengelolaan keuangan adalah kunci,” terang Hatta.

workshop

Di sela-sela acara, sejumlah merchant Tokopedia mengaku sudah menerapkan pengaturan keuangan untuk usahanya. Sebagian di antara sudah terbiasa memisahkan keuangan usaha dan pribadi dengan menggunakan Aplikasi Jago, aplikasi bank digital milik Bank Jago.

Salah satu seller bernama Melly Lydea mengatakan paham bahwa kedua keuangan tersebut tidak boleh tercampur. “Saya sendiri adalah anak Akuntansi jadi sangat ngerti pos pos untuk uang usaha dan uang pribadi. Bahkan dengan pengaturan ini kita jadi tahu apakah usaha kita bikin profit atau tidak. Aplikasi Jago memudahkan saya untuk mengatur keuangan,” ujarnya.

Seller lainnya, Julia dari merchant Julilove bercerita terbiasa memisahkan uang secara manual di dalam dompet yang ada sekat dan dikasih tanda, seperti amplop. Misalnya amplop untuk membayar cicilan, amplop untuk menabung, hiburan untuk tiket konser, dan lain lain.

“Setelah kenal Aplikasi Jago, saya bisa mengatur keuangan secara digital melalui fitur Kantong,” ujarnya.

Sementara itu, pemilik usaha Sakha Coffee Teuku Andi mengaku dirinya masih konvensional dalam mengatur keuangan usaha. Bahkan dirinya menggunakan banyak rekening bank untuk mengatur keuangan, sehingga menghabiskan banyak biaya.

“Saya sendiri baru tahu di Bank Jago ada platform-platform untuk mengatur keuangan. Ini tentu akan mempermudah UMKM. Kita sendiri bakal mencoba sih,” ujar Teuku Andi yang menjadi salah satu bintang dalam workshop ini karena memberikan kisah inspiratif dalam membangun usaha Sakha Coffee.

Sakha Coffee berhasil menaikkan pendapatan hingga 10 kali lipat berkat berjualan di Tokopedia. “Dulu revenue penjualan offline sekitar Rp 30 juta perbulan. Setelah berjualan di Tokopedia sekarang revenue 10 kali lipat dibandingkan jualan offline. Awalnya 100 kilo kopi, kini bisa roasting 4 ton kopi per bulan,” ujarnya.

workshop

“Mindset positif serta mental seller harus kuat, selain itu senantiasa riset lapangan serta memahami algoritma penjualan di platform online,” ujar Teuku Andi memberikan tips.

Sementara itu Kaka, pemilik merchant Toko Murah Kael, berharap Bank Jago segera terintegrasi dengan Tokopedia agar bisa melakukan penarikan uang hasil penjualan lebih mudah dan lebih cepat. Karena belum terintegrasi, ia masih menggunakan bank lain untuk menarik hasil penjualan dari Tokopedia.

“Kita juga berharap Bank Jago bisa bisa menawarkan kepada seller interest rate yang bersaing,” ujarnya.

Meskipun satu ekosistem, tetapi Aplikasi Jago dan Tokopedia belum terintegrasi hingga saat ini. Hal ini menyebabkan merchant Tokopedia masih menggunakan kedua aplikasi secara terpisah.

Menanggapi respons dari merchant Tokopedia, Head of Merchant Business Bank Jago Vincent Soegijanto mengaku bahwa pihaknya dan Tokopedia memang sedang menyiapkan integrasi yang akan dilakukan dalam beberapa tahapan. Menurutnya, integrasi ini akan disesuaikan dengan kebutuhan merchant Tokopedia, terutama dalam keuangan.

“Yang paling penting dalam integrasi ini adalah memberikan produk yang diperlukan oleh merchant,” ujarnya pada sesi tanya jawab dengan jurnalis.

Meski belum bisa mengatakan kapan integrasi dengan Tokopedia akan terlaksana, Vincent mengatakan prosesnya akan mirip dengan integrasi Bank Jago dengan Gobiz, aplikasi untuk mitra usaha GoFood. Integrasi Jago dengan Gobiz telah diluncurkan pada 9 Agustus lalu.

Dalam integrasi dengan Gobiz, Bank Jago mengintegrasikan pembukaan rekening dan fitur Kantong/Pocket ke aplikasi GoBiz. Bank Jago juga merilis fitur yang memungkinkan pengguna GoBiz mencairkan dana di hari sama. Tak menutup kemungkinan, Bank Jago akan memberikan pinjaman kepada pengguna GoBiz ke depannya.