Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Beragam upaya pun ditempuh untuk memajukan UMKM, salah satunya lewat program Jakpreneur.

Data BPS DKI Jakarta menunjukkan, setidaknya terdapat 1,1 juta UMKM di DKI Jakarta. Jumlah tersebut mencapai 98,78 persen dari total jumlah usaha di provinsi ini. Kontribusinya terhadap perekonomian dan penyerapan tenaga kerja begitu besar. Selain itu, UMKM menjadi sumber penyediaan kebutuhan masyarakat DKI Jakarta.

Pemprov DKI Jakarta pun mengambil peran aktif dalam mendorong perkembangan UMKM ini, salah satunya dengan menginisiasi Jakpreneur, program fasilitasi dan kolaborasi pengembangan UMKM melalui ekosistem kewirausahaan. Program ini memberikan fasilitas pengembangan usaha melalui tahapan pendaftaran, pelatihan, pendampingan, perizinan, pemasaran, pelaporan keuangan, dan akses permodalan.

“Masyarakat yang mengikuti program Jakpreneur memiliki kesempatan memperoleh fasilitas agar dapat berkembang secara kolaboratif. Di antaranya dengan memberikan akses terhadap fasilitas pendampingan berkala, pelatihan untuk memicu tumbuh kembang dan kreasi UMKM, akses permodalan ke perbankan/lembaga/pihak lainnya, pemasaran, serta legalitasnya dalam ruang kota,” ujar Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati.

Berdampak Nyata

Program Jakpreneur telah merangkul banyak UMKM di DKI Jakarta. Sampai awal September 2021, ada lebih dari 264 ribu UMKM yang bergabung dalam program ini. Selain itu, Jakpreneur telah memberikan setidaknya 165 ribu pelatihan, 125 ribu pendampingan, 140 bantuan perizinan, 42 ribu bantuan pemasaran, 32 ribu fasilitasi pelaporan keuangan, dan 5 ribu bantuan permodalan.

Rumah Yogurt JakpreneurUtari Dayanuri, pemilik usaha Rumah Yogurt, menjadi salah satu pelaku usaha yang merasakan betul manfaat bergabung dengan Jakpreneur. Utari yang bisnisnya adalah memproduksi dan memasarkan yogurt menjadi binaan program ini sejak 2018.

“Sebagai pengusaha, kami diberi pelatihan dan pendampingan untuk menambah keterampilan. Fasilitas lainnya, secara legalitas saya dibantu dalam hal perizinan usaha, pendaftaran hak paten, dan sertifikasi food handler yang menyangkut keamanan pangan. Saat ini, saya dalam proses mengurus izin BPOM,” tutur Utari.

Milkhunter JakpreneurSetali tiga uang dengan pengalaman Utari, pemilik usaha Milkhunter, Euis Komara, juga merasakan beragam benefit dari Jakpreneur. Program ini membantunya mendapatkan sertifikasi halal dan izin usaha untuk produk susu kurma buatannya. Semenjak bergabung dengan Jakpreneur pada 2018, kuantitas dan kualitas pesanannya juga membaik sehingga omzetnya meningkat.

Jakpreneur juga memiliki beragam program untuk membantu memasarkan produk UMKM binaan, misalnya dengan penyelenggaraan bazar daring maupun luring dan Kios Jakpreneur. Kios Jakpreneur membantu menjualkan produk-produk UMKM yang telah dikurasi. Saat ini, sudah terdapat 5 Kios Jakpreneur, yakni 1 kios di Jalan Pamekasan, 2 kios di Jalan Purworejo, dan 2 kios di Terowongan Kendal. Tahun ini, ditargetkan ada 10 kios baru Jakpreneur.

Jakpreneur menginisiasi pula program Close Loop yang memberikan kemudahan dalam berbelanja bahan baku murah bagi anggota Jakpreneur. Melalui program ini, setiap anggota Jakpreneur dapat langsung berbelanja kebutuhan di seluruh gerai yang dikelola Perumda Pasar Jaya melalui 51 gerai MiniDC, 4 gerai JakGrosir, dan 34 gerai JakMart yang tersebar di 5 Kota Administrasi dan Kabupaten Kepulauan Seribu.

Dalam situasi pandemi COVID-19, Pemprov DKI Jakarta memberikan pula bantuan modal yang dapat digunakan sebagai modal kerja maupun sarana pengembangan atau penyelamatan usaha. Sampai akhir Agustus 2021, sebanyak lebih dari 484 ribu orang telah mendapatkan Bantuan Produktif untuk Usaha Mikro (BPUM).

Merasakan dampak nyata dari program ini, Euis menegaskan, “Program Jakpreneur memang harus dipertahankan dan ditingkatkan karena ini benar-benar membantu para pelaku usaha.” [NOV]

 

Baca juga:

Vaksinasi Percepat Pengendalian Pandemi di DKI Jakarta

DKI Jakarta Raih Penghargaan Bergengsi Atas Inovasi Bidang Transportasi

Pemprov DKI Jakarta Siapkan SPALD-T untuk Atasi Pencemaran Air