Tak dapat dimungkiri, perkembangan dunia digital telah menyasar ke segala sisi kehidupan. Saat ini, rasanya hampir tidak ada sisi kehidupan manusia yang tidak terpengaruh proses digitalisasi.

Namun, masih banyak pengguna internet yang hanya mampu menerima informasi tanpa kemampuan memahami dan mengolah informasi tersebut secara baik, sehingga masih banyak masyarakat terpapar oleh informasi yang tidak benar.

Menyikapi hal itu, maka baru-baru ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar seri webinar literasi digital #MakinCakapDigital dengan tajuk “Menjaga Kualitas Belajar dari Rumah”. Webinar yang digelar pada Selasa, 27 Juli 2021 di Kota Tangerang, diikuti oleh puluhan peserta secara daring.

Webinar ini mengundang narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, yakni Pradna Paramita – Founder Bombat.Media, AAM Abdul Nasir – assistenprofesi.id, Eva Yayu Rahayu – Konsultan SDM & Praktisi Keuangan dan Dr Rita Gani, MSi – Mafindo, Fikom Unisba, Japelidi.

Tema yang dibahas oleh masing-masing narasumber meliputi digital skills, digital ethics, digital culture, dan digital safety. Pradna Paramita membuka webinar dengan mengatakan, kondisi pandemi saat ini, mengaharuskan anak-anak untuk belajar dirumah.

“Kondisi tersebut menjadikan percepatan bagi siswa, pengajar, dan orangtua untuk menguasai teknologi informasi sebagai sarana belajar,” katanya. Mulai beradaptasi dengan aplikasi call seperti zoom atau Google, kemudian berlanjut untuk para pengajar menyiapkan bahan ajar, baik berupa presentasi, video atau materi visual lainnya.

Ia menambahkan, mendorong pemanfaatan internet dengan banyak waktu anak, bisa didorong untuk menggali minat mereka, kemudian bersama-sama orang tua mencari materi pembelajarannya di internet dan membuat proyek bersama.

“Contohnya bila anak minat lukis, carilah materi di aplikasi kemudian orangtua mengajak anak untuk mengerjakan proyek menggambar, seperti yang ada di tutorial dan diskusikan orangtua dengan sang anak,” tuturnya.

AAM Abdul Nasir menambahkan, etika dan metode belajar dari rumah ialah sediakan ruangan khusus untuk belajar, lingkungan sekitar yang kondusif, hidari gangguan baik internal maupun eksternal, dan fokus untuk menyimak pelajaran hingga paham.

“Bila diperlukan, istirahat sejenak untuk mengembalikan fokus. Menjaga kualitas belajar dari rumah yakni menerapkan disiplin, peran aktif orang tua, kecakapan guru, dan kesiapan siswa,” ujarnya.

Eva Yayu menambahkan, salah satu contoh perubahan budaya akibat teknologi di antaranya online learning dan graduation lewat zoom. Guru harus bekerja ekstra proaktif dan kreatif agar kelas online sama efektifnya dengan tatap muka, orang tua juga harus memantau anak belajar di rumah.

“Tips belajar tanpa stres dari rumah yakni ibu dan anak buat jadwal rutinitas anak, atur waktu untuk belajar bersama dengan anak,” tuturnya. Sementara tips buat anak betah belajar dirumah yaitu berikan pemahaman, sisipkan waktu untuk bermain, dan pertahankan rutinitas.

Sebagai pembicara terakhir, Dr Rita Gani memaparkan, dampak evolusi industri 4.0 terhadap pendidikan salsah satunya adalah digitalisasi pendidikan. “Di situ juga ada tantangan keamanan digital, apalagi ancaman digital terus berkembang. Kesadaran akan pentingnya data menjadi penting,” ucapnya.

Dalam sesi KOL, Deasy Noviyanti mengatakan perkembangan teknologi sangat bagus karena semua serba digital, meskipun kita sedang diumah saja. Dampak positifnya jadi bisa mengakrabkan diri dan memantau anak.

“Tips dan trick agar belajar di rumah itu nyaman, pertama anak perlu ruang ketika belajar dalam arti kita tidak bolak balik untuk nanya, karena perlu konsentrasi. Kedua kita memantau kapan tenggatnya, sesuai dengan waktu yang di tugaskan. Untuk sekarang lebih menjaga mood untuk berinteraksi,” katanya.

Dalam webinar ini, para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Safia menanyakan, strategi seperti apa agar kualitas belajar anak dirumah lebih nyaman dan efektif tanpa terganggu dengan orang yang berada dirumah?

Menjawab hal tersebut, narasumber sepakat bahwa sebagai orangtua harus kreatif dan meterapkan disiplin, kolaboratif dan dibikin senang. Sehingga proses belajar anak akan meningkat.

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Tangerang. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui Instagram @siberkreasi.dkibanten dan @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, terutama kepada Kominfo. Mengingat program literasi digital ini hanya akan berjalan dengan baik dan mencapai target  12,5 juta partisipan, jika turut didukung oleh semua pihak.