Tak dapat dipungkiri, perkembangan dunia digital telah menyasar ke segala sisi kehidupan. Saat ini, rasanya hampir tidak ada sisi kehidupan manusia yang tidak terpengaruh proses digitalisasi.

Namun, masih banyak pengguna internet yang hanya mampu menerima informasi tanpa kemampuan memahami dan mengolah informasi tersebut secara baik, sehingga masih banyak masyarakat terpapar oleh informasi yang tidak benar.

Menyikapi hal itu, maka baru-baru ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar seri webinar literasi digital #MakinCakapDigital dengan tajuk “Kenal dan Pakai Aplikasi Dompet Digital”. Webinar yang digelar pada Selasa, 27 Juli 2021 di Kota Serang, diikuti oleh puluhan peserta secara daring.

Webinar ini mengundang narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, yakni Eka Sugiono – Digital Marketer Expert G Coach, Vitri Tundjungsari – Mekar Pribadi, Praktisi Pendidikan & Dosen, Mario Antonius Birowo, Ph.D., – Staf Pengajar Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Japelidi dan Kokok Herdhianto Dirgantoro – Founder & CEO Opal Communication.

Tema yang dibahas oleh masing-masing narasumber meliputi digital skills, digital ethics, digital culture, dan digital safety. Eko Sugiono membuka webinar dengan mengatakan, dompet digital adalah aplikasi elektronik yang dapat digunakan untuk membayar transaksi secara online.

“Transaksi tersebut, tanpa menggunakan kartu ataupun uang tunai, pengguna tinggal membawa smartphone mereka untuk melakukan transaksi,” tuturnya. Meski begitu, semakin banyaknya pertumbuhan dompet digital yang ditawarkan, maka perlu semakin jeli kita memilih jenis dompet yang kita gunakan.

Vitri Tundjungsari menambahkan, dompet digital atau e-wallet adalah jenis akun prabayar yang dilindungi dengan kata sandi di mana pengguna dapat menyimpan uang untuk setiap transaksi online.

Aplikasi e wallet umumnya menggunakan tiga platform pembayaran: QR Code, NFC, OTP. Berdasarkan penelitian November 2020-januari 2021 dompet digital dengan pasar terbanyak di Indonesia adalah shopeepay, OVO, DANA, Gopay, Link aja.

“Keuntungan dompet digital yakni lebih nyaman, gaya hidup cashless, lebih aman, track dan history transaksi , reward dan cashback, menghindari kontak fisik dan tidak ada Batasan waktu dan geografis untuk melakukan transaksi,” tuturnya.

Sementara kerugian dompet digital yakni harus membawa smartphone, memiliki risiko keamanan, risiko pengeluaran berlebih/boros/konsumtif, harus ada jaringan internet dan produk tidak bisa dilihat atau dirasakan langsung.

Sebagai pembicara terakhir, Kokok Herdhianto mengungkap, mengapa saat ini banyak yang menggunakan dompet digital diantaranya dikarenakan terpapar maraknya penetrasi mobile payment, kurang familiar dengan aktivitas perbankan, dan membutuhkan layanan berbasis speed and convenience.

“Tips aman penggunaan dompet digital yakni gunakan PIN dan juga Password yang rumit pada akun dompet digital. Jangan memasang aplikasi yang sumbernya dari pihak yang terpercaya seperti google play store, dan jangan mengisi saldo banyak-banyak pada dompet digital,” pungkasnya.

Dalam sesi KOL, Volland Volt mengatakan bahwa menggunakan dompet digital sangat lah memberi kemudahan. “Kita akhirnya meminimalisasi untuk penggunaan uang kertas yang berbentuk barang, kita tidak perlu lagi membawa dompet yang tebal dan hanya menggunakan HP. Kita juga bisa memanage kedepannya seperti apa,” tuturnya.

Dalam webinar ini, para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Leani menanyakan, bisakah e-wallet menggantikan fungsi bank commercial?

“Untuk saat ini masih belum, jadi e-wallet memang fungsinya sebagai dompet untuk membayar bukan untuk menabung, jadi fungsinya beda. Apakah ada penjaminan? Saat ini belum ada karena belum bisa didefinisikan secara detail e-wallet itu apa, belum ada jaminan dari lembaga,” jawab Eko.

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Serang. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui Instagram @siberkreasi.dkibanten dan @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, terutama kepada Kominfo. Mengingat program literasi digital ini hanya akan berjalan dengan baik dan mencapai target 12,5 juta partisipan, jika turut didukung oleh semua pihak.