Nugroho (30) tidak malu lantaran harus sering membawa bekal makan siang ke kantor walaupun sering mendapat pertanyaan dari rekannya, “Setiap hari bawa bekal, ya?” Nugroho merasa, membawa bekal tidak perlu malu, justru dengan cara itu ia bisa menjumput banyak manfaat. Selain menunya yang bisa divariasikan, uang saku pun bisa dihemat.
“Kalau bawa bekal, tidak harus duduk di meja saja. Biasanya, saya juga ikut ke kantin atau ke warung makan bersama teman. Tapi, saya makan bekal, mereka jajan. Saya bisa menghemat uang makan dan pastinya menunya jadi lebih bersih dan sehat,” ujarnya.
Sayangnya, tak semua orang seperti Nugroho. Sebagian besar masyarakat perkotaan masih memiliki stigma, kalau bawa bekal dari rumah itu seperti anak SD. Bahkan, ada juga yang merasa tidak keren atau tidak gaul kalau bawa bekal. Selain itu, kesibukan atau tidak sempat memasak menjadi alasan selanjutnya.
Padahal, bagi karyawan, bawa bekal makan siang dari rumah punya banyak manfaat. Anda bisa menghemat waktu dan tenaga untuk keluar kantor mencari makan siang. Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu ini, bekal makan siang tentu menjadi pilihan yang tepat.
Yang paling penting, kebersihan dan kesehatan tentu lebih terjamin. Anda akan lebih sehat dan tentunya gizi yang diterima akan lebih baik. Selain asupan gizi, Anda terhindar dari ancaman bakteri dan virus dari makanan karena tidak tahu proses pencucian peralatan makanan di situ sudah bersih dan higienis.
Gaya hidup
Kegiatan membawa bekal memang sepatutnya menjadi gaya hidup masyarakat, terlebih yang tinggal di daerah perkotaan. Oleh karena itu, dalam rangka peringatan Hari Bawa Bekal Nasional, Tupperware Indonesia mengadakan Gerakan Tupperware Bawa Bekal pada 12 April 2017 secara serentak ke masyarakat Indonesia. Total 35 ribu produk bawa bekal gratis dibagikan. Event ini juga sekaligus sebagai rangkaian acara ulang tahun ke-26 Tupperware Indonesia.
Kampanye ini dihadirkan Tupperware agar membawa bekal bisa menjadi gaya hidup sehat di masyarakat. Menurut Tupperware, bawa bekal akan mengurangi kebiasaan jajan sembarang. Dengan demikian, kebersihan makanan akan terjamin dan asupan nutrisi bisa terpenuhi. Oleh karena itu, bawa bekal juga positif untuk orang dewasa.
Gerakan Tupperware Bawa Bekal di Jakarta sendiri diadakan di beberapa tempat. Tupperware membagikan 2.600 produk bekal gratis di lapangan parkir Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat mulai dari 08.00 WIB. Sementara itu, sebanyak 2.400 produk bekal gratis juga dibagikan kepada petugas kebersihan di sekitar Monas, petugas Transjakarta, petugas kepolisian di 11 pos polisi di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat hingga Bundaran Senayan, Polda Metro Jaya, dan Bareskrim Polri.
Pembagian produk bawa bekal juga dilakukan kepada beberapa instansi pemerintah yakni Satpol PP, Bareskrim Mabes Polri, Polda Metro Jaya, Kementerian Kesehatan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Balaikota DKI Jakarta, dan Radio Republik Indonesia (RRI).
Tak hanya di Jakarta, Tupperware membagikan 30.000 produk gratis kepada masyarakat yang digelar di 72 kantor distributor dan 60 kantor AGM (authorized group manager). Masyarakat dapat mendatangi kantor distributor dan AGM yang tersebar di kota-kota di seluruh Indonesia, antara lain di Balikpapan, Banda Aceh, Bandung, Banjarmasin, Banten, Banyuwangi, Batam, Bengkulu, Belitung, Bontang, Banjarbaru, Bukittinggi, Cilacap, Denpasar, Duri, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Cibinong.
Tidak hanya itu, kantor distributor dan AGM lainnya juga bisa dikunjungi, seperti di Karawang, Cikarang, Cilegon, Jambi, Jember, Jayapura, Kediri, Kendari, Kisaran, Kudus, Kupang, Lampung, Magelang, Makassar, Malang, Medan, Padang, Palangkaraya, Palembang, Palu, Pangkal Pinang, Pekanbaru, dan Palopo.
Tupperware juga mengadakan program ini di Pontianak, Purwokerto, Samarinda, Semarang, Serang, Sidoarjo, Solo, Sorowako, Surabaya, Yogyakarta, Bandar Lampung, Bukit Tinggi, Luwu Timur, Lhokseumawe, Pati, Sumedang, Sukoharjo, Surakarta, Garut, Cianjur, Sukabumi, Madura, Riau, Mataram, Pelalawan, Berau, Payakumbuh, dan Pematang Siantar.
Dalam rangkaian kampanye Tupperware Bawa Bekal ini, 100 Sekolah Dasar (SD) se-Jabodetabek juga membagikan total 20 ribu produk bekal gratis kepada anak SD dari Maret hingga April. Tupperware ingin menumbuhkan kebiasaan membawa bekal sejak dini melalui program “Aku Anak Sehat”.
Membawa bekal makanan bergizi ke sekolah merupakan salah satu pendidikan kesehatan yang terus disebarkan kepada guru dan murid. Dengan mengajarkan anak untuk membawa bekal dari rumah, orangtua dan guru bisa melatih anak untuk tidak jajan sembarang.
Tidak hanya membagikan produk bekal, Tupperware juga mengadakan seminar parenting bertema “Meningkatkan Kesadaran Pentingnya Membawa Bekal ke Sekolah” di 10 sekolah dasar terpilih di Jabodetabek. Seminar ini menghadirkan pakar psikologi anak dan pakar nutrisi dalam periode Maret hingga April. Tujuan dari seminar ini untuk memberikan informasi dan mengedukasi para orangtua mengenai manfaat baik membawa bekal.
Tentunya wadah bekal itu harus yang berkualitas, aman, dan trendi. Spesial di kampanye ini, Tupperware Indonesia pun meluncurkan promosi spesial diskon hingga 50 persen untuk pembelian koleksi wadah bekal dari Tupperware yang berlangsung dari 3 hingga 30 April 2017 atau selama persediaan masih ada.
“Kami berharap, melalui kampanye ini, semoga gaya hidup sehat masyarakat dengan membiasakan membawa bekal dari rumah dengan wadah yang aman (food grade) bisa terdorong. Bekal sehat mendorong konsentrasi anak di sekolah, bekal sehat bisa lebih hemat jadi bisa traveling lebih sering, bekal sehat dengan nutrisi seimbang juga bisa membuat para wanita lebih cantik, dan banyak manfaat baiknya,” ujar Marketing Director Tupperware Indonesia Nurlaila Hidayaty. [*/VTO]
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 12 April 2017