Saat hamil, tentunya Anda penasaran dengan jenis kelamin, rupa bayi, berat bayi, panjang bayi, dan sebagainya. Untuk itu, saat-saat yang paling ditunggu saat pemeriksaan kehamilan adalah pemeriksaan ultrasonography (USG).

USG merupakan prosedur pemeriksaan dengan menggunakan gelombang suara untuk melihat perkembangan janin. Seiring perkembangan teknologi, USG kini tersedia dalam beberapa jenis, yakni USG 2 dimensi, 3 dimensi, dan  4 dimensi.

Setiap jenis USG memiliki karakteristik dan keunggulannya masing-masing. Meski begitu, apakah metode USG 4 dimensi yang paling mutakhir sudah pasti yang terbaik di antara ketiganya? Yuk, simak ulasannya!

Apa itu USG 4 dimensi?

Menurut dr Jhonny SpOG dari RS Royal Taruma, USG 4 Dimensi (4D) merupakan cara mereproduksi gambar bergerak bayi di dalam rahim. Jika dengan USG 3D kita hanya dapat melihat gambar  tiga dimensi dari janin, berbeda dengan USG 4D.

USG 4D membawa pengalaman ini seperti menonton video langsung. Anda dapat melihat apa yang dilakukan janin saat itu di dalam rahim, apakah sedang bergerak, tersenyum, atau bahkan menguap.

Kapan ibu hamil perlu USG 4D?

Prosedur USG, termasuk USG 4D dapat dilakukan kapan saja selama kehamilan. Namun, pemeriksaan USG 4D lebih direkomendasikan pada trimester dua dan tiga. Hal ini karena organ-organ tubuh  janin sudah lebih tampak jelas pada trimester dua.

Sebelum melakukan USG 4D, diharuskan minum 4 gelas air sekitar 1,5 jam sebelum USG. Hal ini untuk mempermudah dokter melihat kondisi bayi.

Manfaat USG 4D

Salah satu kelebihan dari USG 4D, jika dibanding dengan USG 3D dan 2D, terletak pada kemampuannya mendeteksi gerakan. Gerakan janin dapat membantu dokter mendiagnosis lebih banyak masalah kesehatan dibanding sebelumnya.

Berdasarkan informasi dari Journal of Maternal- Fetal & Neonatal Medicine, mengamati ekspresi wajah janin dengan memanfaatkan USG 4D dapat membantu mengevaluasi perkembangan otak. Apakah janin berkembang dengan sehat dan normal.

Selain itu, tak berbeda dengan USG 3D, USG 4D juga dapat melihat kelainan, seperti bibir sumbing atau gangguan pada saraf tulang belakang janin.

Baca juga: 

Efek samping

USG 4D pada umumnya sama amannya seperti USG 2D dan 3D. Namun, penting untuk memastikan bahwa hanya dokter yang kompeten yang melakukan pemeriksaan USG. Menurut FDA, beberapa risiko  dari sonogram berasal dari paparan gelombang suara yang berlebihan.

Dilaporkan bahwa gelombang ultrasound dapat sedikit menghangatkan jaringan yang sedang berkembang yang mungkin menimbulkan masalah jika durasi USG dilakukan terlalu lama, terutama pada trimester pertama. Namun, penelitian-penelitian yang dilakukan hingga saat ini belum mendapatkan efek samping nyata dari pemeriksaan USG.

USG 4D berlangsung selama sekitar 30-60 menit dengan hasil berupa gambar dan video yang dapat disimpan dalam bentuk CD. Cara membaca hasil USG 4D, tentu saja diserahkan kepada dokter  yang kompeten dalam menilai hasil USG.

USG 4D adalah pilihan pasien dan bukan sebuah keharusan. USG 4D lebih baik dalam menilai gerakan janin, melihat beberapa kelainan janin, dan menyaksikan ekspresi wajah janin. Namun, USG 2D yang dikerjakan oleh dokter yang kompeten juga dapat dilakukan untuk menilai gerakan dan melihat kelainan janin.