Manfaat dari hadirnya internet antara lain adalah memberikan kita fleksibilitas yang sangat besar, serta sangat mudah digunakan untuk berbagai hal.  Walau begitu, adapun risiko dari pemanfaatan internet, yaitu munculnya berbagai risiko keamanan, kerahasiaan, integritas, dan keaslian suatu informasi atau karya. Pada dasarnya, kita sebagai manusia pengguna media digital harus memanfaatkan internet untuk meningkatkan kualitas diri, yang bisa dilakukan dengan berkreasi dan membuat karya. Kita harus memiliki jiwa kreatif tanpa batas, namun juga kepedulian tinggi terhadap negara dan keberanian membuat perubahan ke arah positif. Di sinilah kita harus membekali diri dengan literasi digital.

Menyikapi hal itu, maka lembaga Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Positif, Kreatif, dan Aman di Internet”. Webinar yang digelar pada Selasa, 14 September 2021, pukul 13:00-15:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Pradna Paramita (Founder Bombat.Media), Eva Yayu Rahayu (Konsultan SDM, Praktisi Keuangan & IAPA), Anang Masduki, MA, PhD. (cand) (Dosen Ilmu Komunikasi UAD), Imam Wicaksono (Praktisi Pendidikan), dan Diaz Danar (Podcaster) selaku narasumber.

Dalam pemaparannya, Anang Masduki, MA, PhD (cand) menyampaikan informasi penting bahwa “Dampak negatif dari hadirnya internet ada cybercrime, pelanggaran hak cipta, dan bahkan masuknya budaya asing. Adapun pelanggaran etika di dunia digital yang masih sering terjadi sampai sekarang, yaitu bullying, provokasi, hoaks, dan pornografi. Kita harus terapkan netiket, yaitu etiket interaksi daring. Beberapa langkah mudah yang dapat dilakukan untuk mendukung netiket antara lain tidak menggunakan huruf kapital, mengutip seperlunya saja, memperlakukan pesan pribadi secara baik dan benar dan hati-hati dalam mem-forward suatu pesan. Tentu saja di samping itu, kita harus selalu jujur dalam mencantumkan sumber atau penulis dan bijaklah ketika hendak meng-copy sebuah situs agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan.”

Diaz Danar selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan bahwa ketika berkreasi di media sosial, kreasikan hal yang bisa membuat orang lain mengenal kita ke arah yang baik. Orang akan mengambil image kita sesuai dari perilaku kita di media sosial. Terkait itu, literasi digital itu sangat penting; kalau kita memposting foto selfie dengan caption yang menyinggung, maka bisa mempengaruhi orang lain, padahal kita tidak bermaksud untuk menyinggung. Hal ini bisa berujung pada penghujatan di kolom komentar. Ia juga anjurkan untuk unfollow saja orang-orang di media sosial yang toxic, dan mulailah follow apapun yang kita suka. Hal ini bisa meningkatkan motivasi dan bisa mendorong kita untuk lebih produktif lagi. Filter utama ada diri kita masing-masing, tetapi kalau ingin posting sesuatu, bisa juga terlebih dahulu minta saran dari teman terdekat kita apakah dinilai aman atau tidak.

Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Rendi Mustadi menyampaikan pertanyaan “Apa tanggapannya tentang maraknya aplikasi bajakan di Indonesia yang sangat merugikan, dan bagaimana cara agar aplikasi kita tidak dibajak atau di-crack oleh orang yang tidak bertanggung jawab?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Eva Yayu Rahayu, bahwa “Kita jangan ikut mendownload aplikasi yang bajakan. Belilah produk aplikasi yang resmi, karena kalau kita ikut membeli yang bajakan berarti kita mendukung pembajakan tersebut. Aktifkan fitur anti copy paste pada konten, ukuran gambar atau design usahakan full, pasang watermark, lakukan survei di mesin pencari, dan yang pastinya harus berani untuk tegur orang tersebut jika mengambil karya Anda.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Selatan. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.