Internet adalah suatu jaringan komunikasi memiliki fungsi untuk menghubungkan antara satu media elektronik dengan media elektronik yang lain dengan cepat dan tepat. Internet mempunyai dampak positif dan negatif. Pemahaman lanskap digital meliputi mesin pencarian informasi, cara penggunaan dan pemilihan data, aplikasi perckapan dan media sosial dan aplikasi dompet digital dan marketplace. Jika kita tidak optimal dalam menggunakan mesin pencarian, akan didapat ribuan hasil penelusuran. Oleh karena itu, perlu skill dalam menggunakan mesin pencarian. Media sosial juga harus dipahami sebagai sarana untuk menjalin dan memperluas jejaring sesama pengguna yang borderless, tempat personal branding, dan alat marketing atau promosi produk barang atau jasa.

Menyikapi hal itu, maka lembaga Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Positif, Kreatif, dan Aman di Internet”. Webinar yang digelar pada Selasa, 14 September 2021, pukul 13:00-15:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Didin Sutandi (Penulis & Jurnalis), Khuriyatul Husna, MPA (Universitas Lancang Kuning & IAPA), Dr Ni Putu Tirka Widanti, MM, MHum (Rektor Universitas Ngurah Rai & IAPA), Daniel John Mandagie (Professional Digital Technology), dan Ronald Silitonga (Musisi) selaku narasumber.

Dalam pemaparannya, Daniel John Mandagie menyampaikan informasi penting bahwa “Sifat internet yang menghubungkan antara pengguna secara langsung dan bersifat global membuat keamanan data menjadi salah satu perhatian serius karena kontrol keamanan data pengguna otomatis berada di tangan masing-masing pengguna internet. Penyedia layanan internet maupun platform digital hanya bisa menyediakan fasilitas untuk membantu mengamankan data, tetapi kontrol utama tetap ada pada masing-masing pengguna. Sifat internet juga menghubungkan antar pengguna secara luas dan anonim. Kita bisa melihat nama pengguna yang berinteraksi melalui media digital, namun kita tidak pernah bisa benar-benar yakin apakah di balik nama pengguna itu adalah orang yang bisa kita percaya. Hal ini dikarenakan identitas digital pengguna internet dan platform digital bisa sama dengan identitas di dunia nyata, bisa juga tidak. Siapa saja bisa menjadi sosok yang berbeda di internet.”

Ronald Silitonga selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan bahwa menurutnya dengan akses yang gampang di zaman sekarang, dampak positifnya adalah lebih bisa memanfaatkan media sosial untuk personal branding dengan konten-konten yang positif dan yang bermanfaat untuk orang sekitar. Untuk dampak negatifnya juga banyak, tetapi balik lagi ke diri sendiri agar lebih bisa memilah-milih konten-konten yang pantas untuk dikonsumsi dan yang tidak. Ia merasa bahwa masyarakat harus teredukasi dan memahami literasi digital dalam berdigital.

Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Berania Rosidi menyampaikan pertanyaan “Berhubung dengan budaya digital yang pada saat ini sangat bertolak belakang dengan budaya masyarakat Indonesia, masyarakat saat ini sudah banyak yang menjadi apatis. Bagaimana cara berdiskusi terhadap orang yang apatis terhadap lingkungan ini?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Dr Ni Putu Tirka Widanti, MM, MHum, bahwa “Kita harus tetap bersikap positif dan sabar, serta jangan mudah terpancing dengan mereka yang apatis karena mereka yang apatis jumlahnya lebih sedikit dari yang pesimis. Kita bisa mulai dari diri sendiri, dengan menjadi contoh yang baik kepada masyarakat, serta konsisten dengan pilihan yang telah dipilih.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Barat. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.