Sejak meluncurkan program MBA modular pada 6 September 1982, STIE Prasetiya Mulya menjadikan bisnis dan kewirausahaan sebagai DNA pendidikannya. Kini, ketika Prasetiya Mulya sudah bertransformasi menjadi universitas, inti pokok itu tetap dipegang, dengan komitmen baru untuk menyinergikan bisnis dan teknologi.
Transformasi STIE Prasetiya Mulya menjadi Universitas Prasetiya Mulya berawal dari kesadaran para pemangku kepentingan untuk melakukan reformasi pendidikan tinggi dalam rangka menjawab kebutuhan dan tantangan zaman. Kehadiran Universitas Prasetiya Mulya pun menguatkan komitmen Yayasan dan Prasetiya Mulya untuk melahirkan pemimpin bisnis yang dapat memenuhi kualifikasi serta kebutuhan berbagai industri dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai pluralisme, kewirausahaan, dan inovasi.
Tahun ini, Universitas Prasetiya Mulya memasuki usia ke-35 tahun. Untuk memperingatinya, universitas ini mengambil tema “Embarking on Sci-Tech Driven Business”. Becerminkan kehidupan manusia yang menjadi semakin berkualitas melalui sains terapan dan teknologi, ke depannya Prasetiya Mulya akan mencetak lulusan yang berkontribusi di dunia bisnis yang berbasis sains terapan dan teknologi.
Kejelian Universitas Prasetiya Mulya dalam membaca perlunya menggabungkan kompetensi sains dan teknologi dengan bisnis mendorong universitas ini mengembangkan sayapnya dengan membuka beberapa program studi baru di School of Business & Economics dan mendirikan School of Applied STEM (Science, Technology, Engineering & Mathematics) pada Maret 2016. Ini adalah jawaban pembaruan pendidikan tinggi, yang diiringi keyakinan bahwa kolaborasi dunia sains terapan dan teknologi dengan bisnis akan dapat berkontribusi besar dalam masyarakat.
Hadapi tantangan baru
Prof Djoko Wintoro PhD selaku Wakil Rektor II Bidang Non-Akademik mengatakan, “Pada ulang tahun ke-35 ini, Prasetiya Mulya berulang tahun dengan kehidupan baru yang lebih banyak tantangannya. Kehidupan baru ini mengarah pada kemajuan bisnis berbasis teknologi, yang akan menjadi bisnis masa depan. Tanpa teknologi, kehidupan tidak akan bisa maju.”
Pada 30 Agustus 2017, seluruh mahasiswa baru Universitas Prasetiya Mulya angkatan 2017 akan mengikuti Kuliah Umum yang bertemakan “Kolaborasi Pendidikan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Pemajuan Bisnis-bisnis STEM Inovatif di Indonesia” bersama Director of Technology Adaro Power Adrian Lembong.
Dengan perkembangan teknologi yang pesat, timbul tantangan baru bagi manusia, yaitu meningkatkan efisiensi dari segala aspek. Peningkatan efisiensi memungkinkan manusia untuk lebih berkembang dari masa-masa sebelumnya.
Adrian menuturkan, “Setiap orang dituntut untuk terus berpacu dengan ragam informasi, yang tidak hanya terbatas pada satu bidang, tetapi juga bidang-bidang lain. Pengetahuan seseorang harus dibangun secara menyeluruh untuk menghasilkan inovasi yang berdampak pada efisiensi.”
Ia menambahkan, “Indonesia memiliki potensi entrepreneurship yang besar, maka bidang bisnis dan engineering harus bersinergi supaya hasil yang diciptakan bisa lebih optimal.”
Seiring dengan zaman yang juga terus berubah, keputusan untuk memadukan bisnis dan teknologi juga tepat karena lebih sesuai dengan karakter generasi saat ini dan kebutuhan mereka di masa mendatang. Generasi masa kini yang juga kerap disebut generasi terkoneksi (connected generation) memiliki karakter umum, antara lain lebih kerap menggunakan waktunya untuk kegiatan produktif, berkeinginan membuka bisnis rintisan sendiri, dan siap menghadapi segala risiko usaha sebagai bagian dari proses belajar. Pembelajaran sains terapan dan teknologi sekaligus bisnis akan menjadi bekal yang mumpuni untuk menghadapi tantangan masa depan.
Untuk menyokong rencana pengembangan tersebut, Prasetiya Mulya melengkapi diri dari beragam sisi, termasuk fasilitas. Pengembangan fasilitas baru yaitu gedung laboratorium Prasetiya Mulya 9 lantai dan tahap 3 pengembangan kampus BSD. “Kami punya gedung laboratorium. Ada teaching lab, industry lab, dan science lab,” tambah Djoko.
Universitas Prasetiya Mulya juga menjadikan pendidikan tingginya sekaligus sebagai pusat inkubasi usaha. Nantinya, setiap program studi yang ditawarkan memiliki partner dari kalangan industri guna memastikan kesesuaian pola pendidikan dengan tantangan dunia industri yang terus berkembang pesat. Oleh karena itu, kolaborasi dengan dunia bisnis juga terus ditingkatkan.
Bisa beradaptasi menyikapi perubahan adalah kunci untuk bertahan. Sebagai institusi, Universitas Prasetiya Mulya mengambil langkah strategis dan visioner. Menjadikannya lebih dari sekadar bertahan, tetapi juga berkembang menuju kemajuan. [IKLAN/NOV]