Menjadi negara kepulauan, Indonesia diberkahi sejumlah pantai cantik dan dunia bawah laut yang menawan. Selalu ada titik-titik wilayah yang baru dibuka dan menanti untuk dijelajahi, menawarkan sensasi petualangan baru bagi setiap pejalan.

Peristiwa gerhana matahari total (GMT) pada Maret tahun lalu menyisakan gaung pada sebuah kota di ujung timur Pulau Sulawesi. Kota Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, mewarnai pembicaraan di kalangan pengunjung domestik maupun internasional yang ingin menyaksikan langsung peristiwa fenomenal kala siang menjadi gelap itu. Tak lain karena Luwuk menjadi kota dengan durasi terlama dilintasi GMT.

Tidak sedikit yang baru kali pertama mendengar nama kota itu dan mencari tahu posisinya di peta Indonesia. Nyatanya, banyak yang mengaku, pada akhirnya tak hanya dibuat kagum oleh peristiwa alami yang langka itu, tetapi juga terhanyut oleh alam Luwuk yang indah.

Berjarak sekitar 610 kilometer dari Palu, Luwuk bisa ditempuh dengan menggunakan jalur darat, laut, dan udara. Luwuk dipagari Selat Peleng di sebelah selatan sehingga memberi pemandangan laut dan pantai yang indah, serta mendapat julukan “Kota Berair”. Udara di kawasan ini pun relatif sejuk karena dekat dengan perbukitan.

Pemerintah daerah maupun pusat telah mengambil ancang-ancang untuk semakin mempopulerkan wisata daerah Luwuk. Di area Banggai ini pula, bisa dilihat tempat penangkaran burung maleo, unggas endemik Sulawesi yang dilindungi. Pemandangan alam yang cantik, baik air terjun, danau, maupun perbukitan menjadi alasan untuk menambatkan hati di sini.

Bidikan baru

Dengan potensi wisata yang besar, Luwuk kini menjadi bidikan baru untuk pengembangan bisnis. Salah satunya dari sektor perbankan yang banyak membuka cabang di kota berpenduduk lebih dari 300 ribu jiwa itu.

Mendukung perkembangan Kota Luwuk sebagai destinasi bisnis dan pariwisata, Santika Indonesia Hotels and Resorts menghadirkan Hotel Santika Luwuk-Sulawesi Tengah. Berlokasi di Jalan Kakap, Komplek Bukit Halimun, Hotel Santika Luwuk-Sulawesi Tengah menyediakan 77 kamar dengan lima tipe kamar, yakni superior, deluks, eksekutif, deluks suite, dan Santika suite.

Hotel Santika Luwuk-Sulawesi Tengah juga dilengkapi fasilitas ballroom yang mampu menampung hingga 300 orang dan 4 ruang rapat dengan kapasitas 30-150 orang. Fasilitas restoran dihadirkan dengan Berlian Restaurant yang menawarkan pilihan cita rasa Nusantara khas Santika. Sementara jika ingin bersantai sambil menikmati pemandangan laut, bisa segera menuju pool bar yang memberikan pemandangan menawan.

Foto-foto dokumen Santika Indonesia Hotels and Resorts

Bisa ditempuh dalam 10 menit perjalanan dari Bandara Syukuran Aminuddin Amir maupun dari Pelabuhan Teluk Talok, lokasi hotel ini juga strategis untuk menuju kawasan wisata favorit lainnya. Pantai Kilo Lilma, air terjun Salodik, Bukit Keles, dan Bukit Telettubies berjarak sekitar 30 menit dari hotel.

Di Bukit Keles dan Bukit Teletubbies—yang berbukit-bukit menyerupai gambaran bukit di program televisi anak-anak asal Inggris, Teletubbies—pengunjung dapat menyaksikan pemandangan Kota Luwuk dari ketinggian. Sementara Pantai Kilo Lima menawarkan kenikmatan snorkeling dan menyelam me­nikmati keindahan terumbu karang.

Hotel Santika Luwuk-Sulawesi Tengah merupakan Hotel Santika ke-26 dalam kelompok Hotel Santika dan hotel ke-105 dalam kelompok Santika Indonesia Hotels & Resorts. Hingga saat ini Santika Indonesia Hotels & Resorts telah tersebar di 38 kota di Indonesia dengan 5 produk utama, yakni The Royal Collection (The Samaya dan The Kayana) sebagai boutique villa, The Anvaya berbintang 5, Hotel Santika Premiere berbintang 4, Hotel Santika Berbintang 3, dan Amaris Hotel sebagai smart hotel. [IKLAN/*/ADT]