Ruang digital merupakan gambaran umum yang berhubungan dengan modernisasi juga perangkat di dalamnya, tempat manusia modern melakukan segala kegiatan dan bersosialisasi. Konten dan informasi yang kita akses sehari-hari hanyalah 10 persen dari ruang digital yang ada di internet, walau hanya 10 persen permasalahan yang kita hadapi sudah cukup merepotkan dan mengkhawatirkan.
Dua sisi ruang digital ada positif dan negatif, sisi positif yaitu dengan kemudahan akses informasi, munculnya lapangan pekerjaan, komunikasi lebih mudah, serta adanya kemungkinan sebuah memori menjadi abadi. Sisi negatifnya ada hoaks, cyberbullying, penipuan online, pembajakan, dan bahkan penyalahgunaan identitas.
Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Paham Batasan di Dunia Tanpa Batas: Kebebasan Berekspresi di Ruang Digital”. Webinar yang digelar pada Senin (18/10/2021), pukul 09:00-11:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.
Dalam forum tersebut, hadir Ragil Triatmojo (Blogger & SEO Specialist), Muhammad Mustafied (Sekretaris Nur Iman Foundation Mlangi Yogyakarta), Widiasmorojati (Entrepreneur), Rusman Nurjaman (Peneliti & Penulis), dan Michelle Wanda (Aktris) selaku narasumber.
Etika digital
Dalam pemaparannya, Muhammad Mustafied menyampaikan, “Tugas etika digital adalah mengembalikan kembali tindakan digital manusia yang fluid dan anonim pada lokasi yang menjadi asal usul tindakan, yakni kesadaran manusia. Kita harus membangun kesadaran bahwa alat sebagai alat dan bukan sebagai tuan; menempatkan kembali manusia sebagai pengguna.”
“Ruang lingkup etika yaitu ada kesadaran, tanggung jawab, integritas dan nilai kebajikan. Jadikan interaksi bermakna di ruang digital, mari manfaatkan media digital secara berkolaborasi agar berbudaya dan bernilai lebih, kemudian mengkomunikasikannya secara etis kepada warganet lainnya. Libatkan diri dalam komunitas daring sesuai kebutuhan, menjadi relasi sosial dan berkontribusi dalam komunitas daring, membuat dan mengelola forum atau komunitas daring, mendiskusikan ide, dan akhirnya menghasilkan karya bersama.”
Michelle Wanda selaku narasumber Key Opinion Leader menyampaikan, dunia digital memberikan kemudahan bagi kita, seperti saat ini mudah sekali kalau mau mencari informasi. Selain itu ia bercerita bahwa ia mendapat banyak pekerjaan dari dunia digital dan bisa belajar skills baru. Peran literasi digital tidak kalah penting, karena kalau tidak ada kita tidak akan dapat mengetahui mana yang baik dan buruk di dunia digital.
Kemampuan literasi digital merupakan sesuatu yang mendasar sekali; kita harus meningkatkan literasi digital dengan cara harus pikirkan terlebih dahulu apa yang ingin kita lakukan. Boleh bebas asal tahu batasannya; harus mengetahui dan menerapkan sopan santun, dan terus belajar soal literasi digital karena ini sangat penting di masa pandemi seperti sekarang ini.
Para partisipan yang hadir juga dipersilakan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Reshka Darwin menyampaikan pertanyaan “Apakah sebaiknya di tingkat sekolah dasar sudah mulai diajarkan terkait etika bermedia sosial di era digital ini? Atau bahkan bahkan dimasukkan ke dalam kurikulum, mengingat sekarang rata-rata sekolah hanya mengajarkan hal terkait itu menggunakan produk-produk digital?”
Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Muhammad Mustafied. “Etika digital memang perlu diajarkan sejak usia SD dan menjadi kurikulum terintegrasi. Saya sangat setuju itu masuk ke dalam kurikulum agar masyarakat makin cakap digital; itu penting sekali diterapkan di sekolah-sekolah.”
Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Timur. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.
Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.