Sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas merupakan investasi jangka panjang dan salah satu kunci keberhasilan pembangunan bangsa. Terkait hal itu, pendidikan formal di setiap satuan pendidikan merupakan wahana untuk melahirkan generasi yang unggul dan berdaya saing tinggi serta melahirkan generasi yang berkarakter dan berakhlak mulia.
Sejak dilantik pada 25 Mei 2016, Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran yang berpasangan dengan Habib Ismail Bin Yahya, bekerja keras melakukan berbagai upaya dan langkah, serta kebijakan dan inovasi, khususnya pada program prioritas dan mendasar yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, di antaranya infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan.
Kemajuan signifikan
Pada periode pertama kepemimpinan H Sugianto Sabran 2016–2021, sektor pendidikan Kalteng mengalami kemajuan signifikan. Gubernur Sugianto Sabran fokus pada lima program sektor pendidikan yaitu peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan dan tenaga pendidikan, peningkatan pelayanan pendidikan di daerah pedalaman dan terpencil, peningkatan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal, dan penyediaan beasiswa lulusan SMK/SMK ke perguruan tinggi.
Berbagai upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng berbanding lurus dengan hasil yang dicapai. Di antaranya pada periode 2016–2017, jumlah sekolah yang terakreditasi A dan B di Kalteng sebesar 48,18 persen, meningkat signifikan menjadi 76,57 persen pada periode 2018-2019. Mencermati rasio jumlah tenaga pendidik yang tidak sebanding dengan jumlah satuan pendidikan dan peserta didik, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran tidak ragu menetapkan kebijakan untuk melakukan pengangkatan 2.502 guru tidak tetap dan 1.185 pegawai tidak tetap sejak tahun 2018 untuk satuan pendidikan SMA dan SMK yang tersebar di 13 kabupaten dan 1 kota di Kalteng.
“Sesuai kewenangan yang diberikan bahwa SMA/SMK dan SLB merupakan kewenangan provinsi, perlu harus dilakukan langkah strategis untuk pemenuhan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan agar rasio guru dengan satuan pendidikan yang ada serta jumlah peserta didik berimbang dan logis agar tujuan penyelenggaraan pendidikan dapat tercapai dengan maksimal,” papar Sugianto Sabran.
Seiring kemajuan teknologi dan informasi, inovasi setiap satuan pendidikan pelan tetapi pasti harus menyesuaikan penyelenggaraan pendidikan berbasis teknologi. Dalam 2 tahun terakhir, pelaksanaan ujian nasional sudah berbasis komputer terlaksana 100 persen untuk satuan pendidikan SMA dan SMK. Sementara itu, sistem penerimaan Peserta Didik Baru (PDB) sudah dilaksanakan secara daring (online). Hal ini sebagai upaya mendorong transparansi penyelenggaraan sistem pendidikan yang terbuka sehingga kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan semakin tinggi.
“Pemanfaatan teknologi dan informasi dalam penyelenggaraan pendidikan saat ini adalah sebuah keniscayaan, manfaatnya tidak hanya dari segi efektivitas dan efisiensi, tetapi juga yang terpenting adalah membangun transparansi penyelenggaraan pendidikan sehingga masyarakat pun dapat terlibat aktif dalam memberikan masukan yang konstruktif, bahkan dalam pengawasan,” imbuh Sugianto Sabran.
Pembangunan aksesibilitas serta sarana dan prasarana pendukung pendidikan menjadi fokus dan perhatian serius Gubernur Sugianto Sabran. “Ketersediaan sarana prasarana yang memadai, terutama ruang belajar yang tercukupi dan nyaman, merupakan salah satu faktor penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Untuk itu, Pemprov Kalteng terus berupaya membangun sarana prasarana pendidikan yang memadai,” tegas Gubernur Sugianto Sabran.
Sejak 2017, Pemprov Kalteng telah membangun ruang kelas baru untuk satuan pendidikan SMA sebanyak 236 unit, pembangunan laboratorium 132 unit, pembangunan perpustakaan 16 unit, rehabilitasi bangunan 206 unit dan pembangunan toilet beserta sanitasinya 132 unit. Sementara itu, untuk pembangunan sarana pendidikan SMK, telah dilaksanakan pembangunan ruang praktik siswa 156 unit, ruang kelas baru 91 unit, laboratorium 32 unit, pembangunan jamban sekolah sebanyak 113, pengadaan peralatan praktik sekolah 68 unit, alat kesenian tradisional 17 unit, pembangunan asrama 2 unit dan USB SMK unggulan 2 unit. Sarana pendidikan SLB juga mendapat perhatian, di antaranya pembangunan ruang kelas baru, rehab kelas, pembangunan ruang keterampilan, serta pengadaan peralatan pendidikan pendukung.
Menciptakan pembangunan pendidikan yang berkualitas tentu dibutuhkan dukungan anggaran yang memadai karena sektor pendidikan memiliki kompleksitas yang komprehensif saling keterkaitan antara satu unsur dan unsur lainnya. Keterbatasan anggaran hingga dampak pandemi Covid-19 tidak menyurutkan perhatian Gubernur H Sugianto Sabran terhadap pembangunan dan pengembangan pendidikan di Kalteng. Sejak 2018, Pemprov Kalteng telah mengucurkan bantuan pendidikan sebesar Rp 34 miliar lebih. Bantuan tersebut diperuntukkan Bantuan Sosial Fungsi Pendidikan untuk jenjang D-3, D-4/S-1, bantuan dana kuliah bagi mahasiswa terdampak Covid-19, sarana mobilitas sekolah di daerah terpencil berupa perahu mesin (klotok), jaringan air bersih, dan sarana penunjang satuan pendidikan.
Ukir prestasi
Dalam setiap kesempatan, Gubernur H Sugianto Sabran menyampaikan bahwa tidak boleh main-main terkait pendidikan karena menyangkut SDM yang merupakan investasi negara untuk menghasilkan generasi penerus yang akan menjadi penentu era transisi dari generasi saat ini dan generasi mendatang.
“Saat ini, kita memasuki periode bonus demografi, yaitu populasi umur muda mendominasi keseluruhan jumlah populasi. Jika digabung, populasi milenial dan generasi alfa, jumlahnya mencapai 66 persen dari total populasi. Untuk itu, tidak ada alasan untuk tidak siap. Sumber daya manusia yang tidak siap akan tergusur dengan sendirinya,” ujar Sugianto.
Perlahan tetapi pasti, upaya dan terobosan yang dilakukan oleh Gubernur Kalteng di bidang pendidikan berbuah manis dengan mengukir sejumlah prestasi tingkat nasional maupun internasional. Dalam kurun waktu 2016 hingga 2021, berbagai penghargaan tingkat nasional dan internasional yang diraih, antara lain, penghargaan Anugerah Ki Hajar Kalteng, Juara III Tingkat Nasional Pencak Silat Tanding Kelas C O2SN, Juara Nasional Symposium Kepala Sekolah, Juara II O2SN SMA Tingkat Nasional, Juara III Melukis LKSN SLB Tingkat Nasional, Juara II Nasional Bulu Tangkis Putri O2SN, Juara II Nasional Brick Laying LKS-SMK, Juara III Nasional Mapel Bahasa Indonesia OGN, serta Special Award Kategori Life Science pada kegiatan International Conference of Young Scientist di Jerman.
Sementara itu, prestasi lainnya yang juga diraih adalah Juara II Nasional Lomba Cerdas Cermat 4 Pilar Bhineka Tunggal Ika dan NKRI, Juara II Nasional Lomba Festival Kewirausahaan, Pemenang I Nasional Guru SMP GUPRES an Taufik Novantoro, S.Pd, SMPN 1 Permata Kecubung, Pemenang III Nasional Guru TK GUPRES TK Kemala Bhayangkari 18 Sampit Kotawaringin Timur, Gold Award pada World Invention Creativity Olympic di Seoul Korea Bajakah Tunggal The Cancer Medicine From Nature, Medali Perunggu pada Event International Young Scientic Innovation Exhits di Malaysia, Gold Award pada World Invention Creativity Olympic di Seoul Korea an Maria Vaulina Agustin, Anjelita, Gracia Oktaviani Siswidodo SMAN 2 Palangka Raya, Medali Perunggu Tingkat Nasional Cabang Karate Putri an Sella Noprianti, Juara II Nasional Vokal Solo Putra dari SMA 1 Pangkalan Bun, Juara 1 Gala Siswa Indonesia, Juara III Menjahit LKSN SLB Tingkat Nasional, Juara II Teknologi Informasi LKSN SLB Tingkat Nasional, dan Gold Medali Juara 1 Bidang Kesehatan, PMKT CBSO.
Apa yang dilakukan oleh Pemprov Kalteng sangat sejalan dengan program prioritas nasional, sebagaimana pidato Presiden Joko Widodo seusai pelantikan pada 10 Oktober 2019 di Gedung MPR/DPR. Jokowi menyebutkan, prioritas utama pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin adalah pembangunan SDM.
Pada periode ke-2 kepemimpinan H Sugianto Sabran yang berpasangan dengan H Edy Pratowo masa jabatan 2021–2024 mengusung visi Kalteng Makin BERKAH (Bermartabat, Elok Religius, Kuat, Amanah, dan Harmonis ), tetap konsisten bahwa sektor pendidikan menjadi salah satu skala prioritas yang dituangkan dalam misi “Mempercepat Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Cerdas, Sehat, dan Berdaya Saing”. [*]