Perubahan gaya hidup yang terjadi pada masyarakat membawa dampak terhadap perkembangan penyakit degeneratif. Penyakit jantung, salah satunya. Penyakit ini merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang banyak diderita oleh masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Penyakit jantung ada beberapa macam, antara lain  penyakit jantung koroner, penyakit gangguan fungsi  jantung, dan peradangan jantung. Dari beragam penyakit jantung ini, intinya adalah gangguan yang memengaruhi struktural atau fungsi jantung

Untuk penyebab terjadinya penyakit jantung, tergantung jenis kelainannya. Penyakit jantung yang paling banyak ditemui adalah gagal jantung dan penyakit jantung koroner. Jantung koroner terjadi karena adanya gangguan pada aliran di pembuluh darah koroner atau penyempitan saluran. Sedangkan untuk gagal jantung, penyebabnya bermacam-macam. Penyakit jantung koroner dan hipertensi kronis merupakan penyebab penyakit gagal jantung yang paling sering.

Apakah risiko penyakit jantung bisa diminimalisasi dengan deteksi dini? Menurut dr Andria Priyana SpJp (K), pada penyakit jantung bisa dilakukan deteksi dini. Ada teori yang mengatakan bahwa endapan-endapan lemak di dinding pembuluh darah mulai terbentuk sejak remaja. Namun, apakah hal tersebut akan menjadi pemicu serangan jantung atau menyebabkan penyumbatan jantung, itu tidak bisa dipastikan karena setiap orang berbeda-beda, tergantung risiko, genetik, dan lain-lain. Dengan melakukan medical check up yang rutin, segala risiko faktor penyakit jantung bisa lebih dini diketahui.

Pemasangan ring jantung (stent)

Pemasangan ring pembuluh darah koroner jantung merupakan tindakan medis yang bertujuan menangani masalah pada pembuluh darah koroner yang tersumbat maupun yang menyempit. Penyempitan hingga penyumbatan pada pembuluh darah koroner dapat terjadi akibat penumpukan plak yang berasal dari kolesterol dan zat-zat lainnya.

Sumbatan ini dapat mengganggu suplai oksigen yang dibutuhkan sel-sel jantung yang dapat menyebabkan rusaknya sel jantung sehingga tidak dapat berfungsi secara normal hingga dapat berakibat fatal (kematian mendadak). Ring jantung sendiri terbuat dari baja tahan karat atau campuran platinum kromium kobalt berbentuk tabung kecil. Ring ini akan ditempatkan secara permanen di dalam pembuluh darah koroner yang bermasalah. Nantinya, ring ini akan menyatu dengan pembuluh darah dan menjadi bagian dari dinding pembuluh darah. “Ring ini akan menempel ke dinding pembuluh darah. Dia nanti akan menjadi satu dengan dinding pembuluh darah dan lama-lama akan diselimuti oleh sel-sel jaringan dari pembuluh darah sehingga tidak perlu khawatir stent lepas jika sudah terpasang,” ungkap dr Andria.

Terkait lamanya pemasangan ring, dr Andria mengatakan semua tergantung kondisi pasien atau penyumbatannya. Jika simpel, pemasangan ring hanya membutuhkan kurang dari 1 jam, tetapi jika kompleks, bisa menghabiskan waktu 2-3 jam.

Baca juga: 

Efek samping ring jantung (stent)

Secara umum, pemasangan ring jantung memiliki efek samping kurang dari 1 persen. Efek samping paling ringan adalah adanya nyeri atau memar pada lokasi tusukan stent. Sementara itu, efek beratnya adalah gangguan irama jantung, bahkan hingga berhenti. Namun, ini jarang ditemui.

Untuk perawatan pasca-pemasangan stent, dr Andria menyampaikan perlu rutin minum dua macam obat pengencer darah dan obat-obat lain untuk mengontrol penyakit jantung yang diderita pasien. Kontrol faktor risiko seperti hipertensi, obesitas, diabetes, kolesterol termasuk menghindari merokok dan polusi juga harus dilakukan. “Perawatan pasca-pemasangan ring tergantung akses atau lokasi penusukan jarumnya. Jika aksesnya melalui tangan, pasien tidak boleh menggoyang-goyangkan tangan setelah pemasangan ring. Lima hari pasca-pemasangan ring tidak diperbolehkan mengangkat yang berat-berat. Sementara itu, akses melalui paha, pasien tidak boleh ‘nekuk-nekuk’ paha. Selama beberapa hari, pasien tidak diperkenankan naik turun tangga. Selebihnya tidak perlu ada tindakan khusus,” tutupnya.