Dengan adanya teknologi dan internet sangat memudahkan kita dalam aktivitas sehari-hari. Cukup penting bagi kita untuk mengetahui aplikasi apa saja yang menunjang komunikasi, seperti Twitter, TikTok, LinkedIn, Facebook, Instagram dan lain-lain.

Sebagai pengguna media digital, kita sebaiknya tidak sembarangan menggunakan segala aplikasi dan fitur yang tersedia oleh kemajuan teknologi digital. Kita harus tahu bagaimana berkomunikasi yang baik, serta bagaimana cara menghasilkan konten yang positif agar dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat luas.

Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Konten Positif yang Siap Viral”. Webinar yang digelar pada Jumat (22/10/2021), pukul 14:00-16:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Khairul Anwar (Marketing & Communications Specialist), Ridwan Muzir (Peneliti & Pengasuh tarbiyahislamiyah.id), Dewi Rahmawati, M.Kom. (Product Manager Localin), Denisa N. Salsabila (Kaizen Room), dan Dr. Endy Agustian. S.T., M.Eng. (Duta Pendidikan Indonesia) selaku narasumber.

Kecakapan digital

Dalam pemaparannya, Khairul Anwar menyampaikan, “Dalam memahami kecakapan digital, kita tidak hanya mengetahui namun juga memahami dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital, mesin pencari informasi, aplikasi percakapan dan media sosial serta aplikasi dompet digital, lokapasar dan transaksi digital. Ketika kita ingin menghasilkan konten viral, kita harus menjadi komunikator yang baik dan tahu kebutuhan masa kini dan masa depan apa. Ada sebanyak 12 skill yang sekiranya saat ini dan ke depannya yang dibutuhkan, yakni project management, coding, Photoshop, SEO/Google analytics, Excel knowledge, UX design, Facebook ads, web development, copywriting, public speaking, social media marketing, dan app development.”

Dr. Endy Agustian. S.T., M.Eng. selaku narasumber Key Opinion Leader menyampaikan, kalau kita tidak bisa memfilter dan mengendalikan perilaku kita di internet dengan baik, kita bisa bebas sebebas-bebasnya. Kita harus mampu pilih ingin follow atau konsumsi konten yang seperti apa. Memang sudah seharusnya kita mengambil dua peran, yaitu sebagai penikmat dan pembuat konten.

Menurutnya kalau ada keinginan untuk viral dengan tujuan hal positif itu tidak ada salahnya, karena viral bisa dimaknai dalam beberapa sudut pandang. Ketika membuka konten harus yang sesuai dengan passion kita, sehingga kita memiliki rasa tanggung jawab dan kejujuran dalam membuat konten. Mudah-mudahan apa yang kita share itu bisa diterima baik. Dunia digital semakin berkembang dan sudah menjadi bagian dari hidup kita, sehingga yang perlu kita lakukan yaitu berpikir terlebih dahulu sebelum berselancar di dunia digital. Aktifkan komponen-komponen yang ada di dunia digital, untuk mewujudkan Indonesia maju yang makin cakap digital.

Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Fiona Rachel Jovita menyampaikan pertanyaan, “Saat ini banyak sekali kita jumpai konten yang tidak mendidik. Banyak juga pengguna internet yang hanya mampu menerima informasi tanpa memahami dan mengolah informasi dengan baik dan hampir tidak ada sisi kehidupan manusia yang tidak terpengaruh dengan digitalisasi. Bagaimana mengedukasi masyarakat pada umumnya untuk dapat membuat konten yang tidak hanya kreatif dan inovatif, tetapi juga memiliki nilai positif?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Khairul Anwar, “Influencer itu pada dasarnya meng-influence people; tugasnya adanya memberikan konten yang menghibur dan mengedukasi. Kalau tidak sesuai dengan pesan yang diinginkan, setidaknya kita belajar untuk membuat content dengan literasi yang bagus, menggunakan nalar dan hati nurani, mencari referensi-referensi yang berhubungan baik dari sigi tulisan yang lebih bisa mendidik dan juga sekaligus dapat menghibur orang.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Barat. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.