Berumur panjang merupakan anugerah yang luar biasa bagi manusia. Namun, semakin panjang umur seseorang, risiko kekeruhan lensa mata alias katarak pasti terjadi. Akhirnya, justru membuat kualitas hidup menurun. Oleh karena itu, penanganan kesehatan mata menjadi hal yang penting dan utama.

Hal ini dikatakan Presiden Direktur JEC Eye Hospitals & Clinics dr Johan Hutauruk SpM(K) saat berbicara dalam konferensi pers grand opening Klinik Utama Mata JEC-Bali @ Denpasar di Bali, Selasa (22/02/2022).

“Kebutaan paling banyak disebabkan katarak. Di Indonesia ini, angka kebutaan cukup tinggi karena mereka tidak tahu mau ke mana. Untuk itu, JEC-Bali @ Denpasar hadir dengan visi untuk meningkatkan penglihatan supaya kualitas hidup masyarakat juga ikut meningkat,” ujarnya.

Bali sendiri dipilih karena persentase kebutaan akibat katarak di Bali sangat tinggi yakni 78 persen. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata nasional. Sebanyak 26,8 persen pasien katarak di Bali tidak sadar bahwa mereka mengalami gangguan penglihatan dan tidak tahu bahwa bisa disembuhkan.

Berdasarkan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB 2014–2016), ada sebuah laporan yang menyebutkan prevalensi kebutaan pada penduduk usia 50 tahun ke atas di Bali mencapai 2 persen.

Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara memberikan apresiasi terhadap pembukaan Klinik Mata Utama JEC Bali @Denpasar

Untuk itulah JEC hadir di Bali, tepatnya di Denpasar, untuk melayani sekaligus memberikan akses pelayanan kesehatan mata lebih dekat ke masyarakat Bali. Selain itu, JEC-Bali @ Denpasar bisa meningkatkan potensi wisata Bali melalui medical tourism.

“Jadi, orang yang datang ke Bali tidak lagi hanya untuk berlibur. Ke depannya, Bali bisa menjadi rujukan untuk medical tourism untuk pelayanan kesehatan mata,” ujarnya.

Pelayanan modern berkelas internasional

Klinik Utama Mata JEC-Bali @ Denpasar menjadi cabang ke-9 dari JEC Eye Hospitals & Clinics. Acara grand opening dihadiri oleh Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara SE, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya SE MM, Presiden Direktur JEC Eye Hospitals & Clinics dr Johan Hutauruk SpM(K), Direktur PT JEC Bali Vision dr Cokorda Istri Dewiyani P SpM(K), dan Kepala Klinik Utama Mata JEC–Bali @ Denpasar Dr Luh Putu Intan Kartika Chandra Dewi M Biomed SpM.

JEC-Bali @ Denpasar ini diproyeksikan menjadi sentra kesehatan mata terdepan di Bali dengan diperkuat 15 dokter spesialis mata. Selain itu, segala layanan dan fasilitasnya akan ditunjang dengan teknologi modern dan mutakhir.

“Kami menargetkan 10 ribu kunjungan sepanjang 2022. Target ini tentu bisa dicapai karena kami menggunakan teknologi terkini untuk bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pasien,” ujar Cokorda.

Grand opening JEC Bali @Denpasar
Direktur PT JEC Bali Vision dr Cokorda Istri Dewayani P SpM(K) sedang memberikan sambutan saat Grand Opening JEC-Bali @ Denpasar, (22/2/2022)

JEC-Bali @ Denpasar ini terdiri atas gedung 2 lantai dengan luas 320 meter persegi. Gedung ini sekaligus bisa menjadi alternatif bagi kalangan masyarakat yang mencari layanan kesehatan mata berstandar internasional tanpa harus ke luar negeri. Mereka yang tinggal di Bali, wisatawan domestik atau mancanegara, serta mereka yang tinggal di Indonesia Timur bagian selatan bisa datang ke JEC-Bali @ Denpasar.

Sementara itu, dari sisi layanan, Cokorda mengatakan, sebagai bagian dari jaringan JEC Eye Hospitals and Clinics, Klinik Utama Mata JEC-Bali @ Denpasar menawarkan penanganan gangguan penglihatan secara komprehensif.

Klinik ini melayani penanganan katarak dan bedah refraktif, vitreoretina, glaukoma, mata anak, okuloplasti dan rekonstruksi, lensa kontak, serta low vision.

Seluruh layanan di JEC-Bali @ Denpasar dioperasikan sesuai standardisasi kualitas layanan kesehatan mata yang mengacu pada ASEAN Association of Eye Hospital (AAEH) dan World Association of Eye Hospital (WAEH). Di kedua asosiasi rumah sakit mata terkemuka tersebut, JEC turut berperan menjadi founder dan member.

Berlokasi di Jalan Teuku Umar Barat Nomor 170, Padangsambian, Denpasar Barat, JEC-Bali @ Denpasar menyediakan rangkaian fasilitas andal, di antaranya sebagai berikut.

  1. Optical Coherence Tomography (OCT)
  2. Digital Foto Fundus
  3. Perimetry Humprey
  4. USG Mata
  5. Biometry dengan IOL Master
  6. Specular Microscope
  7. Nd YAG Laser (Laser Capsulotomy)
  8. Tonometri non-kontak
  9. Autorefractometer
  10. Retinometri
  11. Contact Lens
  12. Argon Laser (Laser Retina)
  13. Peripheral Iridotomy Laser (Laser Glaukoma).

Rangkaian grand opening Klinik Utama Mata JEC-Bali @ Denpasar telah dimulai dengan pelaksanaan kegiatan pemeriksaan mata, pemberian kacamata dan tindakan operasi katarak secara gratis. Secara keseluruhan, bakti sosial yang berlangsung pada 13–16 Februari 2022 ini melibatkan lebih dari 200 penerima dari kalangan yang membutuhkan.

Selain itu, untuk mengedukasi masyarakat mengenai kesehatan mata, JEC-Bali @ Denpasar juga akan menggelar webinar bagi para tenaga kesehatan, termasuk dokter umum maupun dokter spesialis mata, serta kalangan umum.

Penerapan protokol kesehatan ketat

“Kembali meningkatnya kasus korona aktif di Tanah Air, termasuk Bali, tentu menjadi keprihatinan dan kewaspadaan kita bersama. Klinik Utama Mata JEC-Bali @ Denpasar siap mendukung peningkatan kualitas kesehatan mata masyarakat Bali dan sekitarnya dengan layanan yang profesional dan modern, serta tegas mengedepankan penerapan protokol kesehatan (prokes) Covid-19,” ujar Luh Putu Intan atau biasa dipanggil Intan.

Press Conference Grand Opening JEC-Bali @ Denpasar

JEC-Bali @ Denpasar menjalankan prokes ketat sesuai imbauan pemerintah, antara lain skrining melalui aplikasi PeduliLindungi, pemeriksaan suhu kepada seluruh individu yang datang (jajaran dokter, tim medis, karyawan, serta pasien dan keluarga pengantarnya), peningkatan frekuensi pembersihan fasilitas gedung secara lebih intensif, juga penyediaan cairan hand sanitizer dan masker. Di ruang periksa, JEC juga menambahkan shield pembatas antara dokter dan pasien guna menambah proteksi.

“Kami juga sudah menerapkan e-medical record yang merupakan sistem informasi terintegrasi dan aman sehingga akses terhadap rekam medis pasien bisa dilakukan secara daring Ini memungkinkan pasien untuk berkonsultasi dan meneruskan perawatan secara berkelanjutan di JEC cabang mana pun,” ujar Intan.

Baca juga : 

Penggunaan layanan tele-oftalmologi JEC @Cloud juga memungkinkan pasien berkonsultasi tanpa perlu datang ke JEC. Ini juga sesuai dengan semangat menekan laju penularan virus Covid-19.

“Bukan hanya kekuatan sumber daya manusia yang mumpuni, JEC-Bali @ Denpasar juga menghadirkan teknologi kesehatan mata yang komprehensif dan mutakhir, serta didukung jejaring kuat JEC Eye Hospitals & Clinics di dalam negeri maupun global. Harapan kami, JEC-Bali @ Denpasar turut berperan menguatkan posisi Bali sebagai tujuan wisata dunia yang tidak cuma memiliki keindahan alam dan budaya, tetapi juga sebagai destinasi yang semakin nyaman karena didukung sarana kesehatan mata berkualitas dan tepercaya,” pungkas Cokorda.