Adanya pandemi Covid-19 dan pesatnya teknologi telah mengubah cara masyarakat beraktivitas dan bekerja. Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kebutuhan masyarakat semakin mempertegas wawasan terhadap teknologi. Kemampuan literasi digital adalah hal yang paling mendasar dan paling krusial dalam menghadapi perkembangan teknologi saat ini.

Oleh karena itu, baiknya kita sebagai pengguna media digital membekali diri dengan literasi digital; kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat, dan mengkomunikasikan konten atau informasi dengan kecakapan kognitif maupun teknikal.

Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Paham Digital, ‘Jebakan Batman’ Hilang”. Webinar yang digelar pada Selasa (21/9/2021), pukul 13:00-15:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Eko Sugiono (Digital Marketer Expert & G Coach), Mochamad Azis Nasution (Pemimpin Redaksi Channel9.id), Sandy Nayoan (Lawyer IT & Dosen Universitas Gunadarma), Mikhail Gorbachev Dom (Peneliti Institut Humor Indonesia Kini), dan Suci Patia (Penulis) selaku narasumber.

Motivasi

Dalam pemaparannya, Mochamad Azis Nasution menyampaikan, “Motivasi pengguna media digital bermacam-macam; ada yang positif dan adapun yang negatif. Kita perlu menyadari bahwa miliaran informasi berseliweran di media digital. Pada dasarnya, teknologi digital adalah alat bantu manusia dan dalam menggunakan media digital, manusia adalah aktor utama.”

“Teknologi hanyalah sekadar alat untuk membantu manusia dalam mewujudkan keinginannya. Jangan sampai kita sebagai manusia menjadi budak dan korban teknologi. Terkait itu, sumber budaya digital berbasis kepada tata nilai yang berlaku dalam kehidupan masyarakat. Artinya adalah bahwa netizen yang berbudaya akan memiliki karakter kuat, tidak mudah terombang-ambing oleh arus informasi yang berkembang di media digital. Kita harus membangun ruang virtual yang berbudaya,” tuturnya.

Suci Patia selaku narasumber Key Opinion Leader menyampaikan, sebagai seorang pembaca dan seorang penulis, ia lebih concern ke literasi, mengingat bahwa literasi penting sekali saat ini agar kita memanfaatkan teknologi dengan baik, memperdayakan dan menggunakan peluang-peluang yang ada disini maka akan berdampak positif. Kalau kita diberdayakan oleh teknologi maka hasilnya bisa berdampak negatif. Dengan adanya media sosial, kita bisa mengaktualisasi diri agar lebih dipercaya, serta memanfaatkan aplikasi-aplikasi dan berbagai macam cara asalkan kita mempunyai keinginan dan mempunyai kemampuan. Bisa memperbanyak ilmu dan memperbanyak teman dengan berinteraksi di media sosial. Dengan konsistensi, kita pun bisa membangun personal branding diri dari awal dan menjadikan personal branding kita lebih baik lagi.

Literasi digital

Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Maulinda Sari menyampaikan pertanyaan, “Ketika para pengguna media sosial yang belum memahami literasi digital dan meninggalkan jejak digital yang negatif sebelumnya, sampai si pengguna itu telah sadar akan pentingnya literasi digital, kemudian apa langkah yang harus ditempuh untuk membersihkan jejak negatif itu dan memperlihatkan hal positif ke depannya?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Sandy Nayoan. “Memposting apapun bentuk konten maka itu akan terekam di jejak digital. Bisa saja dihapus, tapi jika sudah diposting dan dilihat oleh orang lain maka bisa memviralkan postingannya, maka menjadi sulit menghapus dan melacak postingannya. Lakukanlah transformasi dengan mulai membuat konten-konten yang positif sehingga membuat citra dan image yang positif pula.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Selatan. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.