Di mana pun berada, manusia ada baiknya untuk senantiasa menjaga martabat. Bukan hanya itu, berbudaya baik juga senantiasa dilakukan di mana pun, baik di dunia nyata maupun maya. Hal ini dibahas dalam webinar “Literasi Digital untuk Membangun Karakter Bangsa” pada Rabu (16/6/2021).

Dalam webinar dengan tema “Literasi Digital untuk Membangun Karakter Bangsa” yang diselenggarakan khusus bagi 14 kabupaten/kota di wilayah DKI Jakarta dan Banten ini mengundang narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, yaitu Muhammad Yunus Anis SS MA (dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret), Dr Ni Made Ras Amanda SSos MSi (Universitas Udayana dan Japelidi), Meidine Primalia (Kaizen Room), dan Ari Ujianto (pegiat advokasi sosial).

Meidine Primalia membuka webinar dengan menyampaikan bahwa karakter bangsa diartikan sebagai kualitas perilaku kolektif kebangsaan yang khas, baik yang tecermin dalam kesadaran, rasa, karsa, maupun perilaku. “Terkait itu, sebagai pengguna media, perlu menerapkan digital skills agar karakter bangsa Indonesia tecermin dalam berinteraksi. Salah satu contoh hal yang bisa dilakukan terkait literasi digital adalah mengakses, memahami, dan memanfaatkan layanan mesin pencarian informasi untuk tujuan akademik dan tujuan positif lainnya,” ujarnya. Beberapa hal yang dapat dilakukan terkait optimalisasi mesin pencarian informasi adalah menggunakan filter berdasarkan waktu dan menggunakan kata kunci secara efektif.

Muhammad Yunus Anis dalam pemaparannya mengatakan, ruang digital dapat dimanfaatkan sebaik mungkin karena adanya beraneka ragam budaya, agama, suku, dan bahasa daerah. “Terkait budaya digital, penerapannya dapat menguatkan karakter berbangsa dan rasa cinta terhadap produk dalam negeri, memperkuat kolaborasi budaya visual, menjunjung tinggi multikulturalisme, bahkan mendorong pelestarian seni,” ia sampaikan. Tujuan dan capaian dari penerapan digital culture secara baik dan benar adalah pembentukan mental yang tangguh melalui interaksi dan perdebatan sehat dengan analisis argumen yang baik.

Ari Ujianto kemudian menggarisbawahi pentingnya menerapkan digital safety dengan mengatakan, “Salah satu dampak tiadanya literasi digital adalah tidak memiliki kompetensi terkait keamanan digital.” Ia juga menjelaskan mengenai privasi daring atau privasi digital terkait kemampuan kita melindungi data-data pribadi dengan mengelola batas-batas sejauh mana kita mengizinkan pihak lain mengakses data pribadi kita di ranah digital.

Ni Made Ras Amanda melanjutkan webinar dengan memaparkan bahwa generation gap yang ada kini memiliki tantangan sendiri dalam hal berkomunikasi. Walau begitu, tiap generasi harus menyadari bahwa mereka memiliki kekuatan sendiri serta saling melindungi dan saling menyapa saat berinteraksi di ranah digital. “Hal yang penting adalah kita harus selalu bermartabat dan berbudaya, baik di dunia nyata maupun dunia maya,” tambahnya.

Saat sesi tanya jawab, ada peserta webinar yang menanyakan, “Melihat keterbatasan sarana dan prasarana di daerah, apakah Indonesia sudah siap menerapkan literasi digital di dunia pendidikan?” Meidine Primalia menjawab, “Mau tidak mau, kita harus lebih mengenal lagi dunia digital, fungsinya untuk apa, dan mulai berani bergerak di dunia digital. Ibaratnya, siap tidak siap, harus siap dengan dunia digital.”

Seperti yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo, “Literasi digital adalah kerja besar. Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Perlu mendapatkan dukungan seluruh komponen bangsa agar semakin banyak masyarakat yang melek digital.” Ia juga memberikan apresiasi pada seluruh pihak yang terlibat dalam Program Literasi Digital Nasional. “Saya harap gerakan ini menggelinding dan terus membesar, bisa mendorong berbagai inisiatif di tempat lain, melakukan kerja-kerja konkret di tengah masyarakat agar makin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif,” ujar Presiden Joko Widodo.

Seri webinar Indonesia #MakinCakapDigital terbuka bagi siapa saja yang ingin menambah wawasan dan pengetahuan mengenai literasi digital sehingga sangat diharapkan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Rangkaian webinar ini akan terus diselenggarakan hingga akhir 2021 dengan berbagai macam tema yang pastinya mendukung kesiapan masyarakat Indonesia dalam bermedia digital secara baik dan etis. Para peserta juga akan mendapatkan e-certificate atas keikutsertaan webinar. Untuk info lebih lanjut, silakan pantau akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.