Menciptakan lapangan kerja dan mengisinya dengan sumber daya manusia (SDM) unggul adalah salah satu perhatian pemerintah Presiden Jokowi. Dunia usaha dan dunia pendidikan pun mengarahkan perhatiannya untuk dua hal ini.

Rio Bagus Ji­wan­­dono tak dapat me­­nyembu­nyikan ke­bahagiaan. Siswa SMK Muham­mad­iyah 1 Kepanjen, Malang, ini tak kuasa menahan air mata baha­gia setelah sujud syukur men­dengar dirinya dinobatkan sebagai juara 1 kompetisi keterampilan teknik sepeda motor, Astra Honda Skill Contest (AHSC) for Vocational School ke-10. Rio begitu terharu bisa mempersembahkan prestasi ini untuk guru, sekolah dan kedua orangtuanya. Selain hadiah uang tunai dan piala yang dia angkat tinggi-tinggi pada 17 Oktober malam itu, Rio mendapat beasiswa kuliah berikut subsidi biaya hidup di Politeknik Manufaktur Astra di Jakarta.

Malam itu sesungguhnya tak hanya Rio yang bergembira. PT Astra Honda Motor (AHM) menggelar malam apresiasi sebagai puncak penghargaan atas kompetisi AHSC for Vocational School bagi 40 siswa dan 27 guru terbaik yang sebelumnya menyisihkan 23.371 siswa dan 422 guru dari 686 sekolah kejuruan menengah (SMK) dari berbagai wilayah di Tanah Air.

Bagi AHM, kompetisi AHSC for Vocational School me­rupakan sarana untuk meng­ukur keberhasilan Pro­gram Pendidikan Satu Hati yang digulirkan di 686 SMK mitra binaan. Para peserta kom­petisi dinilai berdasarkan ujian tertulis, praktik, dan trouble­shooting mengacu materi kurikulum Teknik dan Bisnis Sepeda Motor Astra Honda yang dipelajari di semester 1-4. Sementara itu, para guru diuji berdasarkan pemahaman modul dasar dan modul lanjutan yang sebelumnya diberikan oleh AHM melalui pelatihan di jaringan main dealer. Para peserta juga diuji pengetahuannya terkait teknologi teranyar Honda yang dapat diakses melalui portal online e-learning melalui alamat edukasi.satuhati.id.

Komitmen manajemen

Menurut Direktur AHM Markus Budiman, pihak­nya sudah sejak 2009 memi­liki concern yang besar terhadap pengembangan pendi­dik­an vokasi melalui SMK. Per­hatian ini semula diwujud­kan dengan melakukan niat melakukan transfer know­ledge dan keterampilan bagi siswa SMK hingga akhirnya ber­kembang menjadi upaya melakukan link and match kebutuhan dunia industri dan dunia usaha (DUDI).

Dengan dukungan mana­jemen, fokus dan perhatian perusahaan terhadap dunia SMK terus meningkat. Sebuah kurikulum khusus dikembangkan AHM untuk mewu­judkan niat baik peru­sahaan mewujudkan link and match. Kurikulum Teknik Sepeda Motor (TSM) Astra Honda. Demikian nama awal beleid perusahaan untuk pendidikan vokasi. Sejalan dengan perkembangan, jumlah SMK mitra binaan AHM pun terus meningkat. Ramai-ramai SMK mengajukan diri menjadi mitra binaan karena dengan bermitra dengan AHM terbukti mampu memberikan nilai tambah bagi sekolah. Jumlah siswa SMK perlahan tapi pasti terus meningkat.

“Manajemen memutuskan agar kontribusi perusahaan melalui pendidikan vokasi ini dikelola dengan serius. Kami pun semakin bersemangat berikhtiar berusaha mewujudkan SDM unggul melalui pendidikan vokasi di SMK,” ungkap Ahmad Muhibbuddin, GM Corporate Communication AHM.

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Saat sedang bersema­ngat mengurus vokasi, pada September 2016, Presiden Jokowi mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revi­talisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. SMK kembali menjadi primadona karena diharapkan mampu melahirkan SDM berkompeten yang siap kerja. AHM pun seperti mendapat suntikan energi baru untuk memperkuat komitmen dan kontribusinya bagi pendidikan vokasi industri.

Kurikulum TBSM Astra Honda

Sebuah departemen khusus untuk vokasi dibentuk dengan nama Satu Hati Education Program (SHEP). Tim ini kemudian mengembangkan Kurikulum TSM Astra Honda dengan menambahkan materi bisnis dan kewirausahaan. Namanya pun berubah menjadi Kurikulum Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) Astra Honda. Harapannya, AHM tidak hanya membekali siswa SMK keterampilan teknik otomotif roda dua, tetapi juga pengetahuan dan keterampilan berwirausaha. Dengan bantuan main dealer, kurikulum TBSM ini pun diimplementasikan di SMK binaan melalui guru-guru yang tersertifikasi, ruang workshop, dan peralatan praktik yang terstandardisasi.

Pengembangan SHEP ini melahirkan SDM potensial dari SMK dengan tiga model siswa. Siswa yang bermimpi menjadi mekanik andal di bengkel resmi Honda; siswa yang ingin melanjutkan kuliah, dan siswa yang ingin menjadi pengusaha bengkel. AHM pun ikhtiar mencarikan jalan keluar bagi mereka. Prioritas pun diberikan bagi alumni SMK mitra binaan yang ingin kerja di pabrik atau bengkel resmi Honda. Beasiswa pun disediakan untuk mereka yang berprestasi dan untuk mewadahi alumni SMK yang punya passion dan potensi di wirausaha bengkel, AHM menggulirkan program pelatihan khusus bernama Astra Honda Youthpreneurship Program.

“Kami menyeleksi dan melatih secara profesio­nal alumni SMK yang punya passion wirausaha. Dari 200 alumni SMK yang ikut seleksi, kini tersisa 9 anak yang sukses menjalankan bisnis bengkel dengan profit yang bagus. Ini ikhtiar kami untuk mewujudkan SDM unggul dan menciptakan lapangan kerja,” pungkas Ahmad Muhibbuddin. [*]

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 25 November 2019.