Bermain olahraga elektronik (e-sports)? Bagi sebagian orang, utamanya orangtua, hal ini dipandang sebelah mata. Barangkali tak banyak yang menduga bahwa hal yang acap dianggap negatif ini sebenarnya bisa menjadi peluang karier menjanjikan.
E-sports mengacu pada kegiatan kompetitif para pemain game (gamer) dalam memainkan sebuah video game. Dengan semakin dikenal oleh kalangan luas, jenis olahraga ini kini menjadi sebuah profesi dan mata pencaharian utama. Berbagai kompetisi e-sports dalam skala besar maupun kecil telah banyak dilaksanakan di seluruh dunia.
Banyak gamers yang menjadikan video game sebagai kariernya atau menjadi professional gamers (pro gamers). Penghasilannya juga tidak bisa dibilang kecil. Simak, misalnya, Syed Sumail, atau biasa dikenal dengan nama “SumaiL”. Tahun 2015 lalu, ia baru berusia 16 tahun saat beserta 4 orang temannya yang tergabung dalam tim Evil Geniuses (EG) membawa pulang hadiah 6.634.661 dollar AS atau sekitar Rp 88 miliar sebagai juara utama turnamen “The International” Dota2.
Kompetisi lain yang menarik perhatian adalah ESL One Genting 2018 yang digelar di Resort World Genting, Malaysia, pada 23–28 Januari 2018 lalu. Kompetisi ini disponsori oleh berbagai merek ternama dari industri gaming dan teknologi, di antaranya MSI. Nama MSI di industri gaming tidak asing lagi. Pada 2017, MSI memenangkan penghargaan selama dua tahun berturut-turut sebagai Best Windows Laptop of PCMag Readers’ Choice.
Untuk mengisi pasar gaming di Indonesia saat ini, MSI menawarkan produk barunya yaitu MSI GL62M 7REX-2688, yang memiliki spesifikasi untuk gaming dengan penampilan minimalis. MSI GL62M-7REX dipasarkan dengan harga Rp 14.999.000. Kunjungi MSI Store by IT Galeri dan eSports Galeri untuk promosi menarik.
Indonesia sendiri rupanya tidak mau ketinggalan dalam urusan yang satu ini. Fanatisme masyarakat Indonesia terhadap keberadaan e-sports mulai serius. Hal itu dibuktikan dengan kemunculan berbagai nama tim e-sports berprestasi yang ada di dalam negeri, di antaranya adalah NXL, Recca Esports, serta EVOS. Selain itu, wacana tentang akan dimasukkannya cabang e-sports ke dalam gelaran Asian Games, serta keinginan Presiden Joko Widodo untuk membuat jurusan e-sports di Indonesia, semakin mencuatkan nama olahraga elektronik sebagai sesuatu yang relevan untuk dibicarakan. [*]