Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memperingati Hari Disabilitas Internasional di Convention Hall Surabaya, Jumat (2/12/2022). Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berkomitmen untuk memberikan hak yang sama kepada mereka, sehingga nanti tahun depan akan ada sebanyak 140 anak disabilitas yang akan bekerja dan menjadi bagian dari Pemkot Surabaya.
Wali Kota Eri memastikan bahwa Pemkot Surabaya terus memperhatikan anak-anak disabilitas, sehingga dengan semua kekuatan yang ada, pihaknya terus bersinergi untuk memenuhi hak-hak mereka, karena bagi dia anak-anak disabilitas ini memiliki hak yang sama dengan anak lainnya di Surabaya, baik hak dalam pendidikan, pekerjaan dan semua hal.
“Saya tidak ingin ada perbedaan antara disabilitas dan bukan, karena setiap manusia itu lahir pasti punya kelebihan, dan setiap manusia itu pasti juga punya kekurangan. Nah, kelebihan dan kekurangan inilah yang akan kita jadikan satu untuk saling menutupi satu dengan yang lainnya, tentu dengan cara guyub rukun sehingga menjadi kekuatan besar,” kata Wali Kota Eri.
Oleh karena itu, demi menyamakan hak itu nanti pada saat Hari Ibu tanggal 22 Desember, Wali Kota Eri memerintahkan jajarannya untuk menggelar sebuah acara khusus disabilitas di Taman Surya halaman Balai Kota Surabaya. Ia melakukan ini pada saat Hari Ibu karena memang seorang ibu ini yang merawat anak-anak disabilitas yang luar biasa ini.
“Nanti dalam acara itu saya juga ingin mengajak anak-anak disabilitas itu untuk masuk dan melihat-lihat kantor dan ruangan Wali Kota Surabaya, karena mereka ini juga punya hak dan cita-cita yang sama dengan yang lainnya,” katanya.
Rumah rakyat
Dengan cara seperti itu, Balai Kota Surabaya akan menjadi rumah rakyat dan bukan lagi menjadi rumah bagi para ASN dan jajaran Pemkot Surabaya. Makanya, nanti siapapun boleh datang ke Balai Kota Surabaya, sehingga tidak ada batas antara pemerintahannya dengan masyarakatnya.
Apalagi, nanti sekitar akhir tahun, pemkot berencana membuka Taman Surya itu untuk warga mulai pukul 18.00-21.00 WIB.
“Jadi, nanti warga bisa masuk ke tamannya dan lingkungan Balai Kota Surabaya, sehingga saya berharap Balai Kota Surabaya itu menjadi rumah rakyat, bukan menjadi milik pemerintah kota saja, tapi juga menjadi rumah rakyat yang bisa dinikmati dan rakyat bisa masuk ke sana dan menjadi bagian dari Balai Kota Surabaya itu,” tegasnya.
Di samping itu, demi memberikan hak yang sama bagi para anak disabilitas, Wali Kota Eri memerintahkan jajarannya untuk merekrut anak-anak disabilitas. Bahkan, ia meminta setiap Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemkot Surabaya harus merekrut dua anak disabilitas.
“Jika PD-nya ada 70, berarti nanti ada sebanyak 140 orang yang bisa bekerja di Pemkot Surabaya dan menjadi bagian di Pemkot Surabaya. Namun, mereka ini tentu harus warga Surabaya dan harus dicek dan dites untuk mengetahui kemampuan mereka di posisi apa. Insyaallah ini akan kita jalankan di tahun depan,” tegasnya.
Menurutnya, alasan utama mengajak mereka menjadi bagian dari Pemkot Surabaya karena pemerintah itu harus hadir bagi mereka, harus bisa memberikan tempat yang sama bagi mereka, meskipun mereka ini memiliki kemampuan khusus. Makanya, nanti harus dicek dan dites dulu mereka ini cocoknya di bagian apa dan bidang apa, dan pemkot harus tahu itu.
“Jadi, pemerintah harus bisa memberikan keseimbangan dan memberikan hak yang sama bagi mereka. Surabaya ini milik semuanya, Surabaya ini milik semua agama dan milik semua umat manusia. Inilah Kota Surabaya yang penuh guyup dan rukun,” pungkasnya. [*]