Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengajak semua pihak agar program food estate berjalan lancar sehingga dapat meningkatkan ketahanan pangan Kalimantan Tengah (Kalteng).

Hal tersebut dikatakan Sugianto di sela-sela kunjungannya ke Desa Belanti Siam dan Desa Gadabung, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, yang menjadi lokasi pelaksanaan program tersebut, Kamis (17/11/2022).

“Kita belajar banyak dari inflasi yang terjadi saat ini dan memiliki dampak luar biasa bagi sosial ekonomi. Kita harapkan ke depan jangan sampai terulang. Oleh karena itu, program food estate harus kita perjuangkan dengan kerja keras untuk ketahanan pangan Kalimantan Tengah,” ujar Sugianto.

Sugianto optimistis, apabila program tersebut berhasil, tak hanya menjadi ketahanan pangan Kalteng, tetapi juga menjadi lumbung pangan nasional. Food estate juga memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan petani dan masyarakat luas.

Sugianto menjelaskan, program food estate tidak semata-mata hadiah atau kepercayaan dari pemerintah pusat, tetapi juga buah perjuangan yang diusulkan sejak 2017 kepada Presiden Joko Widodo.

“Saat mengusulkan program ini, yang ada dalam benak saya adalah Kalimantan Tengah harus mandiri pangan. Mustahil kita memiliki tanah yang subur dan wilayah yang luas, tidak mampu menciptakan kemandirian pangan,” terang Sugianto.

Pentingnya infrastruktur

Gubernur Sugianto Ajak Semua Pihak Sukseskan Program Food Estate

Sebagai provinsi terluas di Indonesia dan memiliki nilai strategis sebagai provinsi penyangga Ibu Kota Negara Nusantara, Sugianto kembali mengajak semua pihak agar bersinergi menciptakan kemakmuran masyarakat Kalteng.

Usai mengunjungi Kabupaten Pulang Pisau, Sugianto beserta jajarannya melanjutkan kunjungannya ke lokasi food estate lainnya yang berada di Kabupaten Kapuas.

Sugianto menegaskan, tersedianya infrastruktur dari dan menuju lokasi food estate, termasuk Kecamatan Pandih Batu, turut mempercepat tumbuhnya multisektor.

Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan menuju Kecamatan Pandih Batu merupakan program pendukung utama yang berjalan seiring dengan pengembangan food estate.

Program strategis ini, lanjut Sugianto, akan mubazir dan tidak bermanfaat tanpa didukung jalan dan jembatan yang mapan dan mantap karena ketidaksediaan infrastruktur pendukung akan melahirkan masalah baru. Aksesibilitas dan konektivitas yang buruk akan berdampak tidak lancarnya daya angkut produksi sehingga berdampak tingginya biaya transportasi dan jasa lainnya.

Gubernur Sugianto Ajak Semua Pihak Sukseskan Program Food Estate

“Program food estate tidak hanya perkara pangan, tetapi juga akan memberikan multiplier effect. Lihatlah masyarakat sekitarnya, dengan tersedianya infrastruktur jalan dan jembatan, hingga listrik yang tersedia saat ini, aktivitas perekonomian menggeliat, kehidupan sosial masyarakat tumbuh dan berkembang dengan baik,” ungkap Sugianto.

Food estate juga akan menjadi magnet baru dalam melahirkan pertumbuhan multisektor lainnya, mulai dari pariwisata, pusat penelitian dan pendidikan, hingga pengembangan teknologi terbarukan.

Sugianto mengajak semua elemen masyarakat, termasuk kaum milenial, agar melihat peluang yang ada sebagai momentum untuk mempersiapkan diri untuk menjadi bagian penting dalam program tersebut, bukan menjadi penonton.

Tolok ukur

Rasa optimistis juga diutarakan Sugianto saat meninjau pembangunan pintu utama saluran primer di Desa Kahuripan Permai, Kecamatan Dadahup. Dengan pembangunan infrastruktur irigasi, food estate di Dadahup akan berhasil. “Tolok ukur keberhasilan food estate di Kalteng adalah di Dadahup ini karena penuh dengan tantangan, khususnya masalah irigasi, sehingga dibutuhkan pembangunan pintu-pintu air, baik primer maupun sekunder hingga tersier,” jelasnya.

Keberhasilan menangani masalah irigasi di Dadahup, lanjut Sugianto, akan menjadi cerminan keberhasilan penanganan irigasi food estate secara keseluruhan. Hal ini karena infrastruktur irigasi di Dadahup memerlukan perhatian khusus dibanding lokasi food estate lainnya.

Secara keseluruhan, seluas 43 ribu hektar food estate di Kabupaten Kapuas didominasi areal tanam rawa sehingga pengaturan irigasi menjadi perhatian khusus dengan membangun pintu-pintu air yang mengatur mekanisme air. Khususnya menjaga kelebihan air yang menyebabkan banjir yang bersumber dari Sungai Barito, Mangkatip, dan Kapuas Murung.

Gubernur Sugianto Ajak Semua Pihak Sukseskan Program Food Estate

Apresiasi

Sugianto menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Sungai Wilayah Kalimantan II yang sangat serius dan fokus dalam pembangunan infrastruktur irigasi food estate di Dadahup.

Melihat keseriusan pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR dan implementasi di lapangan oleh BWS Kalimantan II, Sugianto makin optimistis bahwa food estate di Kapuas ini akan berhasil. Hal ini hendaknya dapat memotivasi masyarakat Kalteng agar menjadi bagian penting dalam menciptakan ketahanan pangan di wilayahnya sekaligus ketahanan pangan nasional.

Sugianto juga menekankan bahwa pembangunan food estate saat ini akan dikembangkan dengan teknologi modern. Jelas, hal ini menjadi lahan dan peluang bagi milenial untuk ikut ambil bagian.

“Saya mengajak kepada kaum milenial, mari, tangkap peluang ini dan jadilah bagian penting membangun Kalimantan Tengah, membangun NKRI, sesuai dengan kompetensi yang dimiliki,” pungkas Sugianto. [*]

 

Baca juga:

Undang-Undang Ibu Kota Negara Menandai Dimulainya Pembangunan IKN

Gubernur Kalteng: Pelayanan Kesehatan yang Berkeadilan dan Merata adalah Hak Dasar Warga Negara