Pandemi Covid-19 membawa banyak perubahan dan tantangan dalam skala besar yang belum pernah terjadi sebelumnya. Banyak penyesuaian dilakukan dalam keseharian masyarakat, dari mulai kegiatan rumah tangga, belajar-mengajar, perkantoran, hingga sektor informal agar dapat terus beroperasi di tengah begitu banyak risiko dan ketidakpastian.

Namun, sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Presiden Jokowi pada pidato kenegaraan tahun ini, ”Jangan sia-siakan pelajaran yang diberikan oleh krisis. Jangan biarkan krisis membuahkan kemunduran. Justru, momentum krisis ini harus kita bajak untuk melakukan lompatan kemajuan.” Diperlukan peran aktif dan kerja sama berkesinambungan dari seluruh pihak untuk memastikan Indonesia dapat atasi pandemi dan bangkit menjadi lebih kuat lagi.

Tiga pilar

Bagi perusahaan seperti Unilever Indonesia yang telah beroperasi di Tanah Air selama hampir 87 tahun, peran inilah yang kemudian dijadikan fokus utama. Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk Hemant Bakshi menyampaikan, “Kami terus fokus pada komitmen untuk selalu bersama Indonesia, tidak hanya dalam kemudahan, tetapi juga terlebih lagi dalam mengatasi tantangan. Sejak awal pandemi, secara berkelanjutan, kami melakukan serangkaian upaya yang terbagi atas tiga pilar utama, yaitu melindungi keselamatan karyawan, memastikan ketersediaan produk yang dibutuhkan konsumen, dan memberikan kontribusi nyata untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.”

Memastikan ketersediaan produk menjadi penting karena masyarakat kian sadar mencari produk-produk kebersihan terbaik guna mendukung kesehatan dan keselamatan keluarganya. Oleh karena itu, Unilever Indonesia dengan komitmen penuh tetap beroperasi di tengah pandemi untuk dengan cepat menjawab kebutuhan konsumen. Hal ini dilakukan melalui berbagai inovasi, seperti peningkatan pasokan dengan cepat, mengakses kemasan baru, memastikan ketersediaan bahan baku dan kelancaran produksi, serta memaksimalkan aksesi­bilitas melalui Unilever’s Home Delivery agar konsumen tetap bisa #AmanBelanjaDariRumah.

Tim lapangan Unilever Indonesia memastikan ketersediaan barang yang dibutuhkan masyarakat di toko-toko.

Upaya memenuhi kebutuhan konsumen tersebut tak lepas dari peran ribuan karyawan dan para mitra dalam value chain perusahaan. Keselamatan dan kesehatan karyawan menjadi prioritas tertinggi bagi Unilever Indonesia, yang diterapkan melalui pemberlakuan protokol ketat di semua fasilitas perusahaan dan pemantauan harian kondisi kesehatan setiap karyawan bersama tim dokter perusahaan, hingga hari ini.

Termasuk dalam pilar ketiga adalah inisiatif #UnileverUntukIndonesia yang diluncurkan bertepatan dengan hari UMKM Nasional 2020 kemarin. Melalui inisiatif tersebut Unilever Indonesia mengajak semua pihak untuk bergotong royong menjaga UMKM Indonesia agar tetap kuat melewati masa-masa penuh tantangan ini.

Gotong royong

Hemant menambahkan, tan­tangan yang dihadapi kali ini berada dalam level berbeda. “Diperlukan gotong royong lintas sektor untuk menghadapi berbagai dampak yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19. Semoga Unilever Indonesia dapat terus mengambil peran strategis, dan bersama-sama kita segera bangkit menuju Indonesia yang semakin sehat, sejahtera, dan maju,” ujar Hemant.

Melalui semangat #MariBerbagiPe­ran, komitmen total Unilever Indo­nesia untuk membantu Indonesia atasi ­pandemi mencapai Rp 200 miliar, dalam berbagai bentuk termasuk 8,5 juta produk yang disalurkan untuk masyarakat dan fasilitas pelayanan kesehatan.

Digenapkan dari sumbangan karyawan, Unilever mendonasikan 52.000 paket makanan yang secara bertahap disalurkan ke tenaga kesehatan melalui inisiatif “Meals for Meals”. Donasi juga diberikan berupa 60.000 masker N95 kepada 8 rumah sakit rujukan di bawah naungan Persi serta melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi dan Tangerang untuk diberikan kepada tenaga medis dan fasilitas kesehatan. Selanjutnya, donasi juga diberikan berupa paket produk dan alat kebersihan kepada 100.000 masjid di seluruh Indonesia bergotong royong dengan Dewan Masjid Indonesia serta 40.000 alat tes PCR senilai Rp 10,7 miliar yang disalurkan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kepada tenaga medis yang bertugas di sejumlah rumah sakit, laboratorium dan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.

Sementara itu, bergotong royong dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, perusahaan mendo­nasikan hand sanitizer, sabun, produk makanan dan minuman, produk pe­rawatan higienitas rumah, dan paket makanan bagi tenaga medis senilai Rp 10 miliar kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Gotong royong juga dilakukan dengan Palang Merah Indonesia (PMI), menyalurkan 1.300.000 produk Unilever seperti Lifebuoy, Wipol, SariWangi, dan Buavita senilai total Rp 7,2 Miliar kepada 249.952 kepala keluarga (KK) di 3 provinsi dan 13 kabupaten/kota di Indonesia. Perusahaan juga mendonasikan 10.000 unit hand sanitizer Lifebuoy, 3.000 unit masker KN95, 2.880 unit alat tes PCR, dan 250 unit wastafel portabel serta materi edukasi PHBS senilai kepada Pemerintah Kota Surabaya.

Melalui kampanye #UnileverUn­tuk­In­do­nesia, Unilever memberikan dukungan nyata senilai total Rp 40 miliar bagi 147.000 pedagang warung di ekosistemnya agar tetap sehat selamat dan dapat tetap berjualan. Hal ini dilakukan dengan cara menyumbangkan keuntungan dari transaksi dengan warung-warung tersebut selama tiga bulan ke depan, yang disampaikan dalam bentuk paket berisi produk kebersihan serta alat perlindungan diri, dan tambahan modal untuk keberlangsungan usaha. Selain itu, Unilever Indonesia meluncurkan aplikasi Sahabat Warung untuk membantu para pedagang warung untuk memastikan suplai barang terjaga dengan tetap menjaga jarak untuk keselamatan mereka. [*]

Artikel ini tayang di Harian Kompas edisi 18 Agustus 2020.