Siapa tak sebal jika serangga pengganggu berkeliaran dalam rumah? Sayangnya, di kawasan tropis seperti Indonesia, serangga pengganggu dalam rumah terbilang jamak antara lain kecoa dan semut. Padahal, serangga pengganggu tersebut sangat berbahaya. Misalnya, beberapa jenis semut yang dapat menyebarkan bakteri berbahaya setelah berkeliaran di daerah kotor, atau kecoa yang dapat mengakibatkan sejumlah penyakit, di antaranya salmonellosis.

Dibandingkan jenis-jenis serangga pengganggu lain, semut dan kecoa termasuk yang paling sering ditemui. Masing-masing serangga pengganggu ini memiliki keunikan tersendiri.

Semut, misalnya, adalah makhluk cerdas dan pandai. Walaupun tampaknya tidak berbahaya, mereka bisa menjadi gangguan ketika masuk ke rumah atau kantor. Kompleksitas dan sosialitas yang sangat tinggi membuat mereka mampu untuk bertahan hidup dan berkembang dalam kondisi yang mungkin berbahaya bagi manusia.

Tahukah Anda bahwa di balik tubuhnya yang mungil, semut mampu membawa benda 50 kali berat badan mereka sendiri dengan rahang. Keunikan lain, mereka berkomunikasi dan bekerja sama dengan meng­guna­kan feromon yang dapat memberi peringatan semut lain akan adanya bahaya atau mengarahkan ke sumber makanan.

Semut termasuk dalam kategori serangga hymenoptera dan merupakan kerabat dekat tawon dan lebah. Semut juga bisa bertahan hidup di dalam air selama 24 jam. Hal lain tentang semut adalah setiap koloni bisa beranggotakan setengah juta semut dan mereka semua dapat terbangun dan pergi sangat cepat jika koloni terancam. Terakhir, semut pekerja dapat hidup sampai 7 tahun, sementara ratu bisa hidup sampai 15 tahun.

Sementara itu, kecoa adalah satu-satunya makhluk yang bertahan dari masa kepunahan makhluk prasejarah. Mereka hanya muncul pada malam hari dan menghabiskan sisa hari bersembunyi dan menunggu untuk menyerang setelah lampu mati.

Kecoa juga memiliki kemampuan khusus untuk dapat bereproduksi dengan sangat cepat dan dapat bertransformasi dari nimfa sampai dewasa dalam 6 minggu. Kecoa dapat bertahan hidup tanpa makanan selama berbulan-bulan. Walaupun tidak mem­butuhkan makanan, mereka sangat memerlukan air.

Kita dapat mencegah kecoa dengan meng­hilangkan semua sampah makanan secara berkala, membersihkan ceceran air, memperbaiki kebocoran air, serta menghilangkan semua tempat persem­bunyian mereka.

Cara mengatasi

Penggunaan obat antiserangga dalam bentuk cair ataupun aerosol menjadi pilihan untuk mengatasi serangga pengganggu karena memberikan hasil yang instan dan langsung mengatasi permasalahan saat itu juga.

Bahan aktif yang terkandung dalam obat anti- serangga cair dan aerosol merupakan jenis racun kontak dan lambung yang memiliki efek mematikan bagi serangga bila terkena langsung. Jenis racun ini akan masuk ke dalam tubuh serangga dan mengganggu fungsi fisiologis dari serangga tersebut.

Variasi dari penggunaan racun kontak dan lambung dapat kita temukan juga dalam bentuk kapur, yang relatif efektif karena selain kandungan racun kontak, fungsi dari racun lambung dari insektisida berbentuk kapur ini juga efektif untuk membasmi koloni serangga.

Mengapa relatif lebih efektif? Perlu kita ketahui bahwa semut dan kecoa merupakan hewan kanibal yang me­­mangsa hewan yang lain, bahkan golongan mereka sendiri. Ketika ada hewan atau golongan mereka yang mati, mereka akan menggunakan hewan tersebut sebagai sumber makanan.

Hewan mati yang terkena racun kontak dan lambung tidak serta-merta racunnya akan lenyap dalam tubuh mereka, tetapi akan tetap ada hingga jangka waktu tertentu. Bisa kita bayangkan ketika mereka membawa he­­wan mati yang terkena racun tersebut ke dalam koloni mereka sebagai sumber makanan. Akan ada reaksi berantai yang terjadi di dalam koloni tersebut yaitu hewan ataupun golongan yang mati akan menjadi bencana bagi yang memakannya. Dengan demikian, ketika kita meng­gunakan insektisida berbentuk kapur ini sering kita tidak melihat semut ataupun kecoa dalam beberapa waktu.

Insektisida berbentuk kapur ini juga mudah digunakan. Cukup dengan menggoreskannya pada jalur yang sering dilewati oleh semut ataupun kecoa. Insektisida jenis kapur juga tetap ampuh membunuh semut ataupun kecoa selama goresan kapur tersebut masih ada sehingga bisa kita simpulkan bahwa insektisida jenis kapur ini lebih ramah dan aman digunakan dibandingkan dengan jenis insektisida yang lain.

Lantas bagaimana soal keamanan insektisida jenis kapur tersebut? Efek toksin dari suatu zat terhadap tubuh sangat tergantung pada banyak faktor, yaitu dosis/kadar, lama kontak/durasi, dan jalur kontak (kulit/pernapasan/pencernaan). Oleh karena itu, ketika menggunakan insektisida dalam peng­gunaan di dalam rumah tangga, sebaik­nya kita membaca terlebih dahulu cara penggunaan dan petunjuk keamanan yang tertera pada kemasan.

Penggunaan insektisida dengan berlebihan sa­ngatlah tidak disarankan, selain berbahaya bagi kesehatan, kita akan menyebabkan serangga peng­ganggu rumah tangga menjadi resisten terhadap jenis insektisida yang digunakan.

“Kenali dan pahami serangga pengganggu yang berada di sekitar Anda,” merupakan kiat dalam membasmi serangga pengganggu rumah tangga. Dengan demikian, setiap tindakan yang kita lakukan untuk membasmi serangga pengganggu rumah tangga ini membuahkan hasil. [*/ASP]

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 10 Desember 2018.