Kemajuan teknologi menawarkan kemudahan untuk melakukan beberapa aktivitas sehari-hari seperti berkomunikasi, membeli barang, hingga bertransaksi hanya dengan menggunakan gawai. Hal ini dimanfaatkan tidak hanya oleh masyarakat sebagai konsumen, tetapi juga para penjual dan produsen untuk mentransformasi proses produksi hingga distribusi menjadi lebih digital.

Ada dua sisi wajah internet. Sisi positif seperti membantu manusia untuk berinteraksi, bekerja sama, meningkatkan efesiensi, menyebar pengetahuan, dan belajar pengetahuan. Sisi negatif seperti menjadikannya alat untuk melakukan kejahatan online, misalnya penipuan, terpapar konten negatif, cyberbullying, pelanggaran privasi, hoaks, dan juga menyebabkan kecanduan.

Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital menggelar webinar dengan tajuk “Kecanduan Internet: Ubah Konsumtif Menjadi Produktif”. Webinar yang digelar pada Senin, 26 Juli 2021, ini diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Mathori Brilyan (art enthusiast dan aktor), Krisna Murti SIKom MA (Dosen FISIP Universitas Sriwijaya dan IAPA), Abdul Rohman (Direktur Buku Langgar), Dr Delly Maulana MPA (Dosen Universitas Serang Raya dan IAPA), dan Tengku Tezi (aktor) selaku narasumber.

Delly Maulana menyampaikan, dalam mengubah perilaku konsumtif menjadi produktif di era digital, dibutuhkan motivasi dan kompetensi. Selain itu, kita juga perlu mengetahui bagaimana kita bisa membagikan kemampuan atau skill melalui konten-konten, dan juga mampu mencari pengetahuan dan skill yang baru atau mengembangkan keahlian diri kita.

“Dengan menjalankan hal-hal tersebut, nantinya akan menjadikan kita akan terbawa untuk menjadi produktif. Beberapa hal yang bisa meningkatkan produktivitas di era digital yang bisa dilakukan adalah mencari peluang bisnis, meng-update pengetahuan, meningkatkan kemampuan teknologi digital, serta bergabung di komunitas dan forum,” kata Delly.

Tengku Tezi juga berpendapat, ia berwirausaha dengan memanfaatkan internet pada masa PPKM ini dengan memproduksi webseries. Keuntungan yang dibawa internet adalah memudahkan jalur komunikasi, khususnya dengan video call, sehingga bisa bertatap muka walaupun tidak harus keluar rumah. Internet juga memudahkan kita untuk mencari informasi dan bertransaksi online. Menurutnya, jejak digital memang harus sangat penting diperhatikan karena sebagai public figure dapat membawa kerugian yang besar pada kariernya.

Salah satu peserta bernama Jeslyn menyampaikan, “Saya berkeinginan mengubah kebiasaan saya yang konsumtif dalam hal belanja online menjadi produktif dengan mulai berjualan online. Etika digital apa yang paling penting dan yang harus saya perhatikan sebagai penjual online agar tidak terjerumus ke  hal-hal yang tidak saya inginkan?”

Pertanyaan tersebut dijawab Krisna Murti. “Jika berjualan pastikan untuk jujur dengan selalu menyediakan deskripsi produk secara lengkap dan sesuai. Calon penjual dari awal juga harus bisa menemukan target penjualan. Lalu, cobalah menyesuaikan diri dengan tren yang ada dengan memanfaatkan berbagai media yang ada. Jangan lupa untuk selalu bersikap rasional dalam menyesuaikan harga yang sesuai dengan produknya.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Timur. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat. [*]