Kebiasaan transaksi digital telah diadopsi secara luas oleh konsumen di Indonesia. Berbagai kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan melalui transaksi digital langsung dinikmati oleh konsumen dan membuat konsumen terus menggunakan transaksi digital.

Melihat kebiasaan tersebut, ada baiknya promosi yang selama ini menjadi daya tarik utama tampaknya dapat dikurangi secara perlahan dan diarahkan ke mengembangkan produk yang berkualitas. Di era digital seperti saat ini, harga murah tidak lagi menjadi satu-satunya daya tarik pelanggan. Sebagian besar justru lebih memilih harga produk yang lebih mahal, tapi dengan kualitas dan layanan yang jauh lebih baik.

Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital menggelar webinar dengan tajuk “Tips dan Trik Bertransaksi secara Digital dengan Mudah dan Aman”. Webinar yang digelar pada Rabu, 7 Juli 2021, itu diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Ismita Saputri (Kaizen Room), Bondan Wicaksono (akademisi dan penggiat masyarakat digital), Delviero Nigel Matheus (Kaizen Room), Ali Elanshory (Account Executive MNC Group), dan Tyra Lundy (influencer) selaku narasumber.

Dalam pemaparannya, Delviero Nigel Matheus menyampaikan bahwa digital safety atau keamanan digital adalah kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, dan meningkatkan tingkat keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal berinteraksi dan bertransaksi secara online, keamanan digital pun perlu diterapkan.

“Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah pastikan penjual atau online shop dapat dipercaya, baca dengan cermat kebijakan yang diberlakukan oleh situs tempat belanja, pilih cara pembayaran yang paling aman. Jangan lupa juga untuk simpan bukti transaksi dan selalu gunakan komputer atau smartphone sendiri,” jelasnya.

Salah satu peserta bernama Nanda mengatakan, “Mengenai etika pelapak, ada poin yang menjelaskan tentang jujur dalam mendeskripsikan produk. Tentunya banyak sekali keluhan dari pembeli tentang foto yang berbeda dengan produk asli, tapi biasanya penjual mengatakan bahwa barangnya memang begitu, dan sudah sesuai harga. Adakah solusi atas kejadian seperti itu?”

Ismita Saputri menjawab bahwa sebagai pembeli, ketika ada komentar seperti itu, kita bisa menanggapi dengan menegur untuk memperbaiki komennya tersebut. “Kita sebagai pembeli punya hak untuk tidak mengunjungi pelapak tersebut, sehingga akan membuat efek jera kepada penjual agar tidak menganggap remeh komen dari pembeli.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Barat. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat. [*]