Berdasarkan laporan terbaru UNICEF, terdapat 80 juta anak dan remaja di Indonesia yang menghadapi dampak sekunder yang meluas dari pandemi, yaitu terhadap pembelajaran, kesehatan, gizi, dan ketahanan ekonomi mereka. Di sini jelas terjadi perubahan kondisi sebelum dan sesudah pandemi.
Perubahan rutinitas sehari-hari akibat pandemi juga berdampak terhadap kesehatan mental dan emosional anak dan remaja. Hampir separuh rumah tangga melaporkan anak mengalami tantangan perilaku seperti sulit berkonsentrasi 45 persen, mudah marah 13 persen, dan sulit tidur 6,5 persen.
Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital menggelar webinar dengan tajuk “Tetap Berprestasi di Masa Pandemi, Kiat Belajar Online”. Webinar yang digelar pada Kamis, 7 Oktober 2021, diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.
Dalam forum tersebut hadir Annisa Choiriya (Kaizen Room), Sigit Widodo (Internet Development Institute), Vitri Tundjungsari (Mekar Pribadi, Praktisi Pendidikan dan Dosen), Zulfan Arif (Translator dan Content Writer), dan Brigita Ferlina (News Presenter) selaku narasumber.
Dalam pemaparannya, Annisa Choiriya menyampaikan bahwa ada beberapa tips belajar daring agar tetap efektif saat pandemi Covid-19 yang datang dari Kak Seto. Pertama, perlu kerja sama berbagai pihak. Materi disampaikan kepada orangtua, kalau misalkan tidak bisa dengan lisan, dikirim tertulis melalui pos atau apapun caranya yang orangtua bisa menyampaikan ke anak dengan cara fleksibel.
“Kedua, perhatikan tingkat stres dan kesehatan anak. Tidak perlu terlalu menekankan pada penuntasan kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan. Terakhir adalah selalu berupaya untuk menciptakan suasana yang menyenangkan,” jelasnya.
Brigita Ferlina selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan bahwa era digital ini membuat kita semakin mudah berjejaring, networking juga. Sebagai jurnalis dengan adanya digital ini, ia terasa lebih terbantu jika mencari narasumber dengan bisa langsung direct message saja. Dengan derasnya arus informasi mau cari apa saja menjadi mudah, semuanya serba ada dan kita bisa pelajari.
Namun, saking derasnya informasi, kita kadang sulit membedakan mana informasi yang benar dan mana yang hoaks. Sistem pembelajaran daring yang dijalankan selama ini bisa dibilang efektif. Supaya kita tetap produktif, jangan lupa membuat jadwal harian, dan ikuti les atau webinar-webinar yang bermanfaat.
Ikut lomba-lomba secara online, bisa dicoba konsultasikan dengan guru dan orangtua, karena kompetisi online ini lebih efektif dan dari segi biaya juga lebih murah karena hanya mendaftar secara online. Hal ini bisa sekali kita coba untuk tetap produktif walaupun belajar di rumah.
Salah satu peserta bernama Graito Afdi Utomo menyampaikan, “Kita sudah tergantung sekali dengan gadget, apalagi dengan sekolah online. Bagaimana cara melakukan time management biar tidak terlalu sering melihat gadget?”
Pertanyaan tersebut dijawab Annisa Choiriya. “Kita buat jadwal kita sehari-hari; kapan kita harus belajar, istirahat, atau bermain gadget. Contohnya dalam sehari kita kasih waktu untuk bermain gadget hanya satu jam, di luar waktu belajar online. Jadi dalam sejam itu kita bisa bermain game, sosial media, dan lain sebagainya. Tetapi hal ini harus konsisten dilakukan, jangan hanya membuat jadwal saja.”
Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Pusat. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.
Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.