Peluang berinvestasi di bidang properti masih menjanjikan. Meskipun banyak proyek terkesan “tidur” atau jalan di tempat, nyatanya masih ada proyek yang terus menggeliat. Kebangkitan industri properti ini menjadi peluang emas untuk mendulang keuntungan.

Di Jakarta, tidak banyak lahan yang tersisa untuk dikembangkan. Dari lahan yang terbatas itu, salah satu kawasan yang belakangan mencuri perhatian adalah Jakarta Garden City (JGC) yang berlokasi di Cakung, Jakarta Timur. Dikembangkan di atas lahan seluas 370 hektar oleh grup Modernland melalui PT Mitra Sindo Sukses, JGC mengusung konsep one stop living.

JGC kini menjelma menjadi ikon properti bergengsi baru di Jakarta Timur. Dibangun dengan konsep green township, proyek ini merupakan kawasan properti yang prospektif dan terus berkembang pesat di Ibu Kota. Kemudahan akses menjadi salah satu alasan bagi lebih dari 1.200 KK yang berhuni di JGC. Terdapat sejumlah, antara lain dari Kelapa Gading melalui Jalan Tipar Cakung, tol Tanjung Priok-Ancol-Bandara Soekarno Hatta, tol JORR via Cakung Timur, dan Bekasi via Jalan Bekasi Raya.

Foto-foto dokumen PT. Modernland

Keberadaan berbagai fasilitas publik menjadi nilai lebih kawasan prestisius ini. Sekolah Global Mandiri, Rumah Sakit Mayapada, club house, pasar modern, dan food garden, dan eco park hadir sebagai pelengkap.

Dibukanya Aeon Mall di JGC pada akhir September 2017 lalu membuat semua mata tertuju pada proyek ini. Sambutan masyarakat ternyata sangat antusias, di mana pada hari pembukaan pengunjung membludak, mencapai lebih dari 100 ribu orang. Menurut data pengelola Aeon Mall, hingga kini jumlah pengunjung pada akhir pekan tetap konsisten di atas 80 ribu orang.

Menurut GM Marketing & Sales PT Mitra Sindo Sukses Hyronimus Yohanes atau biasa disapa Roni, pembukaan Aeon Mall yang sukses membuka mata banyak orang bahwa bisnis properti yang tadinya tertidur kini bangkit. Dampak positifnya sangat terasa, jumlah pengunjung ke sales gallery JGC pada akhir pekan kini meningkat hingga dua kali lipat. Untuk mengantisipasi hal itu, terang Roni, pihaknya kini membuka dua sales gallery. Selain sales gallery yang lama, pengunjung juga dapat datang ke sales gallery di Food Garden.

Keberanian pengembang untuk menghadirkan berbagai fasilitas sekelas Aeon Mall dan menyusul nanti Ikea turut mendongkrak minat calon pembeli. Restoran cepat saji McDonald’s yang dibangun di atas lahan 1.600 meter persegi telah diresmikan pada 19 Desember 2017 lalu. Selain itu, tentunya juga komitmen pengembang dan konsep yang ditawarkan.

Pengalaman belanja unik

Pada awal 2018, akan diluncurkan kawasan mixed-use New East. Lokasinya sangat strategis karena berada pada main boulevard, hanya berjarak sekitar 300 meter dari Aeon Mall. Berdiri di atas lahan seluas, kawasan mixed-use ini menurut rencana akan diisi oleh 4 menara apartemen, area ritel, dan sekitar 60 shophouse.

Mengusung konsep vibrant social center, produk terbaru ini rencananya dikelilingi landscaping yang indah dengan total 35 persen kawasan merupakan area hijau. Menariknya, di area komersial shophouse nantinya akan dilengkapi wifi gratis, live music, serta sejumlah fasilitas pendukung untuk menambah daya tarik. Dengan demikian, pengunjung tak hanya datang, berbelanja, dan pulang. Mereka dapat berkumpul dengan teman atau keluarga, hangout, serta mengikuti atau menikmati event atau gelaran pertunjukan. Hal ini akan memberikan pengalaman berbelanja yang unik bagi pengunjung.

60 shophouse di New East ini dirancang memiliki fasad yang tidak rata sehingga tampak lebih dinamis dan bisa dikembangkan untuk produk lifestyle. Dengan kawasan yang dirancang agar hidup dan semarak, di mana pengunjung dapat berkumpul dan bersosialisasi, setiap unit dipastikan ramai, baik yang menghadap ke depan maupun ke dalam.

Shophouse berupa bangunan 3 lantai ini ditawarkan dengan sejumlah ukuran, mulai dari 6 meter x 17 meter, 8 meter x 17 meter, dan 10 meter x 17 meter, dengan harga dimulai dari Rp 4,5 miliar untuk ukuran terkecil (6 meter x 12 meter).

Peluang investasi

Shophouse di New East merupakan produk komersial terakhir yang ditawarkan JGC pada akhir 2017, sebelum pihaknya beralih untuk menggarap produk lain. Hadirnya shophouse ini juga untuk memenuhi permintaan konsumen yang mengincar produk komersial sebagai tempat usaha dan investasi. Berdasarkan perbandingan dengan produk hunian, pasokan produk komersial masih kurang sehingga hadirnya shophouse ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan customer.

Sebagai peluang investasi, shophouse New East ini juga sangat menjanjikan. Sebagai perbandingan, Roni mengungkapkan tentang produk komersial lain yang diluncurkan dua tahun silam. Pada saat launching, produk tersebut mematok harga Rp 4,2 miliar. Kini, saat serah terima, di pasar sekunder harganya sudah mencapai Rp 5,5 miliar. “Jadi, dalam dua tahun, customer sudah mendapatkan capital gain sekitar Rp 1,3 miliar,” ujarnya.

Menurut Roni, shophouse New East akan mengulang sukses yang sama, apalagi mengingat dari segi lokasi sangat strategis serta memiliki konsep yang unggul. Selain itu, tersedia pula skema pembayaran yang menguntungkan pembeli. Roni menegaskan, sekarang merupakan saat yang tepat bagi mereka yang ingin berinvestasi properti, khususnya di JGC.

Saat ini, New East sedang pada tahap persiapan lapangan. Pembangunan akan dimulai pada 2019 dan diperkirakan dalam 8-10 bulan setelah itu sudah bisa serah terima. [ACA]

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 9 Januari 2018